Pneumonia: Definisi, Gejala, Penyebab, Cara Mencegah, dll.

Traveloka Team
25 Apr 2025 - 4 min read

Pneumonia - Pernahkah kamu mendengar kata pneumonia? Tak masalah bila kamu pernah dengar, namun belum paham apa itu pneumonia.

Simak saja ulasan selengkapnya tentang pneumonia pada artikel Traveloka ini ya, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber kredibel dan terpercaya, seperti NHS dan American Lung Association!

Apa Itu Pneumonia?

Pneumonia adalah penyakit peradangan paru-paru karena infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur dari udara. Infeksi tersebut menyebabkan batuk berdahak, kesulitan bernapas, hingga demam. Ini menjadi salah satu penyakit yang sangat perlu diwaspadai!

Sebetulnya ada penyakit lain yang serupa pneumonia, yaitu tuberkulosis atau TBC. Bedanya, jika pneumonia lazimnya hanya menyerang paru-paru, TBC turut menyebar ke organ tubuh lain, sebut saja kelenjar getah bening, tulang belakang, hingga otak.

Nah, pneumonia itu sendiri dikenal juga sebagai paru-paru basah. Infeksi yang terjadi membuat peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli), pada salah satu sisi maupun kedua bagian paru-paru. Kondisi alveoli yang dipenuhi cairan atau nanah itu menyebabkan sulit bernapas.

Penyebab Pneumonia

Ada berbagai faktor penyebab pneumonia, yang bisa menyebar dari udara maupun kontak fisik, yaitu:

Bakteri. Bakteri penyebab pneumonia yang paling banyak ditemukan, antara lain Streptococcus pneumoniae.
Jamur. Penyebab pneumonia ini sering menjangkit orang dengan sistem imun lemah, seperti pasien penderita HIV/AIDS, kanker, atau penerima transplantasi organ.
Virus. Penyebab pneumonia dari virus yang lazim ditemui, antara lain influenza, respiratory syncytial virus (RSV), maupun SARS-CoV-2 atau COVID-19.

Faktor penyebab pneumonia tersebut bisa dipaparkan di berbagai tempat, mulai dari lingkungan sekitar, rumah sakit, maupun tempat berisiko tinggi lainnya. Waspadai bila ada orang di sekitar yang tengah batuk maupun pilek, karena droplet via udara itu dapat menularkan gejala pneumonia.

Gejala Pneumonia

Gejala pneumonia maupun ciri-ciri pneumonia dapat diidentifikasi dari sejumlah hal. Jika flu biasa lebih cepat hilang, tidak halnya dengan gejala paru-paru basah maupun pneumonia. Durasi sakit pneumonia berpotensi lebih lama.

Bila tidak kunjung diobati, gejala pneumonia akut bisa saja terjadi. Misalnya, mudah lelah, mual, muntah, demam, batuk berdahak tak henti, hingga sesak napas. Cukup berbahaya, bukan?

Jika sudah minum obat, namun belum kunjung sembuh dalam 3 hari, segeralah membawa diri Anda ke dokter maupun rumah sakit untuk dirawat.

Untuk lebih lengkapnya, berikut ciri-ciri pneumonia:

Batuk, bisa pula disertai dahak kehijauan, kekuningan atau bahkan dahak disertai darah
Demam, berkeringat, maupun menggigil
Sesak napas
Mual maupun diare
Sering muntah
Nyeri dada saat bernapas atau batuk
Mudah lelah
Kebingungan atau penurunan kesadaran mental (pada orang dewasa berusia 65 tahun ke atas)

Kelompok Berisiko Tinggi Terpapar Pneumonia

Beberapa kelompok orang memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena pneumonia, seperti:

Bayi di bawah 2 tahun
Anak-anak
Orang tua di atas 65 tahun
Penyandang penyakit diabetes
Individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah

Bila termasuk dalam kelompok rentan di atas, ada baiknya selalu melakukan pencegahan dini agar tidak terserang penyakit pneumonia.

Cara Mencegah Penyakit Pneumonia

Cara menghindari pneumonia bisa dilakukan dengan sejumlah cara. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah pneumonia:

Vaksinasi. Bisa dibilang vaksinasi adalah aspek krusial untuk mencegah penyakit pneumonia. Dengan mendapatkan vaksin, dapat memperkecil peluang untuk terserang penyakit tersebut.
Memakai masker. Pakailah masker kamu untuk hindari potensi penularan penyakit satu ini.
Berhenti atau kurangi merokok. Ini bertujuan agar kinerja paru-paru tetap terjaga baik dan tidak terganggu.
Terapkan pola hidup bersih, seperti rutin mencuci tangan dengan sabun maupun hand sanitizer.
Minum cukup air mineral setiap harinya
Jaga kondisi imun dengan olahraga teratur, konsumsi makanan bergizi, serta tidur cukup setiap harinya.

Hal yang Harus Dilakukan jika Terkena Pneumonia

Jika kamu terserang penyakit pneumonia, ada baiknya segera melakukan sejumlah hal penting.

Segeralah cek kondisi tubuh Anda ke dokter tanpa menunda, jika Anda mengalami gejala-gejala pneumonia di atas. Umumnya, penyakit pneumonia bisa diobati dengan pemberian obat antibiotik, namun ikuti arahan dokter untuk dosis antibiotik yang tepat.

Sementara itu, bila faktor penyebab pneumonia oleh virus, mengobatinya bisa dengan konsumsi obat antivirus.

Ada baiknya kamu segera mengunjungi dokter jika sudah mengalami gejala pneumonia. Jangan sampai terburu berat gejalanya, baru kamu pergi ke dokter. Jika sudah berat, bukan tidak mungkin dokter harus memasangkan alat bantu napas atau ventilator.

Bagaimana Cara Dokter Mendiagnosis atau Mendeteksi Pneumonia?

Terkadang pneumonia sulit didiagnosis karena gejalanya sangat bervariasi, dan sering kali sangat mirip dengan gejala yang terlihat pada pilek atau influenza.

Untuk mendiagnosis pneumonia, lazimnya dokter akan menanyakan pertanyaan tentang riwayat kesehatan kamu, melakukan pemeriksaan fisik, maupun menjalankan beberapa tes.

a. Riwayat kesehatan

Dokter akan menanyakan pertanyaan tentang tanda dan gejala kamu, serta bagaimana dan kapan gejala tersebut dimulai. Untuk membantu mengetahui apakah infeksi disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur, kamu mungkin akan ditanyai beberapa pertanyaan tentang kemungkinan paparan, seperti:

Riwayat perjalanan/traveling
Pekerjaan kamu
Ada tidaknya kontak dengan Binatang
Paparan terhadap orang sakit lain di rumah, tempat kerja, atau sekolah
Apakah kamu baru saja menderita penyakit lain

b. Pemeriksaan fisik

Dokter akan memeriksa paru-paru kamu dengan stetoskop. Jika kamu menderita pneumonia, paru-parumu mungkin mengeluarkan suara tertentu saat menarik napas.

c. Tes Diagnostik

Jika dokter mencurigai kamu menderita pneumonia, mereka mungkin akan merekomendasikan beberapa tes untuk memastikan diagnosis dan mempelajari lebih lanjut tentang infeksi kamu. Ini mungkin termasuk:

Tes darah untuk memastikan infeksi dan mencoba mengidentifikasi kuman penyebab penyakit kamu.
Rontgen dada untuk mencari lokasi dan tingkat peradangan di paru-paru.
Oksimetri nadi untuk mengukur kadar oksigen dalam darah kamu. Pneumonia dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah.
Tes dahak pada sampel lendir (sputum) yang diambil setelah batuk, untuk mencari sumber infeksi.

Jika dianggap pasien berisiko tinggi karena usia dan kesehatan kamu secara keseluruhan, atau jika kamu dirawat di rumah sakit, dokter mungkin dapat melakukan beberapa tes tambahan, termasuk:

CT scan dada untuk mendapatkan gambaran paru-paru yang lebih baik dan mencari komplikasi lainnya.
Tes gas darah arteri, untuk mengukur jumlah oksigen dalam sampel darah yang diambil dari arteri, biasanya di pergelangan tangan.
Bronkoskopi, prosedur yang digunakan untuk melihat saluran udara paru-paru. Jika dirawat di rumah sakit dan pengobatan kamu tidak berjalan dengan baik, dokter mungkin ingin mengetahui apakah ada hal lain yang memengaruhi saluran udara kamu, seperti penyumbatan. Mereka mungkin juga mengambil sampel cairan atau biopsi jaringan paru-paru.

Itulah segala hal yang perlu diketahui soal pneumonia, mulai dari gejala pneumonia, faktor penyebab pneumonia, hingga cara mencegah pneumonia.

Tanamkan dalam benak bahwa pneumonia adalah penyakit yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Seperti pepatah bijak, mencegah lebih penting dari mengobati! Kalau mengalami ciri-ciri pneumonia, segera kunjungi dokter, ya!

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan