Manfaat Vitamin D untuk Penderita COVID-19 & Cara Mencukupinya

Dr. Jean Melanny
06 Jul 2021 - 2 min read

Sejak virus Corona mewabah di seluruh dunia, manfaat vitamin D untuk penderita COVID-19 menjadi ramai diperbincangkan. Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak dan memiliki sejumlah peran penting dalam tubuh Anda. Yuk, kenali manfaat vitamin D dan cara mencukupi kebutuhan vitamin D harian Anda agar selalu sehat di masa pandemi ini!

Manfaat Vitamin D

Hingga saat ini, penelitian terkait pengaruh vitamin D terhadap infeksi COVID-19 masih terus dilakukan. Namun, vitamin ini diyakini bermanfaat bagi penderita Corona karena memiliki sifat anti-inflamasi dan imunoregulasi yang penting untuk daya tahan tubuh.

Vitamin D diketahui dapat meningkatkan fungsi sel-sel imun seperti sel T dan makrofag yang melindungi diri Anda dari patogen, termasuk virus SARS-CoV-2. Selain itu, saat terinfeksi, terkadang tubuh kita merespons dengan peradangan yang kemudian dapat menyebabkan kerusakan jaringan parah. Sifat anti-inflamasi vitamin D dapat mengurangi risiko ini terjadi.

Dilansir dari Healthline, kadar vitamin D rendah dikaitkan dengan penurunan fungsi paru-paru serta peningkatan risiko penyakit pernapasan, seperti asma dan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Sebuah penelitian juga mengaitkan kecukupan vitamin D pada pasien COVID-19 dengan penurunan risiko sakit parah dan kematian.

Tak hanya itu, vitamin D juga membantu penyerapan kalsium dan fosfat yang baik untuk kesehatan tulang, gigi, dan otot. Defisiensi vitamin ini dapat menyebabkan kelainan tulang baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

Kebutuhan Vitamin D

Secara umum, asupan vitamin D harian yang disarankan adalah 400 IU untuk anak-anak di bawah 1 tahun dan 600 IU untuk usia 1 – 70 tahun. Sementara itu, lansia 70 tahun ke atas membutuhkan 800 IU dalam satu hari. International Unit (IU) merupakan satuan yang menunjukkan jumlah vitamin D, di mana 40 IU setara dengan 1 mikrogram.

Mengingat konsumsi vitamin D melewati batas asupan maksimal tidak disarankan, sebaiknya Anda berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum memasukkan suplemen ke dalam diet Anda.

Sumber vitamin D

Vitamin D dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya makanan. Tidak terlalu banyak makanan yang mengandung vitamin D secara alami, tapi Anda bisa menemukannya pada kuning telur, daging merah, dan ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan makerel. Selain itu, vitamin D kerap ditambahkan ke makanan fortifikasi, termasuk sereal, susu sapi, dan susu kedelai.

Tubuh Anda juga dapat memproduksi vitamin D melalui paparan sinar matahari. Kapan waktu terbaik untuk terkena sinar matahari? Ternyata hal tersebut dipengaruhi oleh bermacam faktor seperti cuaca dan letak geografis.

Mengutip penjelasan dr. Rendy Ariezal Effendi, Sp.KK kepada detikHealth, berjemur selama 15 – 30 menit saat indeks UV 3 – 7 merupakan langkah yang direkomendasikan. Anda dapat mencari tahu indeks UV setempat melalui situs prakiraan cuaca atau aplikasi khusus yang melacak indeks UV.

Namun, terkadang makanan atau paparan sinar matahari saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin D harian. Dalam hal itu, Anda dapat mengonsumsi suplemen vitamin D. Mengacu pada Pedoman Tatalaksana COVID-19, pasien tanpa gejala dan gejala ringan direkomendasikan untuk meminum suplemen 400 – 1.000 IU atau obat 1.000 – 5.000 IU per hari.

Layanan Tes COVID-19 di Sekitar Anda

Perlu diingat, obat-obatan tertentu dapat memengaruhi penyerapan vitamin D, misalnya steroid dan kolestiramin (obat penurun kolesterol). Oleh karena itu, pastikan Anda berkonsultasi dulu dengan dokter.

Seiring waktu, penelitian tentang manfaat vitamin D untuk penderita COVID-19 diharapkan akan semakin kaya. Sementara itu, Anda dapat mengonsumsinya sebagai upaya untuk menjaga kesehatan selama pandemi. Jangan lupa untuk selalu memerhatikan protokol kesehatan dan segera melakukan tes apabila mengalami gejala COVID-19 atau kontak erat dengan orang yang terinfeksi.

Kini Anda dapat mencari obat bebas dan vitamin atau menebus obat yang diresepkan oleh dokter dengan mengunggah resep digital melalui Traveloka Health. Semua transaksi akan dilakukan di Farmaku, apotek online yang menyediakan obat-obatan, produk kecantikan, alat kesehatan dan obat resep dokter.

Referensi:

Healthline. 2020. “Can Vitamin D Lower Your Risk of COVID-19?” Healthline. October 11, 2020. https://www.healthline.com/nutrition/vitamin-d-coronavirus.

NHS. 2020. “Vitamins and Minerals - Vitamin D.” NHS. August 3, 2020. https://www.nhs.uk/conditions/vitamins-and-minerals/vitamin-d/.

‌“Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 3.” 2021. PAPDI. January 1, 2021. https://www.papdi.or.id/pdfs/983/Buku%20Pedoman%20Tatalaksana%20COVID-19%205OP%20Edisi%203%202020.pdf.

Pramudiarja, Uyung. 2020. “Terjawab! Waktu Terbaik Untuk Berjemur Adalah... Tidak Ada.” DetikHealth. April 4, 2020. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4964720/terjawab-waktu-terbaik-untuk-berjemur-adalah-tidak-ada.

Sartikaningrum, Liputri. 2020. “Bijak Konsumsi Vitamin D Di Masa Pandemi Covid-19 - Rumah Sakit JIH - the Ultimate Value Healthcare.” Rs-Jih.co.id. August 3, 2020. https://rs-jih.co.id/readmore/bijak-konsumsi-vitamin-d-di-masa-pandemi-covid-19.

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan