Kereta Api Argo Wilis
KA Argo Wilis adalah layanan kereta api kelas eksekutif argo dalam Daerah Operasional II Bandung. Kereta ini menghubungkan kota Bandung dengan kota Surabaya, pulang pergi, melalui Stasiun Hall Bandung dan Stasiun Gubeng. Kereta berusia 18 tahun ini menempuh jarak Bandung – Surabaya, atau sebaliknya, sejauh 699 kilometer dengan kecepatan rata-rata 70 – 100 kilometer per jam. Durasi perjalanan KA Argo Wilis adalah sekitar 11 jam 50 menit sampai 12 jam sekali jalan. Selama perjalanan, KA Argo Wilis hanya akan berhenti di sembilan stasiun transit, yaitu Stasiun Cipeundeuy, Stasiun Tasikmalaya, Stasiun Banjar, Stasiun Kroya, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Madiun, dan Stasiun Jombang.
Frekuensi perjalanan harian KA Argo Wilis adalah satu kali sehari, pulang pergi. Dalam satu kali perjalanan, kereta ini dapat membawa sekitar 350 – 450 penumpang, sehingga total penumpang rata-rata setiap harinya bisa mencapai 700 – 900 orang. Kereta ini hanya melayani keberangkatan pagi, yaitu dari Stasiun Bandung pukul 08:30 dan dari Stasiun Surabaya Gubeng pukul 07:00.
Harga tiket KA Argo Wilis tersedia beragam, sesuai dengan subkelas kereta, waktu pemesanan tiket, atau waktu keberangkatan kereta. Tiket tersebut tersedia mulai dari harga termurah Rp345.000 sampai dengan yang termahal, yaitu Rp460.000. Untuk jurusan yang lebih pendek dalam rute ini, seperti Surabaya – Solo atau Bandung – Kroya, tarif tiket ditawarkan sekitar Rp210.000 – Rp280.000 per penumpang.
Sebagai kereta api kelas eksekutif argo, KA Argo Wilis menyediakan layanan penuh bagi penumpangnya. Kereta ini memiliki gerbong penumpang dengan tempat duduk sofa kulit yang dapat diputar posisi dan diatur kenyamanan sandaran punggungnya. Tempat duduk tersebut sudah dilengkapi dengan sandaran tangan, lampu baca, meja lipat, kantong plastik untuk mabuk perjalanan, bantal dan selimut. Pada setiap jendela di samping tempat duduk, tersedia dua buah stopkontak yang dapat digunakan oleh penumpang untuk mengisi daya perangkat elektronik selama perjalanan. Setiap gerbong penumpang juga sudah menyediakan AC, TV LED, dan toilet. Adapun layanan makan tersedia bagi penumpang, baik di gerbong penumpang maupun secara khusus di kereta makan.
Info Menarik tentang Kereta Api Argo Wilis
Asal Nama
Penggunaan kata “argo” dalam nama kereta merupakan penanda citra brand kereta api layanan tertinggi dari PT KAI. Sementara itu, kata “Wilis” berasal dari nama Gunung Wilis. Gunung Wilis adalah gunung berapi setinggi 2.169 meter di atas permukaan laut yang terletak di Jawa Timur. Gunung ini termasuk dalam wilayah enam kabupaten karena bentangannya yang luas. Kabupaten tersebut adalah Kediri, Tulungagung, Nganjuk, Madiun, Ponorogo, dan Trenggalek.
Sejarah Kereta
KA Argo Wilis pertama kali beroperasi pada 8 November 1998. Sejak peluncuran perdananya, kereta ini sudah menggunakan rangkaian terbaru dari PT INKA. Kereta ini adalah satu-satunya dari kereta kelas eksekutif argo yang melayani jalur di luar Jakarta. Hal tersebut menjadikannya ikon transportasi Surabaya – Bandung, dan sebaliknya.
Rangkaian Kereta
KA Argo Wilis yang saat ini beroperasi menggunakan Lokomotif CC206. Lokomotif yang terkenal nyaman dan minim getaran ini memiliki rangkaian yang terdiri dari satu kereta pembangkit listrik, satu kereta makan, serta tujuh hingga sembilan gerbong kereta kelas eksekutif dengan kapasitas masing-masing 50 penumpang.
Argo Wilis dalam Budaya Populer
KA Argo Wilis termasuk dalam fenomena budaya populer. Kereta ekspres ini menjadi inspirasi sebuah lagu campursari berjudul “Sepur Argo Lawu”. Lagu ini merupakan gubahan Cak Diqin, seorang penyanyi dan pencipta lagu asal Banyuwangi, dan merupakan lagu bertema cinta yang lucu dan menggunakan nama beberapa kereta, salah satunya Argo Wilis, sebagai lirik bergaya pantunnya.