Tradisi Ramadan di Indonesia -Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam terbanyak di dunia, Ramadan jadi momen yang ditunggu banyak orang. Selain jadi ladang ibadah, bulan suci yang datangnya satu tahun sekali ini juga ikonik dengan berbagai hal.
Sebut saja munculnya pasar Ramadan, sholat tarawih, adanya tradisi-tradisi unik dan seru yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Tidak salah jika Ramadhan di Indonesia memang memiliki tempat tersendiri di hati segenap masyarakat.
Adanya tradisi juga membuat Ramadan di Indonesia terasa sakral tanpa meninggalkan keseruannya. Berikut ada 12 tradisi yang setia digelar masyarakat di berbagai wilayah Nusantara.
Masyarakat Surabaya memiliki tradisi Megengan yang dilakukan sehari sebelum Ramadan tiba. Tradisi selametan ini biasanya diisi dengan berkumpul bersama keluarga, teman, atau warga setempat dan menyantap hidangan khas seperti aneka jajanan tradisional, terutama kue apem. Tidak jarang, sistemnya seperti potluck, di mana setiap orang membawa makanan dari rumah untuk disantap bersama. Sebelum Megengan, banyak juga yang melakukan ziarah ke makam keluarga sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.
Selain sebagai bentuk persiapan spiritual, Megengan juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar anggota keluarga/masyarakat. Masyarakat yang merantau biasanya menyempatkan diri untuk pulang agar bisa mengikuti tradisi ini bersama keluarga besar. Bahkan, beberapa komunitas juga mengadakan pengajian bersama sebagai bagian dari Megengan.
Hotel & Penginapan Terbaik di Surabaya
Temukan hanya di Trave...
Lihat Harga
Nyadran adalah tradisi yang umum dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah untuk menyambut Ramadan. Tradisi ini melibatkan ritual ziarah kubur/nyekar, membersihkan area makam leluhur, serta mendoakan mereka. Selain itu, masyarakat juga biasanya membawa makanan untuk dibagikan kepada kerabat atau tetangga sebagai bentuk syukur dan kebersamaan.
Nyadran tidak hanya dilakukan di lingkungan keluarga, tetapi juga sering diadakan secara massal di desa-desa. Kegiatan ini mencerminkan nilai gotong royong dan kebersamaan yang masih sangat kental di masyarakat Jawa Tengah. Seiring berkembangnya zaman, tradisi ini juga dikemas dengan acara keagamaan seperti ceramah dan doa bersama.
Hotel & Penginapan Terbaik di Jawa Tengah
Temukan hanya di Trave...
Lihat Harga
Dugderan adalah tradisi khas Semarang yang ditandai dengan pawai budaya dan festival rakyat. Tradisi ini berasal dari suara bedug ("dug") dan petasan ("der"), sesuai namanya, tradisi ini diisi dengan memukul bedug dan menyalakan petasan, yang menandakan awal Ramadan. Ikon utama dari Dugderan adalah Warak Ngendog, sebuah hewan mitologi yang melambangkan akulturasi budaya Arab, Cina, dan Jawa dalam masyarakat Semarang.
Selain parade dan pawai budaya, tradisi ini dilaksanakan sejak pagi hari sampai menjelang Magrib, Dugderan juga menghadirkan pasar malam yang menjual berbagai makanan dan pernak-pernik khas Ramadan. Tradisi ini telah menjadi daya tarik wisata yang banyak dinantikan oleh warga Semarang dan sekitarnya. Pemerintah kota juga turut mendukung tradisi ini dengan mengadakan lomba kreativitas bagi anak-anak untuk menjaga semangat budaya lokal.
Hotel & Penginapan Terbaik di Semarang
Temukan hanya di Trave...
Lihat Harga
Masyarakat Boyolali memiliki tradisi Padusan yang merupakan ritual mandi bersama di sumber mata air atau sungai. Ritual ini bertujuan untuk membersihkan diri, jiwa dan raga sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Biasanya, masyarakat juga berdoa bersama agar diberikan kelancaran dalam menjalankan ibadah puasa.
Padusan memiliki nilai spiritual yang mendalam karena dianggap sebagai simbol penyucian diri sebelum memulai ibadah di bulan suci. Beberapa tempat pemandian yang sering digunakan untuk tradisi ini biasanya memiliki nilai sejarah atau dipercaya memiliki air yang membawa berkah. Selain itu, acara ini juga sering diakhiri dengan makan bersama di sekitar area sumber mata air.
Hotel & Penginapan Terbaik di Boyolali
Temukan hanya di Trave...
Lihat Harga
Munggahan adalah tradisi khas Jawa Barat yang dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga dan kerabat sebelum Ramadan tiba. Biasanya, acara ini diisi dengan makan bersama, berdoa, dan meminta maaf satu sama lain. Munggahan menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi sebelum memasuki bulan suci.
Tradisi yang biasanya dimeriahkan dengan menu nasi tumpeng dengan berbagai lauk pauk pendukung ini, juga sering dilakukan oleh rekan kerja atau komunitas dengan mengadakan acara khusus menjelang Ramadhan. Kegiatan ini semakin mempererat hubungan sosial antar anggota masyarakat. Beberapa perusahaan bahkan menjadikan Munggahan sebagai agenda tahunan guna mempererat hubungan antar pekerja.
Hotel & Penginapan Terbaik di Jawa Barat
Temukan hanya di Trave...
Lihat Harga
Nyorog adalah tradisi Betawi yang dilakukan dengan mengirimkan makanan kepada keluarga atau tetangga sebagai tanda menyambut Ramadan. Biasanya, makanan yang dikirim berupa nasi uduk, ketupat, atau lauk-pauk khas Betawi, zaman dahulu dikirimkan menggunakan rantang susun. Tradisi ini bertujuan untuk mempererat hubungan sosial dan menumbuhkan rasa kebersamaan di antara masyarakat.
Pada era modern, Nyorog masih tetap lestari meskipun dilakukan dengan cara yang lebih praktis. Kini, banyak masyarakat Betawi yang mengirimkan makanan melalui layanan pesan antar atau bertukar bingkisan Ramadan dengan saudara dan tetangga. Selain makanan, beberapa keluarga juga mengirimkan perlengkapan ibadah sebagai bagian dari tradisi ini.
Meskipun mayoritas penduduk Bali beragama Hindu, tradisi Megibung tetap lestari di kalangan Muslim Bali, khususnya di Karangasem. Megibung adalah acara makan bersama dari nampan besar yang sama, menggambarkan kebersamaan dan persaudaraan. Tradisi ini menjadi sarana untuk mempererat hubungan antaranggota masyarakat menjelang bulan Ramadan.
Megibung tidak hanya sekadar makan bersama, tetapi juga menjadi ajang diskusi dan berbagi cerita tentang persiapan menyambut bulan suci. Nilai kebersamaan dalam tradisi ini sangat kuat dan terus dipertahankan hingga kini. Beberapa komunitas juga menambahkan sesi pengajian setelah acara makan sebagai bentuk persiapan spiritual.
Hotel & Penginapan Terbaik di Bali
Temukan hanya di Trave...
Lihat Harga
Tradisi Meugang di Aceh dilakukan dengan memasak daging sapi, kambing, atau kerbau untuk dikonsumsi bersama teman dan keluarga. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur dan berbagi kebahagiaan dalam menyambut bulan suci. Masyarakat Aceh percaya bahwa menyantap daging sebelum Ramadan membawa keberkahan.
Selain itu, pasar-pasar tradisional di Aceh juga menjadi lebih ramai menjelang Meugang karena banyak warga yang berbelanja bahan makanan dalam jumlah besar untuk merayakan tradisi ini. Tradisi ini juga memperkuat hubungan sosial karena banyak keluarga yang berbagi makanan dengan tetangga mereka.
Hotel & Penginapan Terbaik di Banda Aceh
Temukan hanya di Trave...
Lihat Harga
Malamang adalah tradisi memasak lemang (ketan yang dimasak dalam bambu kemudian dibakar dengan api unggun) di Sumatera Barat sebagai simbol kebersamaan dalam menyambut Ramadan. Tradisi ini dilakukan secara gotong royong, di mana masyarakat berkumpul untuk menyiapkan lemang yang nantinya akan dibagikan kepada keluarga dan tetangga.
Lemang yang dibuat dalam tradisi Malamang biasanya memiliki cita rasa khas karena dimasak dengan cara tradisional. Proses pembuatannya yang memakan waktu lama justru menjadi momen untuk berbincang dan mempererat hubungan sosial. Beberapa komunitas juga mengadakan lomba memasak lemang untuk melestarikan tradisi ini.
Hotel & Penginapan Terbaik di Sumatera Barat
Temukan hanya di Trave...
Lihat Harga
Selain Malamang, masyarakat Sumatera Barat juga memiliki tradisi Balimau, yaitu mandi dengan air yang dicampur dengan jeruk nipis. Ritual ini dilakukan di sungai atau pemandian umum sebagai simbol penyucian diri dan jalan-jalan terakhir sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Tradisi ini menjadi ajang silaturahmi bagi masyarakat Minangkabau.
Beberapa daerah di Sumatera Barat mengadakan Balimau secara massal di tempat-tempat khusus yang dipercaya memiliki nilai spiritual tinggi. Kegiatan ini biasanya diikuti oleh berbagai kalangan usia. Beberapa tempat wisata air juga menjadi ramai saat tradisi ini berlangsung menjelang Ramadhan.
Di Palembang, Ziarah Kubro adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Palembang dengan mengunjungi dan berdoa di makam para ulama besar di daerah tersebut. Tradisi ini biasanya dilakukan beberapa hari sebelum Ramadan dan diikuti oleh ribuan peziarah dari berbagai daerah. Ritual ini bertujuan untuk mengenang jasa para ulama serta mendoakan mereka.
Selain sebagai ajang spiritual, Ziarah Kubro juga menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. Para peziarah biasanya berjalan beriringan dalam prosesi yang khidmat, mengenakan pakaian putih sebagai simbol kesucian dan kebersihan hati. Tradisi ini juga sering disertai dengan pembacaan doa bersama dan kajian keislaman yang memperdalam pemahaman agama sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.
Hotel & Penginapan Terbaik di Palembang
Temukan hanya di Trave...
Lihat Harga
Riau, tradisi Pacu Jalur di Riau merupakan perlombaan perahu panjang yang diadakan setiap tahun di sungai Batang Kuantan dalam rangka menyambut Ramadan. Pacu Jalur bukan hanya sekadar ajang perlombaan, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur dan hiburan bagi masyarakat sebelum memasuki bulan puasa. Perlombaan ini melibatkan banyak peserta dan selalu menarik perhatian masyarakat setempat.
Setiap perahu atau "jalur" dalam perlombaan ini dapat diisi oleh 50-60 pendayung yang bekerja sama untuk mencapai garis finis secepat mungkin. Tradisi ini tidak hanya menunjukkan semangat sportifitas, tetapi juga mencerminkan kerja sama dan gotong royong yang menjadi nilai utama dalam kehidupan masyarakat Riau. Selain itu, Pacu Jalur juga menjadi daya tarik wisata yang memperkenalkan budaya lokal kepada masyarakat luas.
Hotel & Penginapan Terbaik di Riau
Temukan hanya di Trave...
Lihat Harga
Setiap daerah di Indonesia punya tradisi unik dalam menyambut bulan suci Ramadan yang mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal. Tradisi-tradisi ini tidak hanya mempererat hubungan sosial, tetapi juga menjadi sarana untuk bersyukur dan mempersiapkan diri menyambut bulan penuh berkah. Keberagaman ini menunjukkan betapa indahnya Indonesia dalam mempertahankan warisan budaya yang harmonis dengan nilai-nilai keislaman.
Bagi kamu yang ingin merasakan langsung tradisi Ramadan di berbagai daerah, Traveloka menyediakan berbagai layanan perjalanan yang akan memudahkan kamu. Dapatkan tiket pesawat, kereta api, bus & shuttle dengan harga terbaik melalui promo tiket pesawat Traveloka. Jangan lupa manfaatkan kode kupon Traveloka dan promo bank untuk mendapatkan diskon menarik. Khusus bagi pengguna BCA, cek juga promo BCA Traveloka untuk berbagai penawaran eksklusif! Segera rencanakan perjalanan Ramadan kamu bersama Traveloka dan nikmati pengalaman yang tak terlupakan!