Merawat kebersihan diri menjadi hal penting yang harus selalu kamu perhatikan. Selain untuk menjaga penampilan tetap menarik, kebersihan diri yang baik akan terhindar dari ancaman penyakit kulit menular seperti kutu air.
Risiko terkena kutu air bisa terjadi pada siapa saja. Meski pada dasarnya kutu air bukan penyakit serius, tapi kamu pasti tidak mau dong, pekerjaan jadi terganggu karena kutu air yang bikin gatal dan perih.
Nah, supaya kamu lebih waspada, Traveloka akan membahas lebih jauh mengenai penyebab, gejala, dan cara pencegahan kutu air. Simak baik-baik, ya!
Baca juga: 9 Cara Mengatasi Gatal-Gatal pada Tubuh
Sumber: Pixabay
Kutu air atau kurap air adalah infeksi jamur yang sering dijumpai pada sela-sela jari kaki. Jamur yang bertanggung jawab atas penyakit ini berasal dari kelompok dermatophytes seperti jamur Thrichophyton interdigitale, Trichophyton rubrum, dan Epidermophyton floccosum.
Kutu air di kaki umumnya disebabkan oleh penggunaan kaus kaki dan sepatu dalam jangka waktu yang lama, sehingga kulit menjadi berkeringat dan lembab. Inilah salah satu penyakit yang paling mengintai para atlet lari sehingga dijuluki pula dengan penyakit athlete’s foot.
Tapi, pengendara motor dengan sarung tangan juga rentan terserang kutu air di tangan, loh. Bagi kamu yang pulang-pergi bekerja naik motor, jangan lupa untuk mengganti dan mencuci sarung tangan secara berkala agar tangan terhindar dari infeksi kutu air, ya.
Ada pula penyebab lain yang bisa memicu munculnya kutu air, di antaranya:
Sumber: Freepik
Kulit jari kaki yang kering dan mengelupas sering diabaikan sebagian orang. Padahal, bisa jadi itu adalah tanda-tanda kulit mulai terinfeksi kutu air yang kemudian berlanjut dengan munculnya rasa gatal luar biasa.
Ada beberapa gejala kutu air yang mudah diamati, di antaranya:
Meski gemas ingin menggaruk area yang gatal, tapi jangan sekali-kali melakukannya saat kamu mengalami gejala kutu air, ya. Karena kulit bisa terluka hingga keluar cairan dan membuat bakteri lain ikut menempel yang akan memperburuk kondisinya
Gejala kutu air seperti disebutkan di atas harus segera ditangani sebelum menyebar dan berakibat sangat parah, sehingga semakin sulit diobati. Sekalipun menggunakan obat antijamur, penyembuhan akan memakan waktu berminggu-minggu hingga benar-benar hilang.
Sumber: Freepik
Kutu air merupakan penyakit yang mudah menular ke orang lain. Cara penularannya sendiri bisa melalui kontak langsung seperti misal, kulit kamu tidak sengaja bersentuhan dengan kulit si penderita kutu air. Lalu, penularan secara tidak langsung bisa berasal dari pemakaian handuk, kaus kaki, dan sepatu milik si penderita.
Sebagian besar kasus kutu air memang bisa ditangani dengan baik. Tapi layaknya bisul dan panu, kutu air bisa berpotensi muncul kembali, loh. Hal itu terjadi jika tidak kamu tidak melakukan upaya pencegahan dan mengadopsi gaya hidup bersih.
Kamu tentu tidak mau kan, sampai terkena penyakit kulit satu ini. Untuk menghindarinya, yuk, simak beberapa cara mencegah kutu air berikut ini yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Jangan biarkan kulit kaki dalam kondisi lembab dan berkeringat terlalu lama setelah selesai jogging atau melakukan aktivitas lain di luar rumah. Tapi, mengeringkannya dengan handuk saja belum cukup.
Cucilah kaki menggunakan air mengalir dan sabun hingga bersih. Lalu keringkan seluruh bagian kaki termasuk telapak dan sela-sela jari kaki.
Kaus kaki dan sarung tangan yang lembab juga menjadi sarang favorit jamur dan bakteri. Mengganti keduanya secara rutin akan membuat kulit tetap kering.
Lalu, jangan lupa untuk mencuci dan mengeringkannya juga, ya. Kamu bisa menggunakan air panas agar kuman dan jamur hilang.
Untuk menghindari pertumbuhan kutu air, pastikan kamu mengenakan sepatu dengan ukuran longgar dan dalam kondisi kering. Sebab, sepatu yang terlalu sempit membuat kulit memproduksi keringat lebih mudah. Sebatu yang basah pun akan menjadikan kaki semakin lembab.
Nah, mulai sekarang perhatikan juga soal bahan kaus kaki, ya. Pastikan kamu memilih kaus kaki yang terbuat dari katun karena mudah menyerap keringat agar kondisi kulit kaki tidak terlalu lembab.
Satu hal yang perlu diperhatikan juga nih, kalau kamu sering pergi berenang. Yup, menggunakan alas kaki saat masuk ke kamar mandi umum atau ruang ganti.
Penggunaan alas kaki bisa mencegah kaki terkontaminasi dengan kuman dan jamur dari lantai kamar mandi yang selalu basah.
Sumber: Freepik
Terkait pantangan makanan dan minuman saat mengalami kutu air perlu dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter. Namun, ada beberapa makanan dan minuman yang memang bisa memperparah gatal-gatal seperti susu sapi dan telur.
Selain itu, seafood termasuk ikan lele, salmon, tuna, cod, kerang, dan udang sebaiknya juga dihindari saat kulit sedang mengalami gatal-gatal.
Melansir Healthline, kacang-kacangan termasuk makanan yang bisa memperparah gatal dan ruam. Kamu juga perlu mempertimbangkan lagi jika ingin mengonsumsi kedelai dan gandum di kala sedang terserang gatal-gatal.
Baca juga: Cara Mengobati Penyakit Kulit Eksim Kering
Gejala kutu air yang dibiarkan saja lama-kelamaan akan merusak kuku dan memicu penyakit kulit yang lebih parah. Karena itu, segera kunjungi dokter kulit saat mulai muncul tanda-tanda kutu air untuk mendapat tindakan lebih lanjut. Supaya kondisinya tidak semakin parah.
Jika kamu sedang terlalu sibuk untuk pergi ke klinik, kamu bisa konsultasi dokter untuk memperoleh arahan dan resep salep kutu air yang tepat.