Pada dasarnya, semua orang dapat mengalami penyakit ginjal, tidak peduli jenis kelamin, usia, ataupun ras orang tersebut. Meski begitu, penelitian menunjukkan bahwa wanita memiliki risiko lebih besar dalam mengalami penyakit ginjal. Maka dari itu, mari kenal gejala sakit ginjal pada wanita agar kamu bisa mewaspadainya.
Tidak sedikit orang yang belum memahami peran ginjal dalam tubuh. Padahal, organ ini memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan. Ginjal yang mengalami penurunan fungsi bisa mengakibatkan berbagai macam gangguan pada tubuh, bahkan komplikasi. Lantas, apakah ginjal itu?
Agar lebih sederhana, kamu bisa membayangkan ginjal sebagai mesin cuci atau mesin penyaring. 'Mesin' ini terletak di panggul bagian belakang, tepatnya di bagian bawah tulang rusuk belakang. Tidak ada perbedaan letak ginjal pada wanita maupun pria. Ukurannya pun sama, yakni sebesar kepalan tangan.
Fungsi ginjal adalah untuk menyaring zat-zat racun atau sisa yang ada di dalam darah. Jika tidak demikian, zat-zat tersebut akan mengendap dan membahayakan tubuh.
Selain itu, ginjal juga bertugas untuk mengelola zat-zat bermanfaat yang ikut tersaring untuk kembali ke dalam tubuh, misalnya kalsium, natrium, serta berbagai hormon tubuh.
Jika ginjal tidak berfungsi dengan baik, fungsi penyaringan tersebut tidak akan berjalan lancar. Akibatnya, tubuh tidak dapat mengeluarkan racun secara alami, serta tidak bisa menerima asupan zat yang bermanfaat.
Penyakit ginjal bukanlah penyakit yang muncul secara mendadak dan bukan juga penyakit yang menular. Penyakit ini bisa saja timbul karena berbagai hal. Berikut adalah penyebab sakit ginjal pada wanita dan pria:
Pada umumnya, sebagian besar ciri-ciri sakit ginjal pada pria dan wanita tidak jauh berbeda. Meski begitu, tetap ada beberapa gejala yang hanya bisa dialami oleh wanita. Berikut detailnya:
Salah satu fungsi ginjal adalah mengelola hormon dalam tubuh. Jika fungsi tersebut terganggu, begitu pula dengan regulasi hormon.
Perubahan tersebut memiliki dampak besar terhadap aktivitas sehari-hari, misalnya menyebabkan penurunan libido, mengurangi tingkat kesuburan, perubahan siklus menstruasi, hingga menopause dini.
Seperti halnya hormon, ginjal juga bertugas meregulasi vitamin D serta kalsium. Jika proses tersebut tidak berjalan dengan baik, tulang dan sendi bisa menjadi lebih mudah keropos. Karena hal itu lah penyintas penyakit ginjal perlu meminum suplemen vitamin D secara teratur.
Secara umum, wanita memang lebih mudah merasa depresi. Hal ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan hormon tubuh. Namun, saat mengalami masalah ginjal, regulasi hormon akan menjadi tidak stabil dan lebih meningkatkan potensi depresi.
Turunnya vitalitas tubuh merupakan dampak dari menumpuknya racun yang gagal tersaring oleh ginjal. Akibatnya, membuat tubuh tidak bisa berfungsi dengan maksimal. Sayangnya, banyak penyakit lain yang ditandai oleh gejala ini. Maka dari itu, kamu perlu mengamati tubuhmu dengan lebih saksama.
Pembengkakan akibat gagal ginjak umumnya terjadi di kaki, namun tidak menutup kemungkinan bengkak muncul di bagian tubuh lain. Hal ini karena tubuh tidak dapat mengelola natrium atau elektrolit, serta tidak mampu membuang zat beracun melalui urine.
Saat ginjal bermasalah, konsentrasi zat yang terbawa dalam urine bisa berubah akibat penurunan fungsi penyaringan. Maka dari itu, jika urine berbusa dan mengeluarkan warna coklat tua, ungu, atau bahkan merah darah, segera periksakan diri ke rumah sakit.
Tidak sedikit penyakit yang menyebabkan penurunan nafsu makan. Namun, dalam kasus penyakit ginjal, hal ini dikarenakan adanya penumpukan zat dalam darah yang menekan nafsu makan. Biasanya, penderita penyakit ginjal merasakan hambar di makanan.
ini muncul saat penyakit ginjal sudah berkembang menjadi cukup parah. Hal ini karena adanya penumpukan racun dalam tubuh. Selain menyebabkan kulit gatal dan bersisik, penyakit ini juga memengaruhi warna kuku serta menimbulkan ruam dan strechmark pada tubuh.
Dalam kasus yang lebih kronis, penyakit ginjal berpotensi mengacaukan regulasi cairan dan zat racun dalam tubuh. Akibatnya, cairan bisa saja masuk ke paru-paru dan menimbulkan penumpukan. Hal inilah yang membuat penderita sakit ginjal kerap mengalami sesak napas.
Seiring dengan rusaknya ginjal, maka volume darah dalam tubuh pun meningkat. Hal ini menyebabkan jantung bekerja dengan lebih keras, dan pada akhirnya meningkatkan ritme detak jantung pada penderita penyakit ginjal.
Pada dasarnya, beberapa gejala permulaan penyakit ginjal cukup mudah terdeteksi. Sayangnya, seringkali gangguan ginjal tidak menimbulkan gejala apa pun sampai penyakit tersebut sudah ada di tingkat yang lebih parah.
Sama seperti gejalanya, cara mengobati sakit ginjal pada wanita dan pria pun sama saja. Pada umumnya, terdapat empat cara yang bisa kamu ambil.
Hal terpenting dalam pengobatan sakit ginjal adalah keterlibatan profesional. Ingat, hanya dokter yang boleh menentukan jenis pengobatan apa yang harus kamu ambil.
Namun, jika belum merasakan adanya gangguan, kamu tetap perlu mengambil tindakan preventif dengan cara check up rutin, ya. Jaga kesehatan dan jangan sampai lengah!