8 Fakta Unik Wayang Kulit, Warisan Budaya Indonesia yang Diakui Dunia

Mas Bellboy
30 May 2024 - 4 min read

Wayang kulit menjadi salah satu warisan berharga yang dimiliki bangsa Indonesia. Keberadaannya sudah ada sejak zaman sebelum masehi dan telah diakui dunia pada 7 November 2003 melalui UNESCO. Wayang kulit diakui dunia sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. Berkat pengakuan ini pula, 7 November telah ditetapkan sebagai Hari Wayang Nasional di Indonesia.

Photo : istockphoto

Apakah Anda termasuk salah satu penggemar pertunjukan wayang kulit? Selain menghibur, pertunjukan kebudayaan ini juga turut membawa pesan moral, mitologi, dan sejarah, lho.

Di samping itu, ada pula fakta unik tentang wayang kulit yang mungkin belum Anda ketahui. Apa saja fakta tersebut? Cek selengkapnya di bawah ini, yuk!

Fakta Wayang Kulit

Wayang kulit tidak sekadar menjadi seni pertunjukan tradisional yang sering ditampilkan di berbagai acara. Wayang kulit juga menjadi salah satu materi yang diajarkan di sebagian universitas yang ada di dalam maupun luar negeri, lho.

Semakin penasaran apa saja fakta menarik lain tentang wayang kulit? Yuk, simak selengkapnya!

Photo : istockphoto

Asal-usul dan Sejarah Wayang Kulit

Istilah wayang berasal dari kata “hyang” atau “dahyang” yang memiliki arti spiritual tentang Sang Kuasa. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa istilah tersebut berasal dari metode pertunjukan yang menggunakan bayangan (bayang atau wayang) pada layar yang digunakan saat pertunjukan. Karena hal itu pula, wayang sering dianggap sebagai bayangan (cerminan) sifat-sifat manusia, seperti serakah, pelit, bijak, baik hati, dan lain sebagainya.

Asal usul wayang diperkirakan berasal dari 1500 tahun sebelum masehi. Kala itu, bentuk wayang belum terbuat dari kulit, melainkan dari rerumputan yang diikat sederhana dan dimainkan untuk ritual memuja roh nenek moyang. Setelah berabad-abad kemudian, barulah bahan dasar wayang yang tadinya rumput diganti menjadi kertas, lalu kulit kerbau atau kambing yang dikeringkan.

Proses Pembuatan yang Tidak Biasa

Tahukah Anda bahwa proses pembuatan wayang kulit memerlukan teknik dan keahlian khusus? Proses ini diawali dengan memilih bahan kulit kerbau atau kambing berkualitas tinggi, lalu diberikan pola, dipotong, hingga dicat sedemikian rupa. Ketebalannya juga akan dibuat lebih tipis dan transparan.

Bahkan, untuk tokoh-tokoh pewayangan tertentu seperti Werkudara dan Gunungan, proses pembuatannya membutuhkan waktu lebih dari seminggu. Tidak mengherankan jika proses pembuatan yang rumit ini menjadi ilmu yang diwariskan secara turun-temurun di kalangan keluarga pengrajin wayang.

Memiliki Tokoh-Tokoh Ajaib dan Unik

Siapa sangka, tokoh-tokoh yang ada di wayang kulit ternyata diibaratkan sebagai superhero yang punya berbagai kekuatan ajaib dan senjata sakti. Contohnya adalah tokoh-tokoh yang bisa terbang, menyelam di dalam air dalam waktu lama, amblas ke dalam bumi, hingga tidak bisa mati.

Tokoh dalam wayang kulit pun umumnya terbagi menjadi dua kategori, yaitu wong dan buta. Wong adalah tokoh yang berwujud manusia, seperti ksatria dan dewa. Sementara itu, buta adalah makhluk mitos seperti siluman, raksasa, naga, dan sejenisnya.

Alur Cerita yang Bersifat Kronologis

Selain tokoh yang ajaib dan unik, alur cerita yang dimainkan dalam pertunjukan wayang kulit juga bersifat kronologis. Dalang biasanya menceritakan kronologi tokoh-tokoh wayang kulit yang dimainkan, mulai dari dilahirkan, masa pertumbuhan sampai remaja, hingga kematiannya.

Dalang pun cukup sering menampilkan cerita tokoh pewayangan yang menjadi raja dan bertahta di hadapan para punggawanya. Sedikit banyak, hal ini memberikan gambaran bahwa setiap orang tua terdahulu ingin buah hatinya kelak menjadi sosok yang hebat dan/atau raja di dunianya sendiri.

Sering Mengangkat Kisah Dewa dan Dewi Hindu

Pertunjukan wayang kulit sering mengangkat kisah yang berkaitan dengan agama Hindu, seperti Mahabarata dan Ramayana. Oleh karena itu, Anda yang sudah sering menyaksikan pertunjukan wayang kulit pasti sudah tidak asing dengan nama-nama tokoh pewayangan, seperti Bima, Arjuna, Nakuka, dan Sadewa.

Meski demikian, kisah tersebut juga kerap disisipkan dengan nilai-nilai luhur dari tanah air. Ada pula lakon wayang yang mengangkat cerita asal Indonesia, yakni Panji dan Kala Rau. Bahkan, beberapa tokoh dan cerita dalam pertunjukan wayang kulit juga ada yang disesuaikan agar sesuai dengan nilai-nilai dalam agama Islam. Hal ini menunjukkan bahwa wayang kulit merupakan seni yang terus berkembang dan dapat menyesuaikan perkembangan zaman serta nilai-nilai dalam masyarakat Indonesia.

Totalitas Dalang saat Pertunjukan

Seorang dalang dalam pertunjukan wayang dituntut untuk totalitas saat pertunjukan wayang. Hal ini karena dalang mesti benar-benar menghidupkan karakter dan watak dari setiap tokoh yang dimainkan. Bahkan, dalang pun harus mampu menyesuaikan suara yang dikeluarkan saat memainkan tokoh wanita atau raksasa.

Tidak sekali atau dua kali, dalang pun sering mengejutkan penonton saat memainkan wayang dengan tangannya terampil. Penonton pun akan dibuat kagum saat dalang melempar wayang ke atas dan menangkapnya kembali dengan cekatan.

Selalu Didampingi Gamelan

Pertunjukan wayang kulit selalu diiringi oleh musik gamelan. Setiap instrumen gamelan, seperti kendang, gong, saron, dan lainnya bersatu padu mendampingi dan memeriahkan kepiawaian dalang dalam memainkan tokoh pewayangan di atas panggung.

Gamelan yang menjadi pendamping setiap pertunjukan wayang tidak hanya digunakan untuk memeriahkan, tapi juga memberikan nuansa dramatis serta membangu suasana dalam cerita wayang yang dimainkan oleh dalang. Keharmonisan inilah yang membuat banyak turis dari dalam maupun luar negeri tertarik untuk menyaksikan pertunjukan wayang kulit.

Memiliki Pesan Moral Tersembunyi

Pertunjukan wayang kulit mengandung pesan moral yang cukup dalam. Banyak tokoh-tokoh pewayangan yang memiliki nilai kehidupan yang baik dan dapat dicontoh. Cerita Mahabarata, Ramayana, dan banyak kisah lain biasanya memuat nilai keberanian, keadilan, dan kesetiaan.

Tidak hanya itu, tokoh-tokoh yang sering dimainkan dalam pertunjukan wayang kulit juga dapat dijadikan sebagai media pendidikan karakter, yakni religius, sosial, dan peduli lingkungan. Dalam nilai religius, tokoh dalam wayang kulit umumnya menggambarkan pribadi yang matang, berjiwa mulia, dan memiliki kedekatan dengan Sang Pencipta. Nilai sosial, yaitu peduli dan toleransi terhadap sesama, juga demokratis. Terkait nilai peduli lingkungan, tokoh wayang kulit juga mengajarkan tentang cinta terhadap tanah air dan kelestarian alam di sekitar tempatnya hidup.

Demikian fakta unik wayang kulit yang beberapa di antaranya mungkin baru Anda ketahui. Apakah fakta-fakta tersebut semakin menarik minat Anda untuk menyaksikan langsung pertunjukan wayang kulit secara live di daerah-daerah tertentu di Indonesia? Jika ya, andalkan saja Traveloka!Dengan Traveloka, Anda bisa memesan tiket perjalanan dengan mudah dan secara online. Ada juga fitur-fitur menarik yang bisa Anda nikmati dengan menggunakan Traveloka, seperti refund atau mengubah jadwal. Yuk, booking tiket perjalanan Anda sekarang menggunakan Traveloka. Dapatkan penawaran, diskon, promo, dan Xperience terbaik dengan mengunduh aplikasi Traveloka!

Penginapan dan Hotel di Yogyakarta

Cari Hotel dengan prom...

Lihat Harga

Dalam Artikel Ini

• Fakta Wayang Kulit
• Asal-usul dan Sejarah Wayang Kulit
• Proses Pembuatan yang Tidak Biasa
• Memiliki Tokoh-Tokoh Ajaib dan Unik
• Alur Cerita yang Bersifat Kronologis
• Sering Mengangkat Kisah Dewa dan Dewi Hindu
• Totalitas Dalang saat Pertunjukan
• Selalu Didampingi Gamelan
• Memiliki Pesan Moral Tersembunyi
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan