Memahami Man-in-the-Middle (MITM) Attack & Cara Mencegahnya

Financial Bestie
28 Feb 2025 - 3 min read

Di era digital yang serba terhubung ini, ancaman keamanan siber menjadi semakin nyata dan sering terjadi. Salah satu bentuk ancaman yang cukup berbahaya namun sering kali kurang disadari adalah Man-in-the-Middle (MITM) Attack. Serangan ini memungkinkan pihak ketiga dengan niat jahat untuk menyelinap ke dalam komunikasi pribadi Anda, mencuri data sensitif, atau bahkan mengubah informasi yang Anda sampaikan.

Artikel berikut ini akan membahas lebih dalam tentang MITM, mulai dari cara kerjanya, jenis-jenisnya, hingga langkah-langkah efektif untuk mengamankan diri Anda dan data Anda.

Apa Itu Man-in-the-Middle (MITM) Attack?

Secara sederhana, MITM attack adalah jenis serangan yang memungkinkan penyerang menyusup ke komunikasi antara dua pihak. Penyerang bertindak sebagai "perantara" tanpa sepengetahuan kedua belah pihak, sehingga mereka bisa membaca, mencuri, atau memodifikasi data yang sedang dikirimkan. Misalnya, saat Anda mengirim informasi kartu kredit ke sebuah situs e-commerce, MITM dapat membuat informasi tersebut jatuh ke tangan pihak yang salah.

Kenapa Serangan Ini Berbahaya?

MITM bersifat sangat berbahaya karena sulit untuk dideteksi. Jika berhasil, data seperti username, sandi, nomor kartu kredit, atau bahkan pesan pribadi dapat jatuh ke tangan penyerang. Dengan data ini, penyerang dapat dengan mudah mencuri identitas Anda, mengakses akun keuangan, atau bahkan melakukan tindakan yang lebih merugikan seperti pemerasan.

Seiring dengan meningkatnya ketergantungan kita pada transaksi digital dan komunikasi online, serangan seperti ini menjadi ancaman yang semakin relevan dan memprihatinkan.

Bagaimana Man-in-the-Middle (MITM) Attack Bekerja?

MITM attack biasanya terjadi melalui tiga tahap utama:

1. Intersepsi (Penyadapan Awal)

Penyerang menyusup ke koneksi antara dua pihak yang sedang berkomunikasi. Penyusupan ini sering terjadi pada jaringan Wi-Fi publik yang tidak aman, seperti di kafe, bandara, atau hotel. Jaringan ini menjadi tempat favorit bagi mereka untuk memantau data yang lewat tanpa disadari pengguna.

2. Penyusunan Koneksi Palsu

Setelah berhasil masuk ke dalam jaringan, penyerang memposisikan dirinya sebagai pihak ketiga yang bertindak sebagai “perantara”. Pengguna yang tidak curiga akan tetap merasa yakin bahwa mereka sedang berkomunikasi dengan pihak yang benar, seperti bank atau platform belanja online.

3. Pencurian atau Modifikasi Data

Begitu akses penuh diperoleh, penyerang dapat membaca seluruh informasi yang lewat, mencuri data seperti kata sandi atau detail pembayaran, atau bahkan mengubah data yang dikirimkan.

Jenis-Jenis Man-in-the-Middle Attack

MITM attack memiliki beberapa bentuk yang dirancang untuk menyasar berbagai celah keamanan. Berikut adalah beberapa jenis yang paling umum:

1. Wi-Fi Eavesdropping

Jenis serangan ini sering terjadi di jaringan Wi-Fi publik yang tidak aman. Penyerang memanfaatkan kelemahan jaringan ini untuk memonitor atau menangkap data yang dikirimkan pengguna. Aktivitas seperti login ke akun pribadi atau melakukan transaksi online di jaringan publik sangat rentan terhadap serangan ini.

2. IP Spoofing

Dalam skenario ini, penyerang memalsukan alamat IP mereka sehingga tampak seperti perangkat atau server yang tepercaya. Dengan begitu, mereka dapat mengalihkan traffic pengguna ke koneksi palsu tanpa menimbulkan kecurigaan.

3. DNS Spoofing

Dalam metode ini, pengguna tanpa sadar diarahkan ke situs web palsu. Situs tersebut biasanya meniru tampilan situs resmi seperti situs bank atau platform e-commerce, dengan tujuan mendapatkan data kredensial pengguna.

4. HTTPS Spoofing

Penyerang menciptakan halaman web palsu yang tampak aman dengan menggunakan sertifikat HTTPS palsu. Ini menipu pengguna agar mempercayai situs tersebut sehingga mau memberikan data sensitif mereka.

5. Email Hijacking

Metode ini melibatkan penyusupan ke akun email. Penyerang kemudian memantau atau memodifikasi komunikasi email untuk mendapatkan informasi sensitif atau menyebarkan malware.

Kapan MITM Attack Sering Terjadi?

MITM attack banyak terjadi pada momen-momen tertentu, seperti:

Saat menggunakan Wi-Fi publik tanpa perlindungan.
Ketika pengguna tidak memperhatikan keabsahan website yang mereka akses.
Ketika ada kerentanan pada perangkat atau jaringan.

Sebagai contoh, seseorang yang dengan santai melakukan online banking di kafe lokal tanpa VPN dapat menjadi target mudah.

Bagaimana Mencegah Man-in-the-Middle Attack?

Pencegahan adalah langkah terbaik dalam menghadapi MITM attack. Dengan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, Anda dapat mengurangi risiko menjadi korban. Berikut ini beberapa langkah praktis yang dapat diterapkan:

1. Gunakan Koneksi yang Aman

Selalu pastikan Anda menggunakan jaringan yang aman. Hindari memakai Wi-Fi publik tanpa enkripsi. Jika harus menggunakannya, aktifkan Virtual Private Network (VPN) untuk mengamankan koneksi Anda. VPN akan mengenkripsi data yang Anda kirimkan, sehingga lebih sulit bagi penyerang untuk mengaksesnya.

2. Periksa HTTPS pada Website

Saat mengunjungi sebuah situs, periksa apakah URL-nya diawali dengan “https://”. Ini menunjukkan bahwa situs tersebut menggunakan koneksi terenkripsi. Bila browser Anda memberikan peringatan tentang sertifikat yang tidak valid, jangan lanjutkan untuk memasukkan data pribadi Anda.

3. Gunakan Multi-Factor Authentication (MFA)

Tambahkan lapisan keamanan ekstra pada akun Anda dengan mengaktifkan fitur MFA. Bahkan jika kredensial Anda dicuri, penyerang masih membutuhkan informasi tambahan yang hanya Anda miliki, seperti OTP melalui pesan singkat atau aplikasi autentikasi.

4. Perbarui Perangkat Lunak Secara Teratur

Pastikan untuk selalu memperbarui sistem operasi, browser, dan perangkat lunak keamanan Anda. Pembaruan ini biasanya disertai dengan perbaikan untuk mengatasi celah keamanan yang telah ditemukan.

5. Pasang Firewall dan Antivirus

Keduanya penting untuk melindungi jaringan dan perangkat Anda dari aktivitas mencurigakan. Gunakan perangkat lunak antivirus yang terpercaya dan rutin lakukan pemindaian.

6. Hati-Hati dengan Email Mencurigakan

Waspadai email phishing yang bisa menjadi jembatan untuk MITM attack. Selalu periksa dengan teliti pengirim, tautan, dan lampiran pada email.

Mendeteksi Man-in-the-Middle Attack

Meski MITM attack sulit dideteksi, ada beberapa tanda yang patut Anda waspadai:

Koneksi internet Anda tiba-tiba menjadi lambat tanpa alasan yang jelas.
Anda menerima peringatan tentang situs yang tidak aman meski biasanya aman.
Aktivitas aneh pada akun online Anda, seperti login dari lokasi yang tidak biasa.

Alat-alat seperti Wireshark atau ARPwatch juga bisa digunakan oleh perusahaan atau individu yang paham teknologi untuk memantau lalu lintas jaringan serta mendeteksi aktivitas mencurigakan.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anda Menjadi Korban MITM?

Jika Anda khawatir telah menjadi korban, segera ambil tindakan berikut:

1.
Ubah semua kata sandi Anda. Namun, pastikan Anda berada di koneksi yang aman sebelum melakukannya.
2.
Laporkan ke penyedia layanan. Misalnya, jika akun bank Anda terancam, segera beri tahu institusi keuangan yang bersangkutan.
3.
Gunakan alat keamanan tambahan. Instal perangkat lunak keamanan tambahan untuk mencegah serangan lebih lanjut.

Memastikan Keamanan di Dunia Digital

Dengan memahami cara kerja dan risiko dari Man-in-the-Middle attack, Anda bisa lebih siap melindungi diri dari ancaman digital. Langkah-langkah sederhana seperti penggunaan VPN, pemeriksaan HTTPS, dan pembaruan perangkat lunak dapat membuat perbedaan besar dalam menjaga data Anda tetap aman.

Jangan pernah menganggap enteng keamanan online Anda. Ingat, di dunia digital, melindungi informasi pribadi adalah kunci untuk keamanan dan kenyamanan dalam beraktivitas.

Selalu pertimbangkan solusi terpercaya yang memberikan jaminan keamanan terbaik, seperti fitur keamanan canggih pada TPayLater, untuk transaksi digital yang mudah dan aman.

Dalam Artikel Ini

• Apa Itu Man-in-the-Middle (MITM) Attack?
• Kenapa Serangan Ini Berbahaya?
• Bagaimana Man-in-the-Middle (MITM) Attack Bekerja?
• 1. Intersepsi (Penyadapan Awal)
• 2. Penyusunan Koneksi Palsu
• 3. Pencurian atau Modifikasi Data
• Jenis-Jenis Man-in-the-Middle Attack
• 1. Wi-Fi Eavesdropping
• 2. IP Spoofing
• 3. DNS Spoofing
• 4. HTTPS Spoofing
• 5. Email Hijacking
• Kapan MITM Attack Sering Terjadi?
• Bagaimana Mencegah Man-in-the-Middle Attack?
• 1. Gunakan Koneksi yang Aman
• 2. Periksa HTTPS pada Website
• 3. Gunakan Multi-Factor Authentication (MFA)
• 4. Perbarui Perangkat Lunak Secara Teratur
• 5. Pasang Firewall dan Antivirus
• 6. Hati-Hati dengan Email Mencurigakan
• Mendeteksi Man-in-the-Middle Attack
• Apa yang Harus Dilakukan Jika Anda Menjadi Korban MITM?
• Memastikan Keamanan di Dunia Digital
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan