10 Tempat Bersejarah di Tangerang yang Wajib Dikunjungi Pecinta Sejarah

Mas Bellboy
09 Jul 2024 - 4 min read

Tangerang, kota metropolitan di Provinsi Banten, memiliki kekayaan sejarah yang tak ternilai melalui berbagai tempat-tempat bersejarah di Tangerang. Mulai dari peninggalan era kolonial Belanda hingga situs budaya lokal yang mempesona, Tangerang menawarkan petualangan menarik bagi para pecinta sejarah. Untuk membantumu dalam menemukan tempat-tempat bersejarah yang layak dikunjungi di Tangerang, simak artikel Traveloka berikut ini hingga selesai!

Tempat Bersejarah di Tangerang

Source : shutterstock

Tempat Bersejarah di Tangerang

1. Masjid Kali Pasir

Masjid Kali Pasir yang terletak di Jalan Kali Pasir, Kota Tangerang, merupakan salah satu masjid bersejarah yang menyimpan nilai budaya dan sejarah tinggi. Dipercaya sebagai peninggalan Kerajaan Pajajaran, masjid ini memiliki arsitektur unik yang memadukan elemen dan corak khas Tiongkok dengan karakter bangunan Islam yang menonjol.

Keberadaan Masjid Kali Pasir di tepi Sungai Cisadane menjadi bukti perpaduan budaya dan sejarah di wilayah Tangerang. Pada masanya, masjid ini menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di Tangerang, dan Sungai Cisadane yang mengalir di dekatnya menjadi jalur transportasi penting bagi masyarakat.

2. Museum Benteng Heritage

Museum Benteng Heritage merupakan sebuah bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang kota Tangerang. Bangunan ini dulunya dikenal sebagai Kota Benteng, cikal bakal pusat Kota Tangerang.

Museum Benteng Heritage memiliki arsitektur tradisional Tionghoa yang unik dan menawan. Dulunya, bangunan ini dihuni oleh masyarakat setempat. Namun, karena kondisinya yang tidak terawat, kemudian direstorasi dan dialihfungsikan menjadi sebuah restoran sekaligus museum.

Meskipun kini difungsikan sebagai museum dan restoran, nuansa bangunan bersejarahnya masih terasa kental. Pengunjung dapat merasakan atmosfer masa lampau saat berada di sini, dan mempelajari sejarah panjang Kota Tangerang melalui berbagai koleksi yang dipamerkan.

3. Pasar Lama Tangerang

Pasar Lama Tangerang bukan sekadar pasar tua biasa. Keberadaannya tak lepas dari sejarah panjang Kota Tangerang dan menjadi ikon penting bagi kota ini. Pasar Lama menjadi saksi bisu kedatangan dan akulturasi budaya Tionghoa di Tangerang yang hingga kini masih terasa kental.

Di balik hiruk pikuk perdagangan, Pasar Lama menyimpan cerita dan nilai sejarah yang tak ternilai. Pasar ini dipercaya sebagai pasar tertua di Tangerang dan cikal bakal berdirinya kota ini. Lokasinya yang strategis di tepi Sungai Cisadane menjadikannya pusat perdagangan yang ramai sejak dahulu kala.

Keberadaan etnis Tionghoa di Pasar Lama pun tak dapat dipungkiri. Banyak pedagang dan penduduk Tionghoa yang tinggal dan mencari nafkah di pasar ini. Hal ini terlihat dari arsitektur bangunan dan kuliner khas Tionghoa yang dapat ditemukan di sini.

4. Kelenteng Boen Tek Bio

Kelenteng Boen Tek Bio merupakan salah satu bangunan tertua di Kota Tangerang yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang pemukiman etnis Tionghoa di kawasan Benteng. Dibangun pada tahun 1684, kelenteng ini menjadi simbol budaya dan spiritualitas masyarakat Tionghoa di Tangerang selama lebih dari tiga abad.

Nama Boen Tek Bio, yang dalam bahasa Indonesia berarti "Literatur dan Kebajikan", mencerminkan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Tionghoa. Kelenteng ini terletak di Jalan Bhakti, Kawasan Pasar Lama, Tangerang, dan menjadi salah satu ikon penting bagi kota ini.

Keberadaan Kelenteng Boen Tek Bio bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat pelestarian budaya Tionghoa di Tangerang. Di sini, kamu dapat merasakan atmosfer religius yang kental, melihat berbagai ornamen dan arsitektur khas Tionghoa, serta mengikuti berbagai kegiatan budaya dan keagamaan yang diadakan secara rutin.

5. Bendungan Pintu Air Sepuluh

Terletak di Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Tangerang, Bendungan Pintu Air Sepuluh menjadi saksi bisu perkembangan infrastruktur di wilayah Tangerang selama lebih dari 90 tahun.

Dibangun pada tahun 1927 dan mulai dioperasikan pada tahun 1932, Bendungan Pintu Air Sepuluh berperan penting dalam mengairi sawah seluas 400 ribu hektare di wilayah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, dan DKI Jakarta. Aliran air dari bendungan ini menjadi sumber kehidupan bagi para petani dan menunjang ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Selain fungsi utamanya, Bendungan Pintu Air Sepuluh juga berfungsi sebagai penampung cadangan air di Kota Tangerang. Hal ini menjadi sangat penting untuk mengantisipasi musim kemarau dan memastikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat.

6. Reruntuhan Benteng

Kota Tangerang memiliki sejarah panjang dan erat kaitannya dengan keberadaan benteng pertahanan. Dahulu, VOC pernah mendirikan benteng di dekat Sungai Cisadane untuk memperkuat posisi mereka di Kesultanan Banten. Benteng ini menjadi saksi bisu perebutan kekuasaan dan pertempuran sengit antara VOC dan Kesultanan Banten.

Namun, seiring berjalannya waktu, benteng tersebut tidak lagi terawat dan mulai runtuh sejak tahun 1912. Kini, jejak-jejak benteng tersebut telah hilang dan tergantikan oleh pemukiman penduduk, terutama masyarakat etnis Tionghoa.

7. Vihara Padumuttara

Bagi para pecinta wisata religi dan budaya, Vihara Padumuttara di Tangerang adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Vihara ini terletak tepat di belakang Kelenteng Boen Tek Bio yang terkenal, sehingga mudah diakses oleh para wisatawan.

Memasuki Vihara Padumuttara, kamu akan disambut dengan suasana yang tenang dan damai. Salah satu keunikan Vihara Padumuttara adalah terdapat sebuah gerbang melingkar yang disebut dengan Pintu Kesusilaan. Gerbang ini melambangkan proses penyucian diri sebelum memasuki area vihara.

8. Monumen Lengkong

Monumen Lengkong merupakan sebuah monumen yang didirikan untuk mengenang peristiwa heroik Pertempuran Lengkong yang terjadi pada tahun 1946. Pertempuran Lengkong sendiri merupakan salah satu peristiwa penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia di Tangerang.

Pada saat itu, Mayor Daan Mogot bersama puluhan Taruna Akademi Militer Tangerang berhasil merebut markas dan melucuti senjata tentara Jepang di Desa Lengkong. Keberanian dan kegigihan mereka menjadi inspirasi bagi para pejuang kemerdekaan lainnya.

Di monumen ini, kamu dapat melihat tugu peringatan, relief yang menggambarkan peristiwa pertempuran, dan taman yang asri. Selain itu, kamu juga dapat mempelajari sejarah Pertempuran Lengkong dan mengenang jasa para pahlawan melalui informasi yang tertulis di papan-papan di sekitar monumen.

9. Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita

Lapas Anak Wanita Tangerang, yang terletak di Jalan Daan Mogot, Kelurahan Tanah Tinggi, Kota Tangerang, merupakan salah satu bangunan tua di Tangerang dengan sejarah panjang. Dibangun pada tahun 1928 oleh Pemerintah Kolonial Belanda, lapas ini awalnya digunakan sebagai tempat pengasingan anak-anak Indo Belanda yang melanggar peraturan atau dianggap nakal. Pada era Pemerintahan Jepang, bangunan ini berfungsi sebagai rumah tahanan perang untuk anak-anak dan wanita Belanda yang akan dipulangkan ke Belanda.

Lapas ini juga memiliki peran penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1942, bangunan ini digunakan sebagai Sekolah Akademik Militer Tangerang, tempat para pemuda Indonesia dilatih menjadi tentara untuk memperjuangkan kemerdekaan. Sejak tahun 1964, bangunan ini resmi difungsikan sebagai Lapas Anak Wanita hingga sekarang. Lapas ini menjadi tempat pembinaan bagi anak perempuan yang berhadapan dengan hukum, memberikan mereka pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pembinaan mental untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

10. Stasiun Kereta Api Tangerang

Dibangun pada tahun 1889, Stasiun Kereta Api Tangerang menjadi saksi bisu perkembangan infrastruktur dan transportasi di Tangerang selama lebih dari 130 tahun. Stasiun Kereta Api Tangerang awalnya dibangun oleh Belanda sebagai bagian dari jalur kereta api yang menghubungkan Jakarta dengan Merak.

Seiring berjalannya waktu, stasiun ini menjadi pusat kegiatan ekonomi dan mobilitas masyarakat di Tangerang. Berbagai komoditas diangkut melalui stasiun ini, dan para penumpang dari berbagai daerah berbondong-bondong datang dan pergi.

Hingga saat ini, Stasiun Kereta Api Tangerang masih aktif digunakan sebagai stasiun kereta api. Meskipun telah mengalami renovasi beberapa kali, arsitektur asli stasiun ini masih dapat dilihat dengan jelas.

Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah tersebut? Untuk memudahkan perjalanan wisata sejarah kamu di Tangerang, pesan tiket pesawat, tiket kereta, hotel, dan tiket masuk tempat wisata dengan mudah dan nyaman di Traveloka.

Traveloka menyediakan berbagai pilihan akomodasi dan transportasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran kamu. Kamu juga dapat menikmati berbagai promo menarik dan kemudahan pembayaran. Jadi, tunggu apa lagi? Segera jelajahi tempat-tempat bersejarah di Tangerang bersama Traveloka!

Penginapan dan Hotel di Jakarta

Cari Hotel dengan prom...

Lihat Harga

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan