8 Kesalahan Saat Beli Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa
Global Traveller
09 Feb 2020 - 4 min read
Asuransi Jiwa - Uang Pertanggungan

Jangan Sampai Berbuat Kesalahan Ketika Beli Asuransi Jiwa

Berbicara tentang Asuransi, memang masih menjadi perdebatan pada sebagian orang. Hal itu menjadi pertimbangan butuh atau tidaknya seseorang memiliki asuransi, khususnya asuransi jiwa. Namun, seiring berjalannya waktu orang semakin paham mengapa mereka membutuhkan asuransi jiwa. Pemicunya juga karena bertambahnya usia dan beratnya pekerjaan, bertambah pula risiko kematian yang mungkin saja bisa dialami. Terlebih lagi yang tinggal di kota-kota besar. Namun, dalam membeli asuransi jiwa, ada beberapa orang yang melakukan kesalahan. Kesalahan seperti bukan hanya merugikan pihak asuransi, tapi juga merugikan diri sendiri. Kesalahan yang paling banyak pasti berhubungan dengan uang pertanggungan asuransi tersebut. Untuk menghindarinya, berikut adalah beberapa kesalahan yang kerap dilakukan dalam pembelian asuransi jiwa.

Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa Terlalu Kecil

Kesalahan yang pertama sering dilakukan adalah ketika uang pertanggungan asuransi jiwa terlalu kecil dan tidak cukup untuk menanggung kehidupan. Hal ini menjadikan asuransi jiwa sesuatu yang sia-sia karena tidak dapat memberi kemudahan. Namun, sebenarnya salah kalau berpikir uang pertanggungan asuransi jiwa akan mencukupi kebutuhan hidup keluarga yang ditinggalkan dalam jangka waktu yang panjang. Karena itu bisa tidak mungkin apalagi dengan adanya inflasi dan bertambahnya biaya untuk hidup sehingga mempengaruhi nilai uang pertanggungan yang didapat.

Misalnya uang pertanggungan Rp 200.000.000. Uang pertanggungan itu mungkin terbilang banyak untuk saat ini. Karena Anda mendapatkan jumlah uang yang tidak Anda miliki sebelumnya. Namun, faktanya Rp200.000.000 tersebut tidak cukup atau terbilang kecil untuk sebuah proteksi asuransi jiwa.

Mengapa demikian? Andai biaya hidup keluarga Anda sekarang Rp 10.000.000 per bulan, artinya uang pertanggungan itu hanya mencukupi buat keluarga yang ditinggalkan untuk bertahan hidup kurang dari 2 tahun. Padahal, setiap tahun biaya hidup naik mengikuti inflasi yang 6 – 7%, sehingga uang pertanggungan yang nilainya Rp 200.000.000, dalam 2 tahun nilai daya belinya turun menjadi Rp 178.000.000 karena harga barang yang naik. Semakin bertambah tahun, daya beli uang pertanggungan makin menurun. Oleh karena itu, perlu diketahui bagaimana menghitung uang pertanggungan asuransi jiwa. Ada tiga rumus yang digunakan untuk menghitung uang pertanggungan:

Human life value
Income Based Value
Financial Needs Based Value.

Beli Asuransi Jiwa sebagai Investasi

Memang asuransi jiwa dapat menjadi bentuk investasi juga, namun banyak orang yang malah melupakan fungsi dan uang pertanggungan asuransi jiwa tersebut. Mereka lebih fokus terhadap nilai investasi yang padahal bisa saja turun dan memiliki risiko yang cukup tinggi. Misalnya premi asuransi jiwa bertolak pada hasil investasi tersebut, bisa saja uang pertanggungan tidak maksimal karena nilai investasi yang terus menurun. Umumnya, kesalahan beli asuransi jiwa ini sering dialami oleh mereka yang beli asuransi jiwa unit link.

Oleh karena itu, penting untuk Anda memilih asuransi jiwa yang tidak menggunakan embel-embel investasi. Hal ini agar Anda dapat menikmati manfaat dan fungsi asuransi jiwa yang sebenarnya.

Tidak Semua Butuh Asuransi Jiwa Saat Ini

Seperti yang kita ketahui, salah satu manfaat asuransi jiwa adalah memberikan uang pertanggungan untuk mereka sebagai ahli waris atau berada dalam tanggungan pemilik polis. Artinya, uang pertanggungan hanya diberikan kepada ahli waris. Jadi jika Anda tidak memiliki orang yang ditanggung, uang pertanggungan itu bukan berarti akan diterima diri sendiri. Oleh karena itu, kalian tidak butuh memiliki asuransi jiwa jika belum menanggung hidup seseorang.

Salah tentang Orang yang Tertanggung

Banyak yang salah mengartikan perihal tanggungan pada asuransi jiwa. Kenyataannya dalam asuransi jiwa, tertanggung adalah pihak, yang jika dia meninggal dunia, maka perusahaan asuransi jiwa akan membayar uang pertanggungan. Namun, kesalahan yang terjadi adalah ketika anak ditetapkan sebagai tertanggung; istri yang tidak bekerja sebagai tertanggung.

Baik anak maupun istri yang tidak bekerja tidak memiliki risiko keuangan buat keluarga karena jika mereka mengalami musibah tidak ada sumber penghasilan yang hilang. Karena mereka tidak memberikan penghasilan di keluarga. Tertanggung adalah pihak yang merupakan sumber penghasilan buat keluarga.

Belum Perlu Asuransi Unit Link

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, banyak orang yang beli asuransi jiwa unit link untuk kepentingan asuransi. Namun kenyataannya mereka sebenarnya belum perlu memiliki asuransi jiwa unit link. Mereka beranggapan bahwa mereka sedang berinvestasi dan mendapatkan manfaat perlindungan asuransi jiwa sekaligus dalam investasi tersebut. Tetapi balik lagi, asuransi dan investasi jika digabungkan tidak akan memberi manfaat yang maksimal apalagi jika kita berbicara tentang uang pertanggungan. Sebab sewaktu membayar premi asuransi maka otomatis premi tersebut dibagi untuk asuransi dan investasi. Ada baiknya membeli asuransi jiwa murni agar dapat merasakan sepenuhnya manfaat asuransi jiwa.

Membeli Asuransi Tambahan yang Tidak Diperlukan

Kesalahan selanjutnya yang sering orang lakukan ketika beli asuransi jiwa adalah membeli asuransi tambahan yang tidak diperlukan dan dipahami. Kesalahan itu terjadi ketika mereka membeli asuransi jiwa tambahan saat waktu yang kurang tepat, sehingga fungsi asuransi tambahan tersebut menjadi sia-sia. Apalagi biaya tambahan atau biaya rider yang tidaklah murah. Oleh karena itu sangat penting untuk Anda mempertimbangkan sebelum membeli asuransi jiwa tambahan.

Mendaftar Asuransi Terlambat

Kesalahan yang satu ini bukan hanya merugikan diri sendiri tapi juga orang yang tertanggung. Sebagai contoh pelanggan mendaftar asuransi jiwa terlambat. Hal ini dapat mempengaruhi proses klaim asuransi yang berakibat pemilik polis akan ditolak klaimnya bila menyembunyikan penyakit saat beli asuransi jiwa. Sekalipun masa tunggu telah dilewati, jika terbukti penyakit yang timbul sebenarnya sudah dialami sejak sebelum pembelian polis, asuransi akan menolak klaimnya. Oleh karena itu, pastikan beli asuransi jiwa dalam keadaan sehat.

Menggunakan Asuransi yang Tidak Terpercaya

Kesalahan terakhir yang kerap dilakukan adalah ketika beli asuransi jiwa yang tidak terpercaya. Banyak dari mereka yang akhirnya menyesal dan tertipu hanya karena tergiur dengan uang pertanggungan yang lebih besar. Asuransi yang tadinya hadir untuk menjadi salah satu jalan keluar di bidang kerugian finansial malah menimbulkan kerugian yang lebih banyak. saat ini ada banyak sekali oknum tidak bertanggung jawab yang mengaku sebagai perusahaan asuransi namun bertujuan untuk menipu masyarakat. Perusahaan tidak bertanggung jawab tersebut akan melakukan segala cara untuk bisa memperoleh pelanggan. Oleh karena itu penting untuk secara hati-hati dalam membeli asuransi jiwa.

Namun, Anda tidak perlu khawatir karena jika berasuransi jiwa di Traveloka sudah pasti terpercaya dan aman. Ditambah kepraktisan yang diberikan, Anda hanya perlu daftar asuransi jiwa terbaik lewat aplikasi Traveloka, caranya sangat mudah. Anda hanya perlu ikut langkah-langkah berikut

Asuransi Jiwa Traveloka

Asuransi Jiwa Terbaik ...

Lihat Harga

Buka aplikasi Traveloka
Lalu memilih menu 'Insurance' di halaman utama.
Setelah itu, anda bisa memilih jenis asuransi yang anda inginkan, seperti asuransi jiwa, asuransi kendaraan, asuransi rumah maupun asuransi perjalanan.
Anda cukup mengisi detail yang diminta, sebelum kemudian total premi yang dapat anda pilih muncul di layar ponsel anda. Anda juga bisa mengecek detail polis seperti apa yang ditanggung apa yang tidak, serta kondisi-kondisi pertanggungan serta cara klaim langsung lewat aplikasi Traveloka.
Setelah memilih asuransi yang tepat, anda cukup membayarnya dengan berbagai metode pembayaran.
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan