Normalnya ukuran massa jantung manusia dewasa sekitar 250-300 gram. Bila ukurannya lebih dari itu, tandanya sedang mengalami pembengkakan jantung. Kondisi ini sulit sekali dideteksi, karena tidak mudah mengenali gejala pembengkakan jantung sebelum kondisinya sangat parah.
Meskipun demikian, penting untuk mengenali tanda-tanda bila kondisi jantung sedang tidak normal, terutama membengkak. Hal ini untuk mencegah kondisinya semakin parah dan menimbulkan komplikasi. Bahkan pada keadaan yang belum parah, jantung masih bisa kembali seperti normal lagi.
Lantas, apa saja tanda-tanda bahwa jantung mulai membengkak dan membesar? Serta bagaimana penanganannya yang tepat? Yuk, ikuti pembahasan ini hingga selesai!
Dalam istilah medis, kondisi jantung yang membengkak atau membesar lebih terkenal dengan istilah cardiomegaly. Terdapat dua jenis dari cardiomegaly, tergantung pada bagian mana jantung mengalami pembengkakan.
Jenis pertama adalah jantung membengkak pada sebelah kiri. Kondisi ini terjadi karena terdapat penebalan otot-otot jantung untuk merespons tekanan darah yang tinggi. Apabila kondisi ini berlanjut, jantung akan terus membesar dan menghambat peredaran darah.
Jenis kedua yaitu membengkaknya jantung secara merata. Hal tersebut muncul karena dinding ventrikel (bilik) menjadi lebih tipis, sehingga membuat volume jantungnya semakin besar. Kondisi ini jugalah yang sering menjadi penyebab orang mengalami cardiomegaly.
Membesar atau membengkaknya jantung ini bisa menjadi tanda atau ciri jantung tidak sehat. Hal ini karena kondisi membesarnya ini adalah sebuah respons terhadap masalah kesehatan tertentu. Misalnya terdapat infeksi virus, adanya luka pada otot jantung, atau kondisi peredaran darah sedang tidak normal.
Oleh karena itu, dokter ketika menangani masalah ini menggunakan dua pendekatan. Mencegah jantung kembali membesar dan menemukan masalah kesehatan lain yang menjadi penyebab jantungnya membengkak.
Selain itu, dokter juga akan memeriksa apakah kondisi pembengkakannya cenderung temporer atau permanen. Pembengkakan temporer, misalnya karena kondisi melahirkan, jantung bengkak bisa kembali normal secara alamiah. Sedangkan pembengkakan permanen, jantungnya sulit kembali ke ukuran semula.
Mengidentifikasi kondisi jantung yang membesar tergolong sulit, karena gejalanya baru terasa ketika kondisinya sudah cukup parah. Namun, perubahan kecil pada organ jantungmu biasanya memunculkan tanda-tanda tertentu.
Inilah yang perlu kamu cermati untuk bisa melakukan identifikasi awal sebelum melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Berikut ciri pembengkakan jantung yang bisa kamu amati dan rasakan, sebagai langkah identifikasi awal.
Mengenali ciri-ciri terjadinya pembengkakan jantung mampu membuatmu lebih peka dan cepat melakukan penanganan. Apabila salah satunya sudah kamu alami, segera berkonsultasi dengan dokter. Kamu bisa memanfaatkan layanan konsultasi dokter online terlebih dahulu.
Apabila melalui konsultasi tersebut dokter menyarankan melakukan pemeriksaan lebih lanjut di lab atau rumah sakit, kamu bisa menyusun agendanya. Dengan demikian, kondisi jantungmu bisa terpantau lebih cepat dan tertangani lebih baik.
Ada banyak sekali yang bisa menyebabkan ukuran jantung membesar dari ukuran normalnya. Beberapa penyebabnya berkaitan dengan kondisi yang menyebabkan jantung harus memompa lebih keras atau terjadi kerusakan pada area pembuluh dan otot jantung.
Berikut beberapa contoh penyebab jantung membesar yang harus kamu ketahui :
Setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda untuk terjangkit masalah jantung ini. Namun, bila kamu memiliki beberapa faktor risiko ini, kamu lebih rentan terkena cardiomegaly. Faktor risiko tersebut antara lain :
Faktor Risiko | Pengaruh terhadap kondisi jantung |
Riwayat penyakit jantung orang tua | Beberapa penyakit jantung dapat menurun ke anak, sehingga bila orang tua ada masalah jantung, ada kemungkinan besar kamu bisa mengalaminya juga. |
Nilai tekanan darah tinggi | Tekanan darah yang tinggi menyebabkan jantung memompa lebih kuat dari biasanya. Kondisi tersebut bisa membuat jantung luka dan membengkak |
Tubuh cenderung tidak aktif | Kurang aktifnya tubuh bisa membuat otot jantung melemah dan rawah mengalami luka. Ada baiknya menjaga tubuh tetap aktif dengan cara berjalan kaki setiap pagi |
Obesitas | Penumpukan lemak di seluruh bagian tubuh bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit, tekanan darah meningkat, bahkan bisa menimbun di area sekitar jantung. |
Mengonsumsi obat-obatan terlarang | Obat-obatan terlarang bisa berperan sebagai depresan atau stimultan, menyebabkan jantung tidak beroperasi secara normal dan teratur |
|
|
Melihat besarnya bahaya pembengkakan jantung, ada baiknya kamu menghindari faktor risiko cardiomegaly. Terutama bila keluargamu tidak memiliki riwayat penyakit jantung, pola hidupmu sangat memengaruhi faktor risikonya.
Normalnya pembengkakan jantung tidak permanen bisa sembuh dengan sendirinya, namun beberapa pengobatan biasanya dokter berikan untuk mempercepat proses penyembuhan. Beberapa cara mengobati pembengkakan jantung tersebut antara lain :
Selain pengobatan, kamu juga harus melakukan pencegahan, salah satunya menjaga pola hidup sehat. Hindari pantangan jantung bengkak, seperti mengonsumsi alkohol, obat terlarang, atau merokok.
Perbanyak gerak, berolahraga teratur, serta menjaga nutrisi yang masuk. Selain itu, rutin kontrol dan konsultasi dengan dokter, terutama bila pernah mengalami salah satu gejalanya. Dengan demikian penanganannya bisa cepat dan tepat.
Gejala pembengkakan jantung memang sulit untuk kamu amati. Namun bila sudah merasakannya, jangan kamu abaikan. Segeralah berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala pembengkakan jantung agar mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.