Tempat Ziarah di Banten - Tapak tilas sejarah penyebaran Agama Islam di wilayah Banten cukup menarik. Ada banyak destinasi wisata religi serta tempat ziarah di Banten yang bisa kamu kunjungi. Lewat kunjungan ke berbagai lokasi tersebut, kamu berkesempatan memperoleh cerita terkait upaya penyebaran ajaran Islam oleh para ulama terdahulu.
Lalu, destinasi mana saja yang bisa kamu kunjungi selama proses tapak tilas sejarah penyebaran Islam di wilayah Banten? Sebagai bahan referensi, berikut ini adalah 13 wisata religi dan tempat ziarah di Banten yang menarik kamu datangi:
Lokasi: Gunung Santri, Desa Bojonegara, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Syekh Muhammad Sholeh bin Abdurrahman adalah seorang ulama yang menyebarkan agama Islam di wilayah pantai utara Banten. Tak hanya itu, tokoh satu ini juga menjadi santri dari Sunan Gunung Jati dan Sunan Ampel. Oleh Sunan Gunung Jati, Syekh Muhammad Sholeh diperintahkan untuk menyebarkan agama Islam dengan berdakwah di wilayah pantai utara Banten.
Syekh Muhammad Sholeh tutup usia di usia 76 tahun, tepatnya pada 1550 H atau 958 M. Sebelum wafat, Syekh berpesan pada santrinya untuk dimakamkan di Gunung Santri. Tak jauh dari makamnya, terdapat makam para pengawal sekaligus santrinya yang selalu setia menemani Syekh dalam menyebarkan agama Islam, yaitu Akbar, Ali, Isroil, dan Malik.
Jika berencana datang untuk ziarah, kamu harus menyiapkan energi dan stamina yang prima. Sebab, kamu akan melalui akses jalan dengan kemiringan antara 70 sampai 75 derajat. Jadi, pastikan kamu memakai sepatu yang nyaman dan membawa air minum.
Lokasi: Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Syekh Muhammad Asnawi juga dikenal dengan nama Syekh Asnawi Caringin. Ketika muda, Syekh Asnawi dikirim untuk menuntut ilmu ke Mekkah oleh sang ayah. Sejak itulah, Syekh Asnawi terkenal di wilayah Banten sebagai salah satu ulama besar karena kepiawaiannya dalam memberikan dakwah.
Selain itu, Syekh Asnawi juga terkenal karena pemberontakan yang dilakukannya kepada pemerintah Belanda di era kolonial. Syekh Asnawi tutup usia pada tahun 1937 dan dimakamkan di Masjid Salafiyah. Makamnya berada di tepi pantai sisi barat Masjid Caringin yang termasuk dalam situs bersejarah.
Dalam daftar destinasi wisata religi Banten yang selanjutnya, kamu bisa melipir ke Kompleks Pemakaman Kesultanan Banten. Kawasan ini dikenal sebagai area pemakaman para bangsawan dari Kesultanan Banten. Beberapa nama tersebut di antaranya adalah Sultan Maulana Hasanuddin, Sultan Ageng Tirtayasa, Sultan Zainul Abidin, dan lain sebagainya.
Lokasi tempat ziarah di Banten berikutnya adalah Makam Syekh Maulana Mansyuruddin. Area pemakaman tersebut bisa kamu temukan di Desa Cikadueun, Pandeglang, Banten. Syekh Maulana Mansyuruddin dikenal sebagai Sultan Banten ke-7 dan populer disebut sebagai Sultan Haji.
Lokasi: Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten.
Destinasi ziarah Banten berikutnya adalah komplek makam Sultan Maulana Yusuf. Bisa dibilang, ini adalah salah satu tempat wisata religi yang paling populer bagi para peziarah, terutama masyarakat Banten sendiri. Selama hidupnya, Sultan Maulana Yusuf memiliki peran yang sangat besar untuk warga Banten.
Salah satunya adalah membantu meningkatkan ekonomi lokal warga Banten saat masa penjajahan Belanda. Area pemakaman ini memiliki luas sekitar satu hektar. Selain makam dari Sultan Maulana Yusuf, terdapat makam lain dengan jumlah yang tidak terhitung di area tersebut.
Lokasi: Masjid Agung Banten, Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten.
Tak jauh pula dari makam Sultan Maulana Yusuf, kamu bisa melanjutkan ziarah ke makam Sultan Maulana Hasanuddin, lokasinya bersisian dengan Masjid Agung Banten. Sultan Maulana Hasanuddin sendiri adalah pendiri dari Kesultanan Banten dan telah berkuasa selama lebih dari 20 tahun sekaligus putra dari Sunan Gunung Jati.
Daya tarik dari makam Sultan Maulana Hasanuddin sendiri ada pada kisahnya. Maret 2022 lalu, kawasan Kesultanan Banten diterjang bencana banjir yang tingginya mencapai pinggang orang dewasa. Banjir berasal dari air Kali Cibanten yang meluap hingga masuk ke wilayah peninggalan kejayaan Banten.
Akan tetapi, makam dari Sultan Maulana Hasanuddin maupun Masjid Agung Banten Lama justru tidak tersentuh oleh air bah tersebut.
Lokasi: Kampung Tanara, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Masjid Luhur Tanara juga menjadi destinasi wisata ziarah Banten yang selalu ramai oleh pengunjung. Masjid ini adalah peninggalan dari Sultan Maulana Hasanuddin, Raja Banten pertama yang memimpin Kesultanan Banten mulai tahun 1552 sampai tahun 1570.
Bangunan suci ini adalah saksi bisu dari cerita penyebaran agama yang berlangsung di Provinsi Banten. Jika dilihat dari rancangan desainnya, Masjid Tanara sekilas tampak mirip dengan Masjid Agung Banten Lama yang didirikan ketika masa kepemimpinan Sultan Maulana Yusuf.
Lokasi: Jalan Cikoromoy, Desa Kadu Bumbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Selanjutnya, ada Batu Quran yang merupakan pemandian yang masih ramai oleh wisatawan. Sejarah menyebutkan, pemandian ini telah ada sejak berabad lalu dan pertama kali muncul di kaki Gunung Karang. Destinasi ini diberi nama Baru Quran karena adanya baru bertuliskan Alquran dengan ukuran yang besar pada bagian dasar kolam.
Tak hanya itu, air kolam ini juga sangat jernih, sehingga kamu bisa melihat langsung batu tersebut cukup dari tepian kolam. Kabarnya, Batu Quran memiliki cerita unik yang mungkin tidak masuk logika. Tak sedikit orang percaya bahwa ada saluran mata air yang berfungsi sebagai akses teleportasi menuju ke Arab Saudi, tepatnya di Makkah.
Tak hanya itu, ada pula cerita lain yang menyebutkan, apabila seseorang bisa mengelilingi batu ini sebanyak tujuh putaran dengan berenang, maka. semua harapannya akan terwujud. Meski ada rasa khawatir akan penyimpangan terhadap nilai agama Islam, tetap saja ada wisatawan yang mencoba untuk membuktikan mitos tersebut.
Lokasi: kampung Pasir Kacapi Kelurahan pagadungan Kecamatan Karangtanjung, Pandeglang, Provinsi Banten.
Tempat ziarah di Banten lainnya adalah makam Syekh Abdul Jabbar, seorang alim ulama yang memiliki peran penting dalam membangun kawasan Pandeglang. Syekh Abdul Jabbar sendiri masih keturunan dari Sunan Kalijaga. Semenjak melakukan syiar, Syekh Abdul Jabbar juga berperan sebagai Panglima dari Sultan Maulana Hasanuddin.
Bersama Sultan Maulana Hasanuddin, Syekh Abdul Jabbar ikut membantu mengislamkan penduduk Banten. Nama Syekh Abdul Jabar sendiri didapat karena keahliannya dalam ilmu agama yang mampu menjelaskan isi Alquran dan hadis dengan sangat baik. Tak hanya nyaman, area pemakaman Syekh Abdul Jabbar juga bersih.
Masjid Agung Banten | Sumber: Wikipedia
Sejarah penyebaran Islam di wilayah Banten tidak bisa lepas dari keberadaan Masjid Agung Banten. Destinasi wisata religi di Kasemen, Banten yang satu ini berdiri pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin. Keberadaan Masjid Agung Banten mempunyai desain arsitektur unik yang merupakan akulturasi antara budaya Cina, Jawa, dan Eropa.
Hotel & Penginapan Terbaik di Kasemen
Temukan lebih banyak p...
Lihat Harga
Saat berada di Banten, kamu bisa pula menyempatkan waktu ziarah ke Makam Buya Histomi. Beliau adalah ulama besar yang merupakan pendiri dari Pondok Pesantren Al-Hidayah. Banyak lulusan pesantren ini yang aktif menjalankan dakwah di berbagai penjuru tanah air.
Keraton Kaibon
Kawasan Banten Lama menyimpan banyak wisata sejarah menarik. Keraton Kaibon merupakan salah satu di antaranya. Destinasi wisata religi di Banten yang satu ini berdiri pada tahun 1815 yang difungsikan sebagai tempat tinggal Ratu Aisyah. Nama Kaibon berasal dari kata keibuan yang menunjukkan sifat lemah lembut serta kasih sayang layaknya seorang ibu.
Keraton Kaibon juga menjadi saksi perlawanan Sultan Syaifudin yang merupakan Sultan Banten ke-21 terhadap penjajahan VOC Belanda. Bangunan ini pun tinggal berupa puing dan reruntuhan setelah terjadi penyerangan oleh tentara VOC Belanda. Penyerangan itu dilakukan karena penolakan Sultan Syaifudin terhadap pembangunan jalur Anyer – Panarukan.
Kamu dapat pula berkunjung ke Museum Situs Kepurbakalaan Banten. Museum ini menjadi tempat yang tepat untuk menggali sejarah Banten. Ada banyak informasi menarik yang bisa kamu dapatkan, termasuk di antaranya adalah pemugaran Keraton Kaibon, sejarah Banten Lama, sejarah Kesultanan Banten, dan lain sebagainya.
Keraton Suwosowan
Terakhir, kamu bisa berkunjung ke Keraton Surosowan yang lokasinya berada tidak jauh dari Masjid Agung Banten, tepatnya di jalan Masjid Agung Banten, Banten, Kec. Kasemen, Kota Serang. Destinasi wisata religi di Banten yang satu ini dibangun pada rentang 1522-1526 ini mempunyai fungsi sebagai tempat tinggal sultan beserta keluarga dan sekaligus sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Banten.
Keraton Surosowan mempunyai bentuk bangunan yang sangat megah. Sayangnya, bangunan tersebut hancur oleh serangan Belanda yang berlangsung pada tahun 1680 dan 1813. Oleh karena itu, saat ini Keraton Surosowan hanya berupa reruntuhan serta sisa-sisa bangunan.
Hotel & Penginapan Terbaik di Serang
Temukan lebih banyak p...
Lihat Harga
Nah, itulah 14 rekomendasi destinasi religi serta tempat ziarah di Banten yang menarik untuk kamu kunjungi. Selain mengunjungi tempat-tempat tersebut, kamu bisa pula mengisi waktu liburan ke Banten dengan berbagai kegiatan menarik.
Untuk kenyamanan menjalani berbagai aktivitas liburan selama di Banten, kamu bisa memanfaatkan layanan Traveloka Xperience. Dengan Traveloka Xperience, aktivitas liburan yang kamu lakukan bisa berjalan lancar dan nyaman.
Tak hanya itu, kamu dapat pula memanfaatkan Traveloka untuk berbagai kebutuhan selama liburan. Kamu bisa memakai Traveloka untuk pemesanan hotel dan penginapan ataupun tiket kereta dan tiket pesawat. Dengan Traveloka, semua kebutuhan liburan kamu bisa terpenuhi.
Hotel & Penginapan Terbaik di Banten
Temukan lebih banyak p...
Lihat Harga