7 Tips Investasi agar Bisa Untung di Tengah Badai Inflasi

Anna Cendana
30 Sep 2022 - 5 min read

Senada dengan yang terjadi pada banyak negara di dunia, angka inflasi di Indonesia terus mengalami kenaikan. Pada bulan Agustus 2022, angka inflasi bahkan menyentuh angka 4,69% (YoY). Nah, buat kamu yang masih ingin berinvestasi di tengah isu global ini, simak dulu tips investasi berikut.

Berinvestasi memang bisa menjadi salah satu langkah menghadapi inflasi karena uang yang kamu investasikan bisa berkembang lebih tinggi ketimbang tingkat inflasi. Dengan demikian kamu bisa mendapatkan keuntungan serta meminimalisir kerugian selama inflasi.

Akan tetapi, berinvestasi secara agresif saat inflasi juga bisa berdampak buruk bagi finansial. Solusinya, kamu harus berinvestasi secara seimbang dan proporsional. Berikut 7 tips berinvestasi yang proporsional ketika inflasi.

1. Kenali Profil Risiko Kamu

Sumber: Elisa Ventur / Unsplash

Profil risiko adalah kemampuanmu dalam menghadapi sebuah risiko finansial, baik secara ekonomi maupun secara psikologis. Umur atau tahapan kehidupan juga bisa menjadi acuan untuk melihat seberapa besar profil risikomu. Karena ini akan memengaruhi seberapa cepat kamu pulih bila menghadapi risiko investasi.

Orang yang sedang bekerja atau memiliki pendapatan, tentu profilnya lebih rendah ketimbang orang yang sedang tidak bekerja atau sudah pensiun. Hal ini karena orang tersebut mampu pulih lebih cepat secara ekonomi ketimbang orang yang sudah tidak bekerja.

Mengenali profil ini nanti bisa membantu menentukan investasi yang menguntungkan bagimu ketika sedang inflasi. Apabila kamu tergolong orang dengan profil yang rendah, bisa sedikit lebih agresif ketika berinvestasi. Sementara apabila tergolong dengan profil risiko tinggi, cenderung pilihlah yang aman saja.

Memang berinvestasi lebih agresif akan memberikan potensi keuntungan lebih besar ketimbang memilih sektor investasi yang aman. Namun kembali lagi pada tujuan awal, yaitu bertahan ketika sedang inflasi maka tidak masalah jika keuanganmu bergerak sedikit lebih lambat.

2. Pilihlah Jenis Investasi yang Memiliki Return Lebih Tinggi

Sumber: Edward Howell / Unsplash

Prinsip bertahan dari gempuran inflasi adalah memastikan suku bunga atau tingkat return yang lebih tinggi daripada inflasi. Contohnya saat ini angka inflasi sudah menyentuh 4,69%, apabila ingin bertahan secara finansial, ada baiknya mencari instrumen investasi yang memiliki return di atas 4,69%.

Return yang lebih tinggi ketimbang tingkat inflasi berarti bahwa uangmu berkembang lebih banyak dibandingkan nilai inflasinya. Sehingga kamu tidak merugi dan finansialmu tidak terancam, meskipun sedang menghadapi inflasi.

Akan lebih baik lagi bila mau mengambil investasi dengan return tinggi, seperti berinvestasi saham. Berinvestasi saham bisa jadi investasi yang cocok untuk anak muda di tengah gempuran inflasi. Karena risiko finansialnya masih rendah dan potensi recovery-nya juga lebih cepat.

Selain itu, berinvestasi di usia muda ke saham bisa membantu mencapai tujuan finansial lebih cepat. Namun, pastikan telah melakukan analisis fundamental secara mendalam, sehingga menghindari potensi merugi.

3. Diversifikasi Portofolio

Sumber: Ibrahim Rifath / Unsplash

Kenaikan tingkat inflasi juga bisa berdampak pada portofolio investasimu. Beberapa perusahaan mungkin akan bertahan, berkembang, atau bahkan mengalami penurunan performa ketika kondisi ekonomi sedang tidak baik. Dampaknya terhadap portofolio bisa sangat signifikan, terutama bila kamu berinvestasi saham.

Salah satu tips investasi saham untuk menghindari risiko yang besar ketika inflasi adalah memperbanyak diversifikasi. Cobalah untuk mencoba sektor-sektor yang profit ketika sedang inflasi. Warren Buffet pernah mencontohkan salah satu sektornya, yaitu real estate.

Warren Buffet memilih real estate karena menurutnya cukup berinvestasi sekali dan akan berkembang sendiri bahkan ketika ekonomi sedang mengalami inflasi. Namun berinvestasi di real estate memerlukan modal besar, solusinya kamu bisa mencoba diversifikasi ke beberapa instrumen investasi saja.

4. Pertimbangkan Mengambil Surat Berharga Negara

Sumber: Towfiqu Barbhuiya / Unsplash

Pemerintah selalu mengeluarkan surat berharga negara yang bisa dibeli oleh masyarakat. Keunggulan surat berharga negara adalah memberikan fix rate dan mendapatkan jaminan finansial. Artinya, uangmu akan terjamin mengalami perkembangan (selalu untung).

Nilai return-nya memang cenderung lebih rendah ketimbang investasi di sektor lain, seperti saham atau emas. Namun berdasarkan penawaran SBN sebelumnya, keuntungannya bisa mencapai 5%, tergantung tingkat penawarannya ketika pemerintah merilis SBN tersebut.

Tingkat pengembalian yang mencapai angka fiks hingga 5% menunjukkan bahwa ini termasuk tips investasi aman. Sebab, uangmu berkembang lebih banyak ketimbang kenaikan inflasinya. Namun kamu juga harus memperhitungkan jatuh temponya.

Kamu tidak bisa menarik uang sebelum jatuh tempo SBN-nya. Sehingga pastikan telah mempertimbangkan dengan matang besaran uang yang akan kamu investasikan ke SBN untuk menghadapi tingkat inflasi.

5. Emas Bisa Jadi Penyelamat Menghadapi Inflasi

Sumber: Zlataky.cz / Unsplash

Logam mulia seperti emas secara historis cenderung mengalami kenaikan harga ketika kondisi ekonomi sedang tidak baik-baik saja. Artinya ketika sedang menghadapi inflasi, return emas cenderung meningkat secara pesat.

Hal ini karena banyak orang memilih emas sebagai alternatif solusi ketika kondisi ekonomi sedang sulit. Tingginya permintaan tersebut adalah salah satu faktor yang menyebabkan nilai tukar emas selalu meningkat ketika kondisi ekonomi tidak sedang baik-baik saja.

Apabila kamu tertarik berinvestasi emas, berikut cara investasi emas yang lebih praktis. Kamu download aplikasi Traveloka, gunakan fitur “beli emas” untuk memulai berinvestasi. Kamu bisa memeriksa perkembangan nilai dan menariknya dari aplikasi Traveloka.

Keunggulan lain menggunakan aplikasi Traveloka untuk berinvestasi emas adalah bisa memulai berinvestasi dengan modal kecil.

6. Berinvestasi Sesuai dengan Tujuan Finansial

Sumber: Firmbee.com / Unsplash

Kesalahan banyak orang yang sering terjadi ketika berinvestasi di masa inflasi adalah fokus pada mendapatkan return tinggi. Padahal tujuan investasi sebenarnya adalah proteksi terhadap finansial di jangka panjang.

Hal ini terkadang berdampak pada profil portofolio yang kurang tertata rapi. Banyak orang memfokuskan pada jenis instrumen investasi yang menguntungkan untuk jangka pendek demi menghadapi inflasi, lalu mengabaikan tujuan jangka panjang.

Kondisi tersebut bisa berakibat buruk bagi portofolio di masa depan, terutama bila kamu berinvestasi reksadana. Investasi reksa dana memang cenderung lebih aman dan fleksibel ketimbang saham. Bahkan jenis pasar uang atau pendapatan tetap tingkat risikonya rendah, cocok untuk masa inflasi.

Namun dalam jangka panjang, apabila portofoliomu hanya fokus pada jenis instrumen tersebut, kamu akan kehilangan potensi keuntungan yang lebih besar. Sehingga fokus terlebih dahulu pada tujuan finansialmu.

7. Jangan Masukkan Sebagian Besar Uang untuk Investasi

Sumber: Alexander Grey / Unsplash

Berinvestasi memang mampu membantu menghadapi tingkat inflasi, namun kesalahan banyak orang, terutama investor pemula adalah memasukkan sebagian besar uangnya untuk berinvestasi. Paradigmanya benar, untuk meminimalisir risiko, namun eksekusinya kurang tepat.

Investasi memang menguntungkan, namun untuk memetik keuntungannya membutuhkan waktu. Kelemahan ketika memasukkan sebagian besar uang ke instrumen investasi adalah risiko jangka pendek. Kamu tetap harus memenuhi kebutuhan jangka pendek dan itu membutuhkan uang atau cash.

Apabila sebagian besar uangmu diinvestasikan semua, ketika suatu saat tiba-tiba butuh uang dalam jumlah besar, kamu akan kesulitan. Apabila mencairkan investasi, tentu tidak akan mendapatkan keuntungan atau bahkan merugi.

Sehingga tips investasi pemula adalah hindari memasukkan sebagian besar uang ke instrumen investasi. Selalu sediakan tabungan yang mudah kamu akses ketika memerlukan dana mendadak.

Inflasi memang menakutkan, namun bisa kamu atasi dengan berinvestasi. Tips investasi yang praktis adalah dengan download aplikasi Traveloka, kamu bisa berinvestasi emas lebih cepat dan aman hanya dalam satu genggaman. Yuk, atur finansialmu sekarang bareng Traveloka!

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan