Kereta Api Kalijaga
Kereta api Kalijaga merupakan kereta api kelas ekonomi yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jalur Semarang-Solo dari Stasiun Poncol menuju Stasiun Solo Balapan. Menempuh jarak sekitar 114 km, perjalanan dua kota tersebut bisa ditempuh dalam waktu sekitar 2,5-3 jam dengan kecepatan 50-90 km/jam.
Kereta api Kalijaga adalah pengganti dari kereta api Pandanwangi serta Kereta api Banyubiru yang sudah beroperasi sejak lama. Kereta api ini biasanya membawa 7 kereta kelas ekonomi rangkaian kereta api Bengawan (relasi Stasiun Purwosari - Stasiun Pasar Senen) yang dioperasikan pada sore hari dengan waktu tempuh 2 jam 45 menit.
Kereta api Kalijaga akan berhenti di Stasiun Semarang Poncol, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Brumbung, Stasiun Kedungjati, Stasiun Gundih, Stasiun Salem, dan Stasiun Solo Balapan.
Jadwal keberangkatan kereta yang diluncurkan 15 Februari 2014 ini hanya sekali dari dan ke kota tujuan. Ini disebabkan rangkaian kereta tersebut hanya melayani rute Semarang-Solo dan tidak ada terusan ke kota lain. Harga Tiket KA Kalijaga sebesar Rp 10.000 untuk sekali berangkat.
Info Menarik tentang Kereta Api Kalijaga
Asal Usul Nama
Nama kereta api Kalijaga berasal dari sosok salah seorang Walisongo yang sangat terkenal, Sunan Kalijaga. Dalam konteks perkeretaapian, moto Kalijaga adalah "menjaga tradisi", dalam arti memelihara tradisi relasi kereta api Solo-Semarang yang merupakan relasi kereta api antarkota pertama di Jawa, sekaligus Indonesia. Kereta api ini melanjutkan relasi yang pernah dilayani oleh kereta api (KA) Pandanaran, lalu KRD Purwosari-Pekalongan, dan terakhir KA Pandanwangi.
Fasilitas Kereta
KA Kalijaga merupakan kereta kelanjutan dari kereta api Joglosemar yang menggunakan rangkaian kereta api Bengawan, yang dapat membawa 7 gerbong kereta dengan daya tampung 636 penumpang.Â
Fasilitas yang bisa dinikmati oleh para penumpang di kereta ini cukup lengkap. Kursi empuk juga air conditioner (AC) yang cukup dingin. Kamar mandi yang terletak di dekat sambungan gerbong juga bisa digunakan kapan saja. Begitu pula stop kontak yang berada di setiap dek kursi, membantu mengisi tenaga gawai yang hampir habis.Â
Kursi di kereta ini saling berhadapan. Masing-masing untuk lima penumpang di sisi kanan dan empat penumpang di sisi kiri. Tersedia tempat meletakkan tas di atas kursi bagi penumpang yang membawa barang banyak.
Sejarah Kereta
Kereta ini diresmikan pada tanggal 15 Februari 2014 dengan tarif awal Rp 25.000. Seiring berkembangnya transportasi non kereta api yang menyebabkan sepinya peminat untuk transportasi kereta api, kereta api ini hampir dihentikan operasionalnya. Hal itu disebabkan pendapatan yang diperoleh tidak sebanding dengan biaya operasional untuk kereta jalur lintas ini, apalagi kereta ini juga bukan kereta komuter.Â
Namun pada akhirnya, kereta api ini mengalami pengurangan tarif menjadi Rp 10.000 per orang sekali jalan mulai 1 Oktober 2014 setelah PT Kereta Api Indonesia mengajukan public service obligation.Â
Pihak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kemudian meminta operasional kereta ini terus berjalan, karena diharapkan kereta api Kalijaga ini dapat menghubungkan kota-kota besar di Jawa Tengah dan Yogyakarta, serta menjadi poros Joglosemar ke depannya.