Kamarnya besar. Ada 2 tempat tidur di kamar terpisah. Tapi kipas anginnya berisik. Saya mengirim email ke hotel mengenai tur dan staf bernama Nida memesankan saya untuk tur tersebut dan ternyata itu bukan tur dan hanya sopir yang mengantar saya ke Hierapolis dan menjemput saya kemudian. Dan ketika saya melihat travertine, saya meminta untuk berhenti dan operator tur itu bergegas. Keesokan harinya adalah kunjungan ke Ephesus dan sopirnya membawa pacarnya. Itu aneh. Pada kedua hari itu, sopirnya adalah sopir yang berkeliling dan saya bisa melihat bahwa itu bukan sopir yang biasa menyetir untuk tur wisata. Saya merasa telah disesatkan oleh Nida, staf hotel mengenai tur tersebut. Tapi saya bertemu dengan staf hotel yang baik bernama Ayten yang membantu saya mendapatkan obat di apotek larut malam.