Perang dagang antara dua negara besar ini salah satunya dipicu oleh sejumlah kebijakan. Dimulai pada Maret 2018 lalu, Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, mengumumkan pengenaan tarif impor sebesar 10-25% terhadap produk dari China. Kebijakan tersebut dibalas oleh China dengan menerapkan tarif yang hampir sama pada barang impor dari Amerika Serikat.
Kondisi yang makin memanas tersebut membuat para investor enggan untuk terlibat. Mereka berusaha untuk menghindari aktivitas yang risikonya tinggi. Banyak di antaranya yang beralih ke investasi emas. Inilah salah satu penyebab harga emas makin melambung.
Faktor lain yang menjadi alasan meningkatnya harga emas adalah nilai tukar rupiah yang terus melemah. Sejak 2019, nilai tukar rupiah berada pada angka Rp14.000-an per USD dan cenderung naik.
Hal ini sangat berpengaruh terhadap nilai emas dunia. Pasalnya, harga emas dunia memiliki korelasi dengan nilai dolar. Jadi, apabila nilai tukar rupiah makin melemah, harga emas akan terus mengalami lonjakan.
Makin menurun tingkat suku bunga, harga emas makin naik. Demikian pula sebaliknya, harga emas akan turun jika suku bunga naik. Konsep ini perlu diketahui jika kamu ingin berinvestasi emas.
Nah, tingkat suku bunga akhir-akhir ini dinyatakan ditahan pada rentang 2,25 hingga 2,5 persen oleh The Fed, bank sentral Amerika Serikat. Para investor memperkirakan akan terjadi penurunan nilai suku bunga yang dapat mendongkrak harga emas melonjak.
Alasan meningkatnya harga emas juga dapat disebabkan oleh faktor permintaan yang terus bertambah. Dalam hukum ekonomi, jika permintaan naik, maka nilai barang pun akan naik. Hal ini berlaku pula pada emas sehingga membuat harganya makin melejit.
Meski permintaan terus bertambah, pasokan emas dari waktu ke waktu terbilang stabil atau tidak mengalami peningkatan signifikan. Sementara itu, jumlah permintaan emas makin banyak. Inilah salah satu alasan meningkatnya harga emas dari waktu ke waktu.
Kondisi pandemi menimbulkan kekhawatiran pada setiap lapisan masyarakat. Tiap orang berusaha untuk melindungi diri dengan berbagai cara, termasuk jika saat terjadi inflasi besar-besaran. Bagi para investor, membeli emas merupakan salah satu strategi karena logam mulia ini melindungi nilai dari inflasi. Berbeda dengan uang kertas yang nilainya mudah tergerus.
Tiap negara pasti memiliki bank sentral. Di Indonesia, bank sentral disebut Bank Indonesia. Kenaikan harga emas salah satunya disebabkan oleh keputusan bank sentral yang melakukan pembelian emas secara besar-besaran beberapa waktu terakhir. Menurut survei dari Central Bank Gold Reserve (CBGR), bank sentral di seluruh dunia telah membeli emas sebanyak 650 ton sejak 2018 lalu.
Menurut survei terbaru, seperlima dari seluruh bank sentral di dunia menyatakan akan melakukan pembelian emas pada bulan-bulan mendatang. Alasan pembelian emas adalah adanya suku bunga negatif. Bank sentral pun melakukan tindakan berjaga-jaga dengan membeli emas sebagai aset yang tak terpengaruh inflasi.
Saat ini, harga emas masih terus naik. Bagi kamu yang memiliki dana untuk berinvestasi, membeli emas bisa menjadi salah satu pilihan. Namun, jangan terburu-buru karena ingin mendapatkan keuntungan besar. Tetap pertimbangkan cash flow sehari-hari supaya tidak menyebabkan masalah ekonomi. Setelah yakin, barulah mulai berinvestasi. Pastikan kamu tabung emas di tempat yang aman dan terpercaya. Pastikan mereka terdaftar dalam Otoritas Jasa Keuangan.
Kamu nggak perlu takut, kamu sekarang bisa berinvestasi emas dengan aman dan nyaman lewat Traveloka. Traveloka dan Pegadaian memberikan kemudahan akses bagi kamu untuk menabung, membeli, dan menjual emas secara digital di mana saja dan kapan saja. Ditambah lagi ada promo diskon (KODE: GOLDNEWUSER) senilai Rp 100.000,- dengan minimal pembelian Rp 150.000! intip syarat dan ketentuannya di akhir artikel ini ya!!
Investasi Emas Traveloka
Modal mulai dari 10.000!
TnC: