Stasiun Solo Balapan lebih sering disebut sebagai Stasiun Balapan saja. Stasiun yang beroperasi sejak 1873 ini adalah stasiun kereta api tertua dan terbesar di tak hanya Surakarta, namun juga Jawa Tengah bagian selatan. Stasiun Balapan dapat Anda temukan di Jalan Wolter Monginsidi No. 112, Kestalan, Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah 57133. Lokasi tersebut tepat di sebelah barat Pasar Ayu Balapan.
Menjadi stasiun induk Kota Solo, Stasiun Balapan termasuk bagian Daerah Operasi VI Yogyakarta. Stasiun ini melayani perjalanan kereta api kelas eksekutif, bisnis, ekonomi, dan lokal/komuter, yang menghubungkan kota Solo dengan kota-kota di sepanjang Pulau Jawa, seperti Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Malang, Madiun, dan Surabaya.
Jadwal Kereta Api Solo
Nama Kereta
Rute
Kelas
Harga Mulai
Berangkat
Tiba
Brantas
BL-PSE
Ekonomi
Rp84.000
18:35
03:54
Gaya Baru Malam Selatan
SGU-PSE
Ekonomi
Rp140.000
16:08
01:55
Bengawan
PWS-PSE
Ekonomi
Rp74.000
14:30
00:28
Jaka Tingkir
PWS-PSE
Ekonomi
Rp170.000
18:00
03:30
Senja Utama Solo
SLO-PSE
Bisnis
Rp235.000
17:30
02:54
Argo Lawu
SLO-GMR
Eksekutif
Rp285.000
08:00
16:27
Argo Dwipangga
SLO-GMR
Eksekutif
Rp285.000
20:00
04:37
Sancaka
YK-SGU
Ekonomi/Eksekutif
Rp105.000
07:41
11:37
Sancaka
YK-SGU
Ekonomi/Eksekutif
Rp105.000
17:35
21:55
Malioboro Ekspres
YK-ML
Ekonomi/Eksekutif
Rp140.000
08:52
15:43
Malioboro Ekspres
YK-ML
Ekonomi/Eksekutif
375000
21:42
03:49
Lodaya
SLO-BD
Bisnis/Eksekutif
Rp140.000
07:10
15:48
Lodaya
SLO-BD
Bisnis/Eksekutif
Rp140.000
19:10
04:15
Kota Solo
Solo adalah nama populer untuk kota Surakarta. Kota ini adalah kawasan otonom berstatus kota yang berada dalam administrasi Provinsi Jawa Tengah. Kota ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar, Boyolali, dan Sukoharjo. Pada sisi timur kota Solo, terbentang Sungai Bengawan Solo yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa.
Sebagaimana Yogyakarta, Solo merupakan pewaris tahta Kesultanan Mataram berdasarkan Perjanjian Giyanti. Sebelum bergabung dengan NKRI, Solo berada di bawah kekuasaan Susuhunan Surakarta dan Adipati Mangkunegaran. Pada pertengahan Juli 1950, Karesidenan Surakarta dinyatakan dihapus sehingga wilayah kota Solo kemudian resmi berada dalam administrasi Provinsi Jawa Tengah.
Kota Solo dikenal sebagai pusat kebudayaan Jawa. Hal ini juga tercantum dalam slogan pariwisatanya yang berbunyi “Solo, the Spirit of Java” (“Solo, Jiwanya Jawa”). Pariwisata kota cantik ini memang begitu menonjolkan daya tarik budaya. Bahkan, setiap tahunnya Solo selalu memasukkan festival budaya dalam agenda wisatanya. Salah satu festivalnya yang paling populer adalah Solo Batik Carnival.
Info Menarik tentang Solo
Asal Nama Stasiun Balapan
Nama Stasiun Balapan lahir dari kisah sejarah. Sekitar 1890, lahan Stasiun Balapan adalah Alun-alun Utara milik Keraton Mangkunegaran. Pada masa itu, terdapat lapangan pacuan kuda di alun-alun tersebut. Dari arena balapan kuda inilah Stasiun Solo Balapan lahir.
Popularitas Melalui Lagu Keroncong Dangdut
Dulunya, Stasiun Balapan hanya populer di kalangan masyarakat lokal. Pada 1999, seorang penyanyi campur sari asal Solo membuat sebuah lagu dengan judul “Setasiun Balapan”. Penyanyi bernama Didi Kempot itu ternyata berhasil menjadikan lagu keroncong dangdut tersebut populer di seluruh pelosok Tanah Air. Keberhasilan lagu itu akhirnya membuat semakin banyak orang di Nusantara mengetahui keberadaan Stasiun Balapan, bahkan penasaran untuk mengunjunginya.
Status Kota Batik
Kerap disebut sebagai Kota Batik, Solo memang tempat yang tepat bagi siapa saja yang ingin mengenal batik. Kota ini memiliki dua kampung batik populer, yaitu Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman. Kampung batik tersebut merupakan pusat kerajinan batik, di mana Anda bisa berbelanja sekaligus melihat dan belajar membatik langsung dari pengrajinnya. Tak hanya itu, Solo juga memiliki museum batik terlengkap di Indonesia yang bernama Museum Batik Danar Hadi.
Peran Jokowi
Satu hal lain yang membuat nama kota Solo semakin populer di Tanah Air adalah naiknya Jokowi sebagai Gubernur DKI, lalu menjadi Presiden RI. Jokowi adalah putra asli kota Solo. Sebelum menjadi presiden, Jokowi sudah lebih dulu mendulang prestasi dengan memperindah kota Solo saat menjabat sebagai wali kota. Beberapa warisan Jokowi untuk kota Solo adalah slogan “The Spirit of Java”, revitalisasi pasar, dan mobil Esemka.