Liburan ke Surabaya rasanya tidak akan lengkap kalau belum mengunjungi Alun-alun Surabaya. Alun-alun yang dibangun pertama kali pada tahun 1907 dengan nama Simpangsche Societeit atau Simpangsche Club ini, dulunya adalah sarana hiburan malam kaum elite, terutama warga Belanda di Surabaya.

Seiring waktu, bangunan ini mulai dialihfungsikan sebagai tempat wisata, serta pusat kegiatan seni dan budaya dan berganti nama menjadi Gedung Balai Pemuda. Tepat pada 17 Agustus 2020, Alun-alun Surabaya diresmikan oleh walikota kala itu, yakin Tri Rismaharini.

Alun-alun Surabaya buka mulai dari pukul 09.00 hingga 20.00 WIB. Di sini, ada beberapa fasilitas menarik yang bisa kamu temukan, seperti area skatepark, Gedung Balai Budaya, instalasi seni, serta ruang bawah tanah atau basement yang dipakai untuk pameran seni budaya.

Baca juga: Panduan Wisata Surabaya: 10 Tempat Bersejarah di Surabaya

Setelah puas bermain dan berkeliling di alun-alun Surabaya, kamu juga bisa mengunjungi beberapa tempat wisata lainnya, seperti berikut ini.

Alamat: Jl. Pemuda No.39, Embong Kaliasin, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur 60271

Monumen Kapal Selam atau Monkasel, hanya berjarak sekitar 700 meter dari Alun-alun Surabaya atau dapat ditempuh sekitar 10 menit berjalan kaki. Monkasel adalah bentuk asli kapal KRI Pasopati 410 dari satuan Kapal Selam Armada RI Kawasan Timur (Satselamartim) yang dibuat tahun 1952 oleh Uni Soviet.

KRI Pasopati 410 sempat digunakan TNI-AL dari tahun 1962 sampai 1989. Kapal selam ini berhasil menyelesaikan berbagai operasi, termasuk operasi Trikora tahun 1962 untuk mempertahankan Irian Barat sebagai bagian dari Indonesia. Pada 27 Juni 1998, Monkasel diresmikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Arief Kushariadi.

Sebagai wisata edukasi, di sini kamu dapat melihat langsung isi dari kapal selam hingga mesin KRI Pasopati 410. Tiket masuk ke Monumen Kapal Selam adalah Rp15 ribu per orang. Selain itu, kamu juga bisa berkesempatan menelusuri Sungai Kalimas dengan perahu motor yang disediakan hanya dengan biasaya Rp20 ribu.

Alamat: Jl. Ketabang Kali No.6, Ketabang, Kec. Genteng, Surabaya

Kalimas adalah sungai yang menjadi jalur transportasi di Surabaya pada masa lalu, terutama pada masa VOC sampai perjuangan kemerdekaan Indonesia. Di sini, kamu bisa melihat Kota Pahlawan dengan menelusuri sungai Kalimas sembari menyaksikan bangunan bersejarah dan menikmati suasana alam yang tenang. Di tengah rute perjalanan wisata sungai in, kamu juga akan disuguhi dengan lampion yang memulai dari Taman Prestasi sampai Taman Ekspresi.

Alamat: Jl. Panglima Sudirman, Embong Kaliasin, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur 60271

Dari Alun-alun Surabaya, kamu bisa berjalan sekitar 5 menit dengan kendaraan menuju Monumen Bambu Runcing. Monumen ini menjadi salah satu ikon pariwisata Surabaya untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia dalam mengusir penjajah Belanda.

Patung ini berbentuk 5 pilar bambu yang tingginya tidak sama dan mirip seperti bambu runcing. Uniknya, dari bambu runcing tersebut akan keluar air layaknya air mancur. Di malam hari, kamu bisa melihat air mancur yang dihiasi dengan lampu warna-warni.

Alamat: Jl. Taman Surya No.1, Ketabang, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur 60272

Balai Kota Surabaya terletak sekitar 750 meter dari Alun-alun Surabaya. Bangunan bergaya neo-klasik ini terlihat sangat megah berdiri di tengah kota Surabaya. Balai ini didirikan pada tahun 1915-1925 oleh arsitektur GC. Citroen dan pelaksanaanya adalah H. V Hollandsche Beton Mij. Balai kota yang dikenal dengan sebutan 1000 gulden building atau Bangunan 100 gulden ini masih berfungsi sebagai kantor pemerintahan Kota Surabaya hingga saat ini.

Setelah melihat kemegahan bangunan Balai Kota Surabaya, kamu bisa jalan-jalan ke taman yang berada di depannya, yaitu Taman Surya. Tidak hanya dipenuhi pepohonan rindang, kamu juga bisa melihat bunga anggrek yang memukau dan air mancur. Biasanya, taman ini digunakan untuk acara resmi, upacara, dan penerimaan tamu penting.

Alamat: Jl. Pahlawan, Alun-alun Contong, Kec. Bubutan, Surabaya, Jawa Timur 60174

Monumen Tugu Pahlawan Surabaya dan Monumen Sepuluh November didedikasikan untuk mengenang perjuangan para pahlawan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Monumen 10 November dibangun untuk melengkapi Monumen Tugu Pahlawan Surabaya yang sudah dibangun sejak tahun 1951. Di dalam museum ini, kamu dapat melihat ratusan koleksi sejarah Surabaya, termasuk peninggalan saat pertempuran di Surabaya.

Museum ini buka dari hari Selasa sampai Minggu dari pukul 08.00 hingga 15.00 WIB, dan tutup pada hari Senin. Kamu hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp5 ribu untuk umum dan gratis untuk pelajar dan mahasiswa.

Alamat: Taman Apsari St, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya, East Java 60271

Arca Joko Dolog adalah salah satu cagar budaya yang terdapat di Jalan Taman Apsari. Patung ini menggambarkan Raja Singasari terakhir, Kertanegara. Sekilas, patung ini terlihat seperti Buddha Aksobhya, baik dari bentuk maupun gestur. Arca Joko Dolog digambarkan sedang duduk dan bersikap Bhumispara mudra, yang melambangkan memanggil bumi sebagai saksi, dengan tangan kiri berada di atas pangkuan, sedangkan tangan kanan menelungkup di atas lutut.

Patung yang memiliki panjang 166 cm, lebar 138 cm, serta tebal 105 cm ini dipahat oleh seseorang yang bernama Nada dan pembuatannya dilakukan tiga tahun sebelum Raja Kertanegara meninggal.

Alamat: Jalan Gubernur Suryo No. 15 Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Surabaya.

Terletak di kawasan yang mudah dijangkau dari Alun-Alun Surabaya, skate park ini menyediakan berbagai fasilitas untuk skateboarder dan rollerblades. Tidak hanya untuk para pemain, Skatepark juga menarik bagi pengunjung yang ingin melihat aksi keren para skater. Areanya yang luas ini dilengkapi dengan beberapa obstacle yangmenantang.

Alamat: Jl. Gading No.02, Ketabang, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur 60272

Bila ingin wisata religi, kamu bisa menuju Masjid Muhammad Cheng Hoo yang berjarak sekitar 1,9 km dari Alun-alun Surabaya. Hanya sedikit masjid di Indonesia yang mengadopsi gaya arsitektur Cina seperti Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya. Masjid ini dibangun oleh organisasi Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (P1TI) sebagai bentuk penghormatan kepada Cheng Hoo, seorang laksamana muslim asal Cina.

Bangunan yang menyerupai kelenteng ini didominasi warna merah, hijau, dan kuning dengan ornamennya yang kental nuansa Tiongkok lama. Sementara itu pintu masuknya berbentuk menyerupai pagoda, dengan relief naga dan patung singa dari lilin dengan lafaz Allah dalam huruf Arab di puncak pagoda.

Baca juga: Wisata Kota Lama Surabaya: Lokasi, Spot Foto & Aktivitas Seru

Semakin ingin liburan ke Surabaya, bukan? Pastikan kamu memesan hotel selama liburan di Surabaya melalui Traveloka. Di sini, kamu pun bisa sekaligus memesan tiket pesawat, kereta api, tiket bus, dan tiket travel dan shuttle untuk merencanakan liburan. Masukkan juga kode kupon traveloka atau gunakan promo bank, seperti promo BCA, agar liburan semakin hemat. Selamat menelusuri dan menikmati keindahan Kota Surabaya!