(Artikel ini selalu diperbarui sesuai perkembangan informasi terbaru. Pembaruan terakhir per 22 Maret 2021)
Sudah lebih dari setahun lamanya, virus Corona menyerang dunia. Ragam penelitian mengenai virus Corona sendiri hingga vaksin terus berjalan demi menemukan cara mengatasi dan mengobati penyakit COVID-19 dengan tepat. Tak terkecuali penelitian mengenai penyebaran virus Corona.
Berbagai lembaga penelitian terus menelusuri bagaimana cara penyebaran virus Corona serta bagaimana virus mematikan ini menyerang tubuh manusia. Pada awal kemunculan COVID-19, dikatakan bahwa virus Corona bisa menyebar melalui droplet.
Penelitian demi penelitian berlanjut hingga tak menutup kemungkinan penyebaran virus Corona bisa melalui udara. Simak selengkapnya mengenai penyebaran virus Corona berikut ini.
Dikutip dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 bisa menyebar atau menularkan seseorang terutama ketika orang yang terinfeksi melakukan kontak dekat dengan orang lain. Virus dapat menyebar dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi dalam partikel cairan kecil (droplet) saat batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, atau bernapas dengan berat. Partikel cair ini memiliki ukuran yang berbeda, mulai dari droplet yang lebih besar hingga partikel udara yang lebih kecil.
Orang lain dapat tertular COVID-19 ketika virus masuk ke mulut, hidung atau mata. Penularan lebih mungkin terjadi ketika orang melakukan kontak langsung atau dekat (jarak kurang dari 1 meter) dengan orang yang terinfeksi.
Studi penelitian saat ini menunjukkan bahwa cara utama penyebaran virus adalah droplet di antara orang-orang yang melakukan kontak dekat satu sama lain. Sementara penularan melalui partikel udara dapat terjadi dalam kondisi tertentu, terutama di dalam ruangan yang ramai serta ruang tidak dilengkapi dengan ventilasi yang memadai.
Virus Corona juga dapat menyebar setelah orang yang terinfeksi bersin, batuk, atau menyentuh permukaan atau benda, seperti meja, gagang pintu, dan pegangan tangan di tangga. Kemudian orang lain bisa terinfeksi karena menyentuh permukaan yang terkontaminasi kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa membersihkan tangan terlebih dahulu. Dilansir dari WebMD, virus Corona bisa bertahan selama 2-5 hari di permukaan tertentu, tergantung pada jenis permukaan.
Misalnya pada permukaan besi, virus Corona bisa bertahang hingga 5 hari. Sementara di permukaan kayu 4 hari, permukaan plastik dan stainless steel 2-3 hari, permukaan kaca dan keramik 5 hari, alumunium 2 hingga 8 jam, dan permukaan kertas bisa bertahan sampai 5 hari.
Terlepas dari apakah orang yang terinfeksi COVOD-19 memiliki gejala atau tidak, mereka dapat menularkan virus Corona dan virus dapat menyebar ke orang lain. Data laboratorium menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi bisa menularkan virus Corona tepat sebelum mereka memperlihatkan gejala (2 hari sebelum gejala muncul) dan pada awal terinfeksi COVID-19.
Orang yang memiliki penyakit parah bisa menularkan virus Corona dalam jangka waktu yang lebih lama. Meskipun seseorang yang tidak mengalami gejala COVID-19 dapat menularkan virus ke orang lain, masih belum jelas seberapa sering hal ini bisa terjadi dan diperlukan lebih banyak penelitian mengenai hal ini.
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan virus Corona menyebar lebih mudah. Setiap situasi di mana orang berada dalam jarak yang dekat satu sama lain untuk jangka waktu yang lama bisa meningkatkan risiko penularan. Seseorang yang berkegiatan di dalam ruangan, terutama ruangan dengan dengan ventilasi yang buruk atau bahkan tidak ada, lebih berisiko daripada berkegiatan di luar ruangan.
WHO menjelaskan penularan virus Corona lebih mudah terjadi di tempat yang ramai dengan banyak orang berkegiatan secara berdekatan, orang-orang melakukan percapakan dengan dekat satu sama lain, serta ruang tertutup atau ruang dengan ventilasi yang buruk. Maka dari itu, semua fasilitas kesehatan melaksanakan prosedur dengan menggunakan alat pelindung diri untuk menghindari penularan virus Corona.
Untuk mencegah risiko tertular COVID-19, kamu bisa melakukan beberapa cara di bawah ini:
Di Indonesia, pemerintah melalui Satgas Satgas Penanganan Covid-19 menggencarkan kampanye pencegahan penularan virus Corona melalui 5M, yakni Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi.
Kini kamu bisa mendapatkan layanan tes COVID-19 dengan mudah melalui Traveloka Health. Buka aplikasi Traveloka, ketuk ikon Health, kemudian klik menu Tes COVID-19. Kamu bisa melihat menu Tes COVID-19 dan pilih klinik atau rumah sakit sesuai preferensimu. Kemudian booking dengan sekali klik. Nantinya kamu akan menerima email mengenai tata cara tes COVID-19 yang telah dipilih.
Selalu utamakan protokol kesehatan demi mencegah tertular COVID-19.