Tahukah kamu kalau zona waktu Singapura berbeda dengan Indonesia? Meski sama-sama berada di satu zona waktu, faktanya terdapat perbedaan jam antara Negeri Singa dengan Indonesia.

Singapura sendiri merupakan negara yang berada di antara Malaysia dan Indonesia di mana Singapura termasuk ke dalam wilayah Asia Tenggara. Untuk terbang ke Singapura dari Jakarta pun perjalanannya tidak sampai 2 jam.

Lantas, kenapa zona waktu Singapura berbeda dengan Indonesia? Yuk, Simak ulasannya di bawah ini!

Singapore Time atau Waktu Singapura (SGT) juga dikenal sebagai Singapore Standard Time atau Waktu Standar Singapura (SST). Zona waktu Singapura ini 8 jam lebih cepat dari Waktu Universal Terkoordinasi (UTC+08:00) dan digunakan di seluruh penjuru Negeri Singa. Sama halnya dengan Indonesia, Singapura tidak menerapkan Daylight Saving Time (DST) atau waktu musim panas mengingat negara ini adalah negara dua musim.

Zona waktu Singapura yang merupakan bagian dari Straits Settlements telah mengalami perubahan beberapa kali. Pada tahun 1981 misalnya, Malaysia mengumumkan bahwa Malaysia Barat akan memajukan jam mereka 30 menit agar sesuai dengan waktu yang digunakan di Malaysia Timur (8 jam lebih cepat dari GMT).

Ini berarti bahwa Singapura akan berada dalam posisi yang agak sulit jika tidak mengikutinya, terutama dengan banyaknya lalu lintas dan perdagangan yang melintasi jalan lintas tersebut. Akhirnya, Singapura memutuskan untuk mengikuti zona waktu Malaysia guna memfasilitasi bisnis dan perjalanan antara kedua negara.

Itu bukan pertama kalinya Singapura mengubah zona waktu. Selama Perang Dunia II, pulau tersebut mengubah jamnya dari GMT+7:30 menjadi GMT+9. Singapura yang pada waktu tersebut berada di bawah jajahan Jepang Penjajah Jepang harus mengikuti zona waktu Tokyo.

Namun pada akhir Perang Dunia II dan pengembalian Straits Settlements ke Inggris, Singapura kembali ke zona waktu sebelum perang. Berdasarkan pembagian zona waktu geografis di seluruh dunia, Singapura termasuk dalam wilayah GMT+7.

Baca juga: Mengenal Singapore Arrival Card, Wajib Isi Sebelum ke Singapura!

Seperti yang kita tahu, Indonesia dan Singapura berada di zona waktu yang sama. Namun, zona waktu Singapura berada 1 jam lebih cepat dari Indonesia. Dikutip dari jurnal penelitian yang berjudul Penyatuan Zona Waktu Indonesia dan Implikasinya Pada Waktu Ibadah oleh Ahmad Junaidi, menyatakan bahwa posisi koordinat bujur Malaysia dan Singapura adalah sejajar dengan kota-kota di Pulau Jawa.

Akan tetapi, dengan alasan tertentu kedua negara tersebut mengesampingkan kaidah astronomi dalam penetapan zona waktunya, dengan menetapkan zona waktu mereka GMT +8, yang mana 1 jam lebih awal dari WIB.

Faktor kepentingan bisnis dan ekonomi juga menjadi penyebab lainnya. Memajukan satu jam lebih cepat sangat bermakna bagi sebuah bisnis, khususnya untuk penjualan saham di bursa.

Apalagi, Singapura menjalin kerjasama bisnis dengan Hongkong di mana negara ini memiliki zona waktu GMT +8 sehingga menyamakan zona waktu Singapura dengan Hongkong akan mempermudah hubungan bisnis kedua negara.

Jadi, bisa dibayangkan ketika orang-orang di Jakarta baru bangun dari tidurnya di jam 5 WIB, di Singapura sudah mulai bergerak karena waktu di sana sudah menunjukkan pukul 6 pagi.

Setelah memahami perbedaan zona waktu Singapura dengan Indonesia, kini saatnya untuk mengetahui rekomendasi tempat wisata di Negeri Singa. Di Singapura sendiri, kamu bisa menemukan banyak tempat wisata yang tidak dikenakan biaya alias gratis.

Yap, tentunya hal ini sangat menguntungkan wisatawan yang ingin liburan dengan hemat. Meski gratis, beberapa objek wisata di bawah ini tetap mengagumkan, lho. Cocok banget nih buat kamu yang hobi foto-foto dan aktif posting di media sosial.

Kira-kira apa saja tempat wisata gratis di Singapura?

Wisatawan dan penduduk lokal sangat menyukai Singapore Botanic Gardens. Ini adalah kebun raya tropis pertama dan satu-satunya yang masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO. Dengan jarak tempuh beberapa langkah dari jalan perbelanjaan paling terkenal di Singapura, Orchard Road, Botanic Gardens berlokasi strategis di jantung kota.

Kamu dapat memilih untuk menjelajahi taman ini sendiri, mengikuti tur jalan kaki gratis (hanya hari Sabtu), atau menghadiri salah satu acara publik taman—banyak penduduk lokal menantikan pertunjukan musik terbuka di taman.

Untuk berkeliling sendiri, cukup unduh peta dari situs web taman dan mulailah perjalanan kamu! Beberapa kebun khusus yang mungkin menarik minat kamu adalah Jacob Ballas Children’s Garden (jika kamu bepergian dengan anak kecil) dan Evolution Garden, yang memamerkan bagaimana keluarga tanaman telah berevolusi selama jutaan tahun—dari alga dan lumut purba hingga tanaman dan pohon berbunga masa kini.

Waktu terbaik untuk mengunjungi taman ini adalah pada saat pagi dan sore hari ketika cuaca tidak terik. Pastikan untuk mengikuti zona waktu Singapura agar kamu tidak kesiangan untuk mengunjungi taman ini.

Baca juga: 10 Rekomendasi Mall di Singapura buat Shopping dan Jalan-Jalan

Fort Canning Park merupakan bangunan penting di puncak bukit Singapura yang memiliki makna sejarah yang besar bagi negara ini. Bukit ini dulunya merupakan lokasi istana yang dibangun untuk raja-raja pada abad ke-14 dan pernah menjadi markas besar Angkatan Bersenjata Inggris di Singapura.

Selama Perang Dunia II, keputusan untuk menyerahkan Singapura kepada Jepang juga dibuat di Fort Canning, di Pusat Komando Timur Jauh Bawah Tanah yang dikenal sebagai Battle Box.

Jika kamu mengunjungi Fort Canning Park, jangan lewatkan Sang Nila Utama Garden, yang dinamai sesuai dengan raja pertama Singapura yang legendaris dan hampir mistis. Taman ini memungkinkan kamu merasakan seperti apa rasanya berjalan-jalan di taman istana Asia Tenggara kuno, dengan fitur-fitur tradisional seperti serangkaian gerbang Jawa yang menandai pintu masuk "zona" baru dan kolam refleksi untuk kontemplasi meditatif.

Lebih suka berjalan-jalan santai di alam yang rimbun dan damai? Kunjungi MacRitchie Reservoir Park, tempat terbaik bagi pecinta alam dan pecinta olahraga. Lupakan perbedaan soal zona waktu Singapura dan Indonesia, kamu bisa mengunjungi tempat ini tanpa mengikuti waktu olahraga orang-orang di sini.

Sesampainya di MacRitchie Reservoir Park, pilihlah dua jalur setapak—Jalur Prunus-Petai (satu jam) dan Jalur Champerai (30 menit)—untuk menjelajahi taman.

Di kedua jalur tersebut, kamu dapat menikmati pemandangan waduk dan hutan hujan lebat di sekitarnya. Kamu juga mungkin akan menjumpai satwa liar tropis seperti biawak atau sekawanan monyet ekor panjang di sepanjang jalan setapak.

Jika kamu ingin pendakian yang lebih menantang, kamu bisa mengunjungi TreeTop Walk di taman tersebut. Di sini, kamu akan dimanjakan dengan pemandangan hutan hujan yang spektakuler dari atas jembatan gantung sepanjang 250 meter yang menghubungkan dua titik tertinggi di MacRitchie.

Ketinggian jembatan bervariasi, tapi pada titik tertingginya kamu bisa berada 25 meter dari tanah. Untuk perjalanan singkat ke jembatan, masuki jalur TreeTop Walk melalui Venus Drive (satu jam ke jembatan), bukan pintu masuk utama Waduk MacRitchie (dua jam ke jembatan).

Ingin bertemu penduduk setempat dan mendapatkan wawasan lebih dalam tentang apa yang membuat Singapura bersemangat? Perpustakaan umum adalah tempat yang baik untuk memulainya.

Tenang saja, perpustakaan ini tidak hanya diperuntukkan bagi para kutu buku, kok. Acara-acara Perpustakaan Nasional memiliki banyak pengikut lokal karena menyediakan cara yang menarik dan merangsang secara intelektual untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah awal Singapura, budayanya, dan sastra lokalnya.

Kamu bisa memeriksa situs web resmi untuk mengetahui acara terbaru yang akan berlangsung di Perpustakaan Nasional Singapura.

Baca juga: Transit hingga Seharian di Bandara Changi Singapura? Ikut Tur Gratis Yuk!

Para pecinta seni pasti akan termanjakan saat menjelajahi Haji Lane, gang unik yang memamerkan seni jalanan Singapura yang energik. Dihiasi kafe indie, butik trendi, dan mural berwarna-warni, tempat ini menawarkan latar belakang yang sempurna untuk OOTD kamu.

Pastikan untuk menjelajahi seluruh Kampong Gelam dan benamkan diri kamu dalam budaya Melayu yang kaya. Pastikan untuk tidak terpaku pada zona waktu Singapura karena berjalan-jalan di area ini saat siang hari bakal terasa ‘menyiksa’ akibat cuaca panas.

Jika kamu lapar, cobalah mencicipi makanan dari pedagang kaki lima—yang wajib dicoba adalah nasi lemak (hidangan nasi) dan teh tarik (teh Malaysia).

Perjalanan singkat dengan kereta api dari pusat kota sudah cukup untuk sampai ke Pantai Palawan demi menikmati alam yang luar biasa. Tidak perlu memesan resor untuk mendapatkan akses karena kamu dapat masuk dan menikmati pemandangan pantai tanpa biaya apa pun. Berendamlah, berpikniklah, dan seberangi jembatan gantung ikonik yang menghubungkan ke pulau kecil yang dikenal sebagai titik paling selatan benua Asia.

Butuh lebih banyak tempat untuk foto OOTD? Berposelah di depan rumah-rumah toko penuh warna yang terkenal di Joo Chiat, yang terletak di pantai timur Singapura. Kamu bisa mengunjungi area ini tanpa harus mengikuti tur.

Ada begitu banyak mural-mural cantik, rumah-rumah toko bersejarah yang bisa dijelajahi, dan deretan restoran menawan yang kental dengan budaya Peranakan untuk didatangi saat perut sudah terasa lapar.

Demikian informasi tentang zona waktu Singapura yang 1 jam lebih cepat dari Indonesia. Punya rencana liburan ke Singapura dalam waktu dekat? Yuk, booking tiket pesawat dan hotelnya lewat Traveloka!

Hanya di Traveloka, kamu bisa memenuhi semua kebutuhan liburan dari satu aplikasi. Selain tiket pesawat dan hotel, kamu juga bisa sekalian membeli tiket kereta api serta tiket bus antar kota, sewa kendaraan, hingga booking tiket objek wisata. Menarik banget, kan?

Tunggu apalagi, segera download aplikasi Traveloka atau akses websitenya dan nikmati perjalananmu ke Singapura!