Bayi demam setelah imunisasi sering kali membuat para ibu khawatir dan bertanya-tanya, normalkah reaksi ini? Sama seperti obat-obatan yang dapat menimbulkan efek samping, beberapa vaksin juga memberikan reaksi serupa. Namun, tidak semua efek samping tersebut berbahaya. Artikel ini akan membantu Anda memahami efek normal dari vaksin dan penanganannya di rumah.
Beberapa jenis vaksin pada bayi, seperti vaksin DPT, campak, dan meningitis B memang menimbulkan efek demam selama 24 – 48 jam pertama. Selain demam, pemberian vaksin juga dapat menimbulkan efek samping berikut ini:
Untuk mengatasi demam yang muncul setelah tindakan imunisasi pada bayi, Anda dapat melakukan hal berikut:
Kompres lipatan-lipatan tubuh bayi (ketiak, leher, atau selangkangan) dengan air hangat untuk mengurangi demam. Kompres air hangat ini juga dapat diberikan pada bagian kulit bekas suntikan untuk mengurangi pembengkakan. Lakukan selama 10 menit dan ulangi sesuai kebutuhan.
Perlu diingat, jangan mengompres bayi maupun area bekas suntikannya dengan air dingin atau air es.
Pijat lembut area suntikan untuk membantu mengurangi bengkak. Tindakan ini bisa kamu lakukan sebanyak 3 kali sehari atau lebih.
Jika area suntikan menunjukkan reaksi alergi seperti gatal dan kemerahan, kamu dapat mengoleskan krim hidrokortison 1% pada area tersebut.
Pada kondisi ini, sangat penting untuk menjaga asupan cairan pada bayi agar terhindar dari dehidrasi. Untuk bayi berusia 6 bulan ke bawah, berikan hanya ASI atau susu formula saja. Dengan catatan, susu formula tersebut atas rekomendasi dokter.
Hindari membungkus bayi dengan selimut atau memberinya baju lengan panjang yang tebal ketika demam. Pasalnya, tindakan tersebut dapat menghambat penurunan demam bayi dan justru berisiko suhu tubuhnya meningkat.
Untuk demam tingkat rendah 37,8 – 38,5° C sebaiknya tidak diberikan obat demam karena pemberian obat tersebut justru dapat mengurangi respons imun normal tubuh bayi.
Obat penurun demam atau parasetamol dapat diberikan ketika demam mencapai suhu di atas 38,5° C. Obat demam ini juga dapat diberikan ketika anak tampak tidak nyaman, gelisah, dan kesulitan tidur akibat demam yang dia alami.
Beberapa kondisi demam setelah imunisasi bisa saja membutuhkan perhatian khusus dan penanganan dokter. Berikut beberapa kondisi demam setelah imunisasi yang perlu diwaspadai:
Segera hubungi dokter atau bawa bayi ke rumah sakit ketika muncul efek di atas. Agar dokter dapat memberikan penanganan atau pertolongan yang tepat pada bayi demam setelah imunisasi.
Meski menimbulkan demam dan efek samping lainnya, pemberian vaksin tetap perlu dilakukan terlebih di masa pandemi ini. Pada dasarnya, efek samping tersebut merupakan pertanda bahwa tubuh bayi sedang membentuk antibodi untuk melindungi diri dari paparan penyakit menular.
Konsultasikan dengan dokter sebelum tindakan imunisasi dan bekali diri dengan pengetahuan cara mengatasi bayi demam setelah imunisasi agar Anda tidak panik.
Referensi:
WebMD. 2021. “What to Expect After Your Child Gets Vaccines.” March 22, 2021. https://www.webmd.com/children/guide/child-gets-vaccines.
Seattle Children’s. 2021. “Immunization Reactions.” March 11, 2021. https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/immunization-reactions/.
nwcppediatrics. 2021. “Vaccine Side Effects/Fever Management.” June 08, 2021. https://www.nwcppediatrics.com/contents/vaccine-side-effectsfever-management.