Punya masalah dengan kulit berjerawat? Jangan langsung asal oleskan salep, krim, obat, atau pencet ya. Kenali jenis-jenis jerawat terlebih dahulu dan cara penanganannya. Dengan mengenali jenis jerawat yang kerap muncul di wajahmu, kamu bisa mengobatinya hingga tuntas dan tidak meninggalkan bekas yang slit hilang.
Jerawat adalah fenomena alamiah, yang umumnya akan hilang seiring bertambahnya usia. Namun beberapa orang mengalami masalah serius terkait jerawat, yang bisa memengaruhi penampilan dan kepercayaan diri. Oleh karena itu penting untuk menangani jerawat sesegera mungkin.
Banyak orang belum menyadari bahwa sebenarnya jerawat itu memiliki beberapa jenis. Berbeda jenis jerawatnya, berbeda juga cara perawatannya. Kamu bisa mengenalinya lewat ciri-ciri fisiknya atau berkonsultasi dengan dokter kulit.
Berikut beberapa jenis jerawat yang kerap muncul di kulit.
Jerawat fulminans adalah salah satu jenis jerawat pada remaja yang cukup serius dan harus mendapatkan penanganan segera. Jerawat ini biasanya menyerang remaja laki-laki yang baru menginjak pubertas. Mulai muncul pada area wajah, namun bisa menyebar hingga punggung.
Ciri jenis fulminans adalah luka jerawatnya terlihat lebih meradang serta terasa lebih menyakitkan. Orang yang terkena jenis ini biasanya akan mengalami penurunan nafsu makan, sehingga biasanya terjadi penurunan berat badan secara drastis.
Untuk mengidentifikasi apakah kamu memiliki jerawat jenis fulminans, terdapat beberapa tes yang bisa kamu lakukan. Contohnya tes anemia, melihat jumlah kenaikan sel darah putih, kenaikan ESC dan C-reactive protein, dan foto menggunakan sinar X.
Pernahkah kamu melihat benjolan-benjolan merah kecil di wajah? Kemungkinan besar itu adalah jerawat papula. Tonjolan merah tersebut tidak sakit ketika kamu pegang atau pencet, namun sebaiknya kamu hindari. Sebab, bila sampai pecah akan menimbulkan bekas yang cukup serius.
Papula bisa muncul karena beberapa faktor, umumnya karena adanya infeksi bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes). Ketika tubuh mendeteksi adanya bakteri, sistem imun akan menyerang sehingga terjadilah peradangan. Peradangan inilah yang kamu lihat sebagai jerawat papula.
Jenis jerawat satu ini cenderung umum kamu temui, atau bahkan sering kamu alami. Pola hidup bersih menjadi kunci bila ingin menghindari terkena jerawat papula. Selain itu, perhatikan juga jenis makananmu, pastikan bersih, higienis, dan gizinya seimbang.
Jenis jerawat conglobata termasuk jenis yang serius dan butuh penanganan cepat. Hal ini karena gejalanya bisa menyebar dengan cepat, membuat wajah terasa tidak nyaman, dan memengaruhi penampilan. Jenis ini biasanya terjadi ketika bakteri masuk ke kulit bagian dalam.
Karakteristik jerawat jenis ini adalah benjolan-benjolan jerawatnya terlihat berdekatan atau mengelompok. Pada area sekitar benjolan tersebut akan memiliki warna merah meradang. Terkadang juga menimbulkan aroma yang kurang sedap.
Conglobata termasuk jenis jerawat yang susah hilang, hal ini karena penyebaran jerawatnya terletak jauh di bagian dalam kulitmu. Dokter biasanya akan melakukan penanganan secara hati-hati, mulai dari menanyakan riwayat penyakit bawaan, melakukan perawatan luka, dan memberikan suplemen.
Besar ukurannya, itulah karakteristik dari jenis kistik. Benjolannya terlihat besar, memiliki ruam merah di area sekitar benjolannya, serupa dengan conglobata. Perbedaannya adalah biasanya benjolannya tidak saling berdekatan.
Ruam-ruam merah tersebut adalah tanda bahwa bakterinya sudah berhasil menembus kulit pada bagian dalam. Ahli kesehatan sering memberikan saran untuk tidak terlalu sering memegang atau memencet jerawatnya, karena bisa menimbulkan permasalahan lainnya.
Kistik atau jerawat batu biasanya muncul pada bagian wajah. Tetapi pada kondisi tertentu, bisa juga muncul di area leher, punggung, dan dada. Jerawat jenis ini biasanya menyerang orang-orang yang mulai menginjak usia pubertas, ketika tubuh mulai mengekskresikan minyak lebih banyak ke permukaan kulit.
Jerawat identik dengan tonjolan dan benjolan, namun tidak dengan jenis jerawat nodul ini. Kulit yang berjerawat jenis ini tidak akan memiliki tonjolan, tetapi hanya berubah warna merah dan berbentuk bulat. Warna merah itu adalah tanda peradangan karena serangan bakteri.
Jenis jerawat ini sangat sering muncul pada anak-anak remaja. Jerawatnya tidak berbahaya, namun apabila kebersihan kulitnya tidak dijaga, bisa terjadi penumpukan sebum dan minyak. Hal ini yang membuat jenis jerawat ini semakin parah.
Kulit memiliki pori-pori, fungsinya sebagai saluran ekskresi minyak dari dalam tubuh. Ketika sekresi minyak sudah terlalu banyak, biasanya akan menumpuk dan menyebabkan pori-porinya tersumbat. Inilah yang biasanya mengundang bakteri untuk masuk dan menyebabkan munculnya jerawat.
Penyumbatan pori-pori juga bisa terjadi karena sebum, yaitu senyawa minyak untuk menjaga kulit tetap lembap. Bila jumlah sebum kurang, kulit akan rentan terkena serangan bakteri dan pecah-pecah. Namun bila terlalu banyak, bisa terjadi penyumbatan.
Penyebab lainnya jerawat bisa muncul adalah karena infeksi bakteri, biasanya bakteri yang menyerang adalah Propionibacterium acnes (P. acnes). Bakteri ini bisa menyerang kulit bagian luar atau melakukan penetrasi ke bagian dalam kulit.
Bergantung pada daerah penetrasinya, maka akan memunculkan jenis jerawat yang berbeda juga. Contohnya apabila menyerang daerah bagian luas, bisa terbentuk papula (jenis jerawat di dahi). Sedangkan bila menyerang daerah dalam, bisa terbentuk nodular.
Kondisi kulit dan riwayat penyakit kulit orang tua ternyata juga memiliki pengaruh terhadap munculnya jerawat. Mulai dari letak munculnya jerawat, seberapa parah jerawatnya, dan bagaimana imun tubuh merespons jerawatnya.
Oleh sebab itu, tak jarang dokter ketika melakukan perawatan juga menanyakan tentang kondisi sensitivitas kulit orang tua. Melalui data-data tersebut dokter akan mengidentifikasi jenis kulitnya, jenis perawatannya, dan pemilihan obat pendukungnya.
Remaja biasanya cenderung memilih melakukan perawatan sendiri ketika kulit berjerawat. Mulai dari menggunakan sabun antiacne, meminum suplemen, dan paling ekstrem adalah memencetnya. Perawatan tersebut ada yang berhasil, namun tak sedikit yang mengalami kegagalan.
Langkah paling tepat untuk mengatasi jerawat adalah dengan berkonsultasi dengan dokter atau dermatologis terlebih dahulu. Dokter akan mengidentifikasi jenis jerawatnya dan memberikan resep yang paling cocok.
Nah, di zaman modern ini, kamu bisa mendapatkan berbagai opsi untuk menemui dokter, tidak melulu harus datang ke klinik.
Selain melakukan terapi obat, sekarang kamu juga bisa mengatasi jerawat melalui klinik kulit atau kecantikan. Beberapa treatment akan diberikan, seperti dermabrasi, laser, chemical peeling, dan berbagai jenis lainnya.
Prosedurnya juga cukup ketat, sehingga kamu harus melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kliniknya untuk mengidentifikasi masalahnya dan menentukan jenis perawatan paling cocok. Setelah mempertimbangkan berbagai hal, dokter akan melakukan perawatannya.
Dokter umumnya akan menyarankan untuk melakukan kontrol setiap interval tertentu, tujuannya untuk memeriksa kondisi kulitmu serta melakukan perawatan lanjutan.