Di era digital saat ini, penipuan melalui telepon menjadi semakin marak. Penting bagi Anda untuk mengetahui ciri-ciri nomor telepon scammer agar dapat menghindari kerugian finansial dan emosional. Dalam artikel ini, kami akan mengungkapkan tujuh tanda utama yang sering muncul pada nomor telepon scammer untuk membantu Anda lebih waspada terhadap potensi penipuan.

Ada beberapa ciri nomor telepon scammer yang dapat Anda perhatikan. Beberapa ciri tersebut ialah:

Ciri pertama nomor telepon scammer adalah penggunaan nomor yang tidak dikenal atau asing. Scammer seringkali menggunakan nomor telepon yang tidak terdaftar atau terlihat asing untuk menghindari pelacakan dan mengelabui korban. Penggunaan nomor ini membuat lebih sulit bagi korban untuk memverifikasi keaslian panggilan tersebut.

Ketika menerima panggilan dari nomor tidak dikenal, terutama yang memiliki kode negara asing, penting untuk bersikap skeptis. Scammer berharap korban akan terdorong oleh rasa ingin tahu atau kekhawatiran dan menjawab panggilan, memberikan kesempatan bagi scammer untuk memulai skema penipuannya. Sikap waspada terhadap panggilan dari nomor asing dapat menjadi langkah pertama dalam melindungi diri dari penipuan telepon.

Ciri kedua dari nomor telepon scammer adalah tekanan untuk bertindak cepat. Scammer sering menggunakan taktik menciptakan urgensi, dengan mengatakan bahwa situasi mendesak memerlukan tindakan segera dari pihak korban. Ini bisa berupa klaim tentang masalah keuangan yang mendesak, ancaman keamanan, atau kesempatan terbatas yang tidak bisa dilewatkan.

Tekanan ini dimaksudkan untuk mengganggu penilaian logis korban dan mendorong mereka untuk bertindak tanpa berpikir panjang atau memverifikasi informasi. Scammer tahu bahwa dengan mempercepat proses pengambilan keputusan, korban memiliki lebih sedikit waktu untuk mempertanyakan keabsahan panggilan atau mencari saran dari orang lain. Oleh karena itu, sangat penting untuk waspada ketika seseorang melalui telepon menuntut tindakan cepat, terutama jika melibatkan transfer uang atau berbagi informasi pribadi.

Ciri ketiga dari nomor telepon scammer adalah permintaan informasi pribadi. Scammer sering menghubungi korban dengan pura-pura menjadi perwakilan dari lembaga yang terpercaya, seperti bank atau instansi pemerintah, dan meminta informasi sensitif. Mereka mungkin meminta data seperti nomor rekening bank, kata sandi, nomor identitas pribadi, atau informasi kartu kredit dengan alasan yang terdengar logis, seperti verifikasi identitas atau pembaruan catatan keamanan.

Penting untuk diingat bahwa lembaga resmi jarang, jika pernah, akan meminta informasi pribadi sensitif melalui telepon. Scammer menggunakan taktik ini untuk mendapatkan akses ke akun keuangan korban atau untuk melakukan identitas palsu. Oleh karena itu, menjadi sangat penting untuk tidak memberikan informasi pribadi melalui telepon, terutama kepada seseorang yang menghubungi Anda, tanpa memverifikasi identitas mereka terlebih dahulu melalui saluran komunikasi yang aman.

Ciri keempat dari nomor telepon scammer adalah kualitas panggilan yang tidak jelas dan mencurigakan. Dalam banyak kasus, panggilan dari scammer ditandai dengan kualitas suara yang buruk, termasuk gangguan atau suara yang terputus-putus. Hal ini seringkali karena mereka menggunakan teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol) atau peralatan yang tidak standar untuk menyembunyikan lokasi dan identitas asli mereka.

Selain itu, panggilan scammer sering kali mencakup latar belakang yang berisik atau suara latar yang tidak cocok dengan konteks yang mereka klaim, seperti suara kantor yang ramai pada waktu yang tidak masuk akal. Keanehan ini harus menimbulkan kecurigaan dan menjadi sinyal peringatan. Scammer mungkin juga tampak tergesa-gesa atau tidak mampu memberikan informasi yang konsisten dan jelas mengenai tujuan panggilan mereka, yang semakin menambah kecurigaan akan keabsahan panggilan tersebut.

Ciri kelima dari nomor telepon scammer adalah janji hadiah atau keuntungan besar. Scammer sering menggunakan taktik ini dengan memberitahu korban bahwa mereka telah memenangkan hadiah besar atau berhak mendapatkan keuntungan finansial yang luar biasa. Ini bisa dalam bentuk lotere, kontes, investasi dengan imbal hasil tinggi, atau kesempatan unik lainnya yang hanya "tersedia" untuk korban.

Namun, untuk mengklaim hadiah atau keuntungan tersebut, korban diminta untuk terlebih dahulu membayar sejumlah uang, seperti biaya administrasi, pajak, atau biaya lainnya. Ini adalah tanda klasik penipuan, karena dalam situasi yang sah, penerima hadiah atau keuntungan tidak perlu membayar uang di muka untuk menerima apa yang telah mereka menangkan atau berhak dapatkan. Janji hadiah besar ini sering kali terlalu bagus untuk menjadi kenyataan dan biasanya adalah cara bagi scammer untuk memancing korban agar membuka dompet mereka.

Mengenali ciri-ciri nomor telepon scammer adalah langkah pertama untuk melindungi diri Anda dari penipuan. Selalu berhati-hati dengan panggilan dari nomor tidak dikenal dan jangan pernah terburu-buru memberikan informasi pribadi.

Kalau Anda merasa tidak yakin dengan panggilan yang diterima, gunakan saja aplikasi pihak ketiga seperti Getcontact maupun Truecaller untuk memastikan apakah ada laporan mengenai penipuan dari nomor telepon itu.

Jika merasa ragu atau terancam, lebih baik mengakhiri panggilan dan melaporkannya kepada otoritas yang relevan. Ingatlah bahwa kesadaran dan kewaspadaan Anda adalah kunci utama dalam menghadapi ancaman penipuan melalui telepon.

Jangan lupa juga selalu #CheckAndReject! Jika menemukan informasi mencurigakan yang mengaku dari Traveloka, jangan lupa jadi Pejuang Anti-Scam dengan melaporkan nomor telepon atau nomor rekening ke https://www.traveloka.com/id-id/p/markas-pemberantas-penipuan. Ingat, dapatkan informasi terpercaya hanya melalui saluran resmi Traveloka!