Tempat wisata di Ponorogo

Lihat destinasi lain
8.7 (4) oleh pengguna Traveloka
Waktu berkunjung terbaik
Juli, Agustus
Rekomendasi durasi
3 hari
Cari

EPIC Sale diskon s.d 60% off eksklusif di App

Kupon Pengguna Baru

Berlaku untuk Transaksi Pertama di Traveloka App

Diskon 8% Hotel

min. transaksi Rp 500rb
JALANYUK
Copy

Diskon s.d 8% Xperience

min. transaksi Rp 300rb
JALANYUK
Copy

Diskon 12% Antar Jemput Bandara

min. transaksi Rp 150rb
JALANYUK
Copy

Diskon 10% Rental Mobil

min. transaksi Rp 500rb
JALANYUK
Copy

Hemat Budget Travel Anda dengan Promo Ini!

Selengkapnya tentang Ponorogo

Wisata Ponorogo

Ponorogo adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang terkenal sebagai tanah kelahiran seni Reog. Terletak di bagian barat Jawa Timur, Indonesia, Ponorogo berbatasan langsung dengan Jawa Tengah, sehingga memiliki akses yang cukup mudah dari berbagai daerah. Selain terkenal dengan seni pertunjukan Reog, Ponorogo juga menyimpan berbagai destinasi wisata menarik yang mencakup wisata alam, sejarah, dan budaya.

Cuaca di Ponorogo tergolong tropis dengan suhu rata-rata berkisar antara 22-33 derajat Celsius. Musim hujan biasanya terjadi antara November hingga Maret, sementara musim kemarau berlangsung dari April hingga Oktober. Jika ingin menikmati perjalanan dengan nyaman, wisatawan disarankan berkunjung saat musim kemarau, terutama bagi yang ingin menjelajahi destinasi wisata alam seperti air terjun dan perbukitan.

Sebelum berkunjung ke Ponorogo, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Transportasi di dalam kota cukup mudah dengan adanya angkutan umum dan ojek online, namun bagi wisatawan yang ingin mengunjungi tempat wisata yang jauh dari pusat kota, menyewa kendaraan pribadi bisa menjadi pilihan terbaik. Selain itu, wisatawan juga disarankan untuk membawa pakaian yang nyaman dan perlengkapan pelindung dari panas jika berencana beraktivitas di luar ruangan.

Ponorogo juga kaya akan kuliner khas yang patut dicoba, seperti sate ayam Ponorogo, nasi gegok, dan dawet jabung. Masyarakat Ponorogo sangat menjunjung tinggi adat dan budaya, sehingga wisatawan diharapkan untuk tetap menghormati norma setempat saat mengunjungi tempat-tempat bersejarah maupun tempat ibadah.

Tempat Wisata di Ponorogo

1. Telaga Ngebel

Telaga Ngebel adalah salah satu destinasi wisata alam paling terkenal di Ponorogo. Terletak di lereng Gunung Wilis, telaga ini menawarkan pemandangan alam yang menenangkan dengan udara sejuk khas pegunungan.

Wisatawan dapat menikmati keindahan telaga dengan naik perahu mengelilingi perairannya atau sekadar duduk santai di tepi telaga sambil menikmati jajanan khas setempat. Di sekitar Telaga Ngebel juga terdapat banyak warung makan yang menjual ikan bakar dan kuliner khas lainnya.

Selain sebagai tempat wisata alam, Telaga Ngebel juga memiliki nilai historis dan mitos yang menarik. Konon, telaga ini terbentuk dari legenda ular naga yang menjelma menjadi telaga besar.

2. Natasha Skin Clinic Center Ponorogo

Bagi wisatawan yang ingin merawat kulit selama perjalanan di Ponorogo, Natasha Skin Clinic Center menawarkan berbagai layanan kecantikan berkualitas. Dengan konsep “Nature Meets Technology,” klinik ini menghadirkan perawatan seperti facial, anti-penuaan, dan terapi laser untuk menjaga kesehatan kulit.

Terletak di Jalan Raden Saleh, Ponorogo, klinik ini mudah diakses dan buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 18.00, serta hingga 17.00 pada hari Minggu. Wisatawan dapat menyesuaikan jadwal perawatan dengan aktivitas liburan mereka.

Mengunjungi Natasha Skin Clinic bisa menjadi pilihan relaksasi setelah menikmati wisata budaya dan kuliner di Ponorogo. Dengan layanan profesional dan suasana nyaman, perawatan di sini akan membuat kulit tetap segar selama perjalanan.

3. Air Terjun Pletuk

Bagi pecinta wisata alam, Air Terjun Pletuk adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Terletak di Kecamatan Sooko, air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 30 meter dengan aliran air yang jernih dan suasana alam yang masih asri.

Untuk mencapai lokasi air terjun, wisatawan harus melakukan perjalanan melalui jalur yang cukup menantang, namun keindahan pemandangan sepanjang perjalanan akan membuat rasa lelah terbayar.

Di sekitar air terjun terdapat banyak spot untuk berfoto serta area yang cocok untuk bersantai sambil menikmati suara gemericik air dan udara segar.

4. Gunung Bayangkaki

Gunung Bayangkaki adalah destinasi menarik bagi pendaki yang ingin menikmati keindahan alam dari ketinggian. Jalur pendakiannya cukup menantang tetapi masih ramah bagi pemula, menjadikannya pilihan favorit bagi pencinta alam.

Dari puncaknya, pengunjung bisa menyaksikan panorama kota Ponorogo dan sekitarnya, terutama saat matahari terbit atau terbenam. Keindahan alam ini menjadikan Gunung Bayangkaki tempat yang cocok untuk berfoto dan menikmati ketenangan.

Bagi yang ingin bermalam, tersedia beberapa spot camping dengan suasana yang tenang dan udara sejuk. Dengan pesona alamnya, Gunung Bayangkaki menjadi destinasi yang layak dikunjungi oleh para petualang.

5. Naavagreen Ponorogo

Naavagreen Ponorogo menawarkan perawatan kecantikan berbahan alami bagi wisatawan yang ingin merawat kulit selama perjalanan. Layanan seperti facial, perawatan kulit, dan infus whitening tersedia dengan harga terjangkau.

Terletak di Jalan Gajah Mada No.12, klinik ini buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 19.00, serta hingga 17.00 pada hari Minggu. Lokasinya yang strategis memudahkan wisatawan untuk mengunjungi setelah berkeliling Ponorogo.

Dengan suasana nyaman dan tenaga profesional, Naavagreen Ponorogo menjadi pilihan ideal untuk menyegarkan kulit. Perawatan di sini bisa menjadi momen relaksasi sebelum melanjutkan perjalanan wisata.

6. Bukit Pare

Bukit Pare adalah destinasi wisata alam yang menawarkan panorama indah dari ketinggian. Tempat ini populer di kalangan wisatawan yang ingin menikmati sunrise atau sekadar bersantai sambil melihat pemandangan Ponorogo.

Pendakian menuju puncak cukup mudah dan bisa dijangkau oleh semua kalangan. Sesampainya di atas, wisatawan disuguhi hamparan hijau dan perbukitan yang memukau, menciptakan suasana tenang dan menyejukkan.

Dengan akses yang relatif mudah dan pemandangan yang menawan, Bukit Pare menjadi pilihan tepat bagi pecinta alam dan fotografi untuk menikmati keindahan Ponorogo dari ketinggian.

7. Makam Batoro Katong

Makam Batoro Katong adalah situs bersejarah yang sering dikunjungi wisatawan untuk mengenal sejarah Ponorogo. Batoro Katong dikenal sebagai penyebar Islam dan pendiri kota ini, menjadikannya tokoh penting dalam perkembangan daerah.

Terletak di Setono, makam ini menjadi tempat ziarah bagi masyarakat setempat. Suasana di sekitar makam tenang dan nyaman, cocok bagi pengunjung yang ingin berziarah atau sekadar mengenang sejarah.

Selain nilai historisnya, makam ini juga memiliki arsitektur menarik yang menambah daya tarik bagi wisatawan. Dengan perpaduan sejarah dan budaya, Makam Batoro Katong menjadi destinasi yang patut dikunjungi di Ponorogo.

8. Masjid Jami’ Tegalsari

Masjid Jami’ Tegalsari adalah salah satu masjid tertua di Ponorogo dengan sejarah panjang dalam penyebaran Islam di Jawa Timur. Masjid ini terkenal sebagai pusat penyebaran Islam pada abad ke-18 dan memiliki keterkaitan erat dengan Kyai Ageng Hasan Besari, seorang ulama besar yang berperan dalam pendidikan Islam di wilayah tersebut.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi destinasi wisata religi bagi pengunjung yang ingin mengenal sejarah dakwah Islam di masa lampau. Masjid ini memiliki arsitektur khas Jawa dengan ornamen kayu yang masih terjaga keasliannya.

Dengan perpaduan nilai sejarah dan keindahan arsitektur, Masjid Tegalsari menjadi salah satu ikon penting Ponorogo yang layak dijelajahi oleh wisatawan.

9. Alun-Alun Ponorogo

Alun-Alun Ponorogo adalah pusat keramaian kota yang menjadi tempat favorit wisatawan dan masyarakat lokal. Di sini, pengunjung bisa menikmati berbagai kuliner khas, seperti sate ayam dan dawet jabung, sambil bersantai di area terbuka.

Saat malam tiba, suasana Alun-Alun semakin meriah dengan lampu warna-warni, wahana permainan, dan hiburan dari komunitas seni lokal. Berbagai pertunjukan sering diadakan, menjadikannya tempat yang menarik untuk dikunjungi.

Dengan suasana yang hidup dan berbagai aktivitas seru, Alun-Alun Ponorogo adalah destinasi yang cocok untuk rekreasi keluarga dan menikmati keunikan budaya setempat.

10. Sendang Tirta Kahuripan

Sendang Tirta Kahuripan adalah mata air alami dengan air jernih yang dipercaya memiliki khasiat tertentu. Wisatawan sering datang ke sini untuk menikmati kesejukan air pegunungan dan suasana yang tenang.

Selain berendam atau bermain air, pengunjung dapat menikmati keindahan alam di sekitar sendang yang dipenuhi pepohonan hijau. Suasana asri ini menjadikan tempat ini cocok untuk relaksasi dan melepas penat.

Dengan kombinasi air yang segar dan lingkungan yang alami, Sendang Tirta Kahuripan menjadi destinasi menarik bagi pencinta wisata alam dan ketenangan.

Yuk, rencanakan liburan impian Anda ke Ponorogo dengan Traveloka. Temukan berbagai pilihan penerbangan, hotel, dan aktivitas menarik di Ponorogo dengan harga terbaik. Nikmati kemudahan pemesanan dan pembayaran yang aman melalui Traveloka. Pesan sekarang dan nikmati liburan menakjubkan yang tak terlupakan!

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Di mana letak Ponorogo?
Ponorogo terletak di bagian barat daya Provinsi Jawa Timur, sekitar 200 km dari Surabaya. Kabupaten ini berbatasan dengan Madiun di utara, Magetan di timur, dan Pacitan di selatan. Dikelilingi oleh pegunungan seperti Gunung Wilis, Ponorogo dikenal sebagai “Kota Reog” berkat seni tari Reog Ponorogo yang ikonik. Meskipun lokasinya relatif terpencil, kabupaten ini kaya akan budaya dan keindahan alam.
Bagaimana cara menuju Ponorogo dari Jakarta?
Terdapat beberapa pilihan transportasi dari Jakarta ke Ponorogo. Rute populer adalah naik kereta api dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Madiun (waktu tempuh 7–9 jam, harga tiket Rp 150.000–400.000), kemudian melanjutkan perjalanan dengan bus atau travel ke Ponorogo selama 1–1,5 jam (Rp 20.000–40.000). Alternatif lain, Anda bisa terbang ke Bandara Juanda Surabaya (durasi 1,5 jam), lalu naik bus menuju Ponorogo via Terminal Purabaya (4–5 jam). Ada pula bus langsung dari Jakarta ke Ponorogo dengan durasi 14–16 jam. Kombinasi kereta dan travel umumnya lebih nyaman dan cepat.
Apa yang terkenal dari Ponorogo?
Ponorogo paling dikenal dengan seni tradisional Reog, yaitu tarian khas dengan topeng barongan besar berbentuk kepala singa dan dihiasi bulu merak. Selain itu, Telaga Ngebel di kaki Gunung Wilis menjadi destinasi wisata favorit berkat pemandangan alamnya yang indah. Dari segi kuliner, dawet Jabung adalah minuman tradisional segar berbahan dasar tepung beras dan gula merah. Secara historis, Ponorogo juga punya cerita menarik tentang Batoro Katong, pendiri wilayah ini pada abad ke-15.
Kapan waktu terbaik untuk mengunjungi Ponorogo?
Musim kemarau, yakni antara bulan Mei hingga September, adalah waktu terbaik untuk berkunjung karena cuaca cenderung cerah, ideal untuk menjelajahi wisata alam atau menghadiri festival budaya. Festival Reog Nasional biasanya berlangsung di bulan Agustus dan menjadi daya tarik utama. Sebaiknya hindari musim hujan (Oktober–April) karena beberapa akses jalan, terutama ke daerah pegunungan, bisa licin dan rawan longsor.
Apa saja atraksi utama di Ponorogo?
Beberapa atraksi utama di Ponorogo meliputi Telaga Ngebel yang menawarkan udara sejuk dan pemandangan danau di kaki Gunung Wilis, serta Air Terjun Pletuk yang cocok untuk trekking ringan. Alun-Alun Ponorogo sering menjadi pusat kegiatan budaya, termasuk pertunjukan Reog dadakan. Untuk pemandangan yang fotogenik, Bukit Teletubbies di Slahung menyuguhkan hamparan perbukitan hijau yang menarik.
Berapa jarak Ponorogo dari Surabaya?
Jarak antara Surabaya dan Ponorogo sekitar 200 km. Perjalanan via darat dapat ditempuh dalam 4–5 jam menggunakan mobil pribadi atau bus antarkota (tarif Rp 50.000–80.000). Alternatif yang lebih cepat adalah naik kereta ke Stasiun Madiun (3–4 jam), lalu lanjutkan dengan travel atau bus kecil ke Ponorogo selama sekitar 1 jam. Harap berhati-hati saat musim hujan karena jalur darat melewati area perbukitan.
Apakah ada penerbangan langsung ke Ponorogo?
Tidak ada bandara di Ponorogo. Bandara terdekat adalah Bandara Internasional Juanda di Surabaya (200 km dari Ponorogo). Anda bisa terbang ke Surabaya, lalu melanjutkan perjalanan ke Ponorogo dengan bus atau travel. Alternatif lainnya adalah Bandara Adisumarmo di Solo (sekitar 150 km), namun akses darat dari sana lebih jauh dan kurang praktis.
Apa saja pilihan transportasi di Ponorogo?
Transportasi umum di Ponorogo mencakup angkot (tarif sekitar Rp 5.000) dan ojek (Rp 10.000–20.000). Untuk perjalanan lebih fleksibel, Anda bisa menyewa motor dengan tarif harian Rp 70.000–100.000. Taksi atau layanan transportasi online seperti ride-hailing masih terbatas. Namun, berjalan kaki sangat nyaman di sekitar pusat kota seperti Alun-Alun dan pasar tradisional.
Makanan apa yang wajib dicoba di Ponorogo?
Makanan khas yang wajib dicoba di Ponorogo antara lain Dawet Jabung, minuman tradisional segar berbahan tepung beras, gula merah, dan santan yang khas daerah ini. Sate Ponorogo juga populer, dengan cita rasa manis dari bumbu kacang dan daging ayam yang empuk. Gethuk, camilan manis dari singkong, cocok dibawa sebagai oleh-oleh. Warung kaki lima di sekitar Alun-Alun Ponorogo banyak menyajikan versi autentik dari kuliner-kuliner ini dengan harga yang terjangkau.
Bagaimana cara menuju Telaga Ngebel dari pusat kota Ponorogo?
Telaga Ngebel terletak sekitar 20 km atau sekitar 45 menit perjalanan dari pusat kota. Anda bisa menyewa motor atau menggunakan jasa ojek dengan tarif antara Rp 30.000 hingga Rp 50.000 melalui jalur berkelok menuju Ngebel. Angkutan umum ke sana tersedia namun frekuensinya cukup jarang, dengan tarif sekitar Rp 10.000. Disarankan berangkat pagi hari untuk menghindari kabut di jalur pegunungan.
Apakah Ponorogo cocok untuk wisata keluarga?
Ya, Ponorogo cukup ideal untuk wisata keluarga. Telaga Ngebel menawarkan suasana sejuk dengan fasilitas perahu yang cocok untuk piknik bersama. Taman Kelinci di kawasan Slahung juga ramah anak, lengkap dengan hewan jinak dan wahana bermain sederhana. Alun-Alun Ponorogo menyediakan ruang terbuka luas yang nyaman untuk bersantai. Namun, fasilitas khusus untuk keluarga masih terbatas, jadi sebaiknya bawa perlengkapan tambahan sesuai kebutuhan.
Apakah Ponorogo cocok untuk solo traveler?
Ponorogo merupakan destinasi yang cukup aman dan terjangkau bagi solo traveler. Tempat-tempat wisata alam seperti air terjun atau perbukitan mudah dijangkau sendiri. Penduduk lokal umumnya ramah, namun tetap disarankan untuk waspada saat berada di pasar atau bepergian di malam hari. Menyewa motor adalah pilihan ideal untuk fleksibilitas perjalanan.
Aktivitas outdoor apa yang bisa dilakukan di Ponorogo?
Anda bisa menikmati trekking ringan menuju Air Terjun Pletuk atau Air Terjun Sunggah di kawasan Ngebel yang menawarkan lanskap hijau menyegarkan. Kolam Renang Tirtonirmolo cocok untuk bersantai dan berenang. Untuk yang suka bersepeda, Bukit Teletubbies di Slahung menyuguhkan rute dengan latar bukit yang menarik. Berkemah di sekitar Telaga Ngebel juga menjadi pilihan menarik bagi pecinta alam.
Berapa anggaran yang dibutuhkan untuk sehari di Ponorogo?
Dengan anggaran Rp 250.000 hingga Rp 400.000 per hari, Anda sudah bisa mencakup biaya makan (sekitar Rp 30.000–50.000), transportasi lokal (sekitar Rp 50.000), dan penginapan sederhana (Rp 150.000–250.000). Tiket masuk ke tempat wisata seperti Telaga Ngebel relatif murah, sekitar Rp 5.000–10.000. Menggunakan angkutan umum dan makan di warung lokal bisa lebih menghemat pengeluaran.
Oleh-oleh apa yang wajib dibeli di Ponorogo?
Gethuk pisang merupakan oleh-oleh khas dengan cita rasa manis yang unik, biasanya dijual seharga Rp 10.000–20.000. Batik Ponorogo dengan motif Reog juga menarik untuk dibawa pulang, dengan harga mulai dari Rp 100.000. Dawet Jabung dalam bentuk instan tersedia di pasar-pasar tradisional. Tempat terbaik untuk membeli oleh-oleh adalah Pasar Legi atau toko oleh-oleh di sekitar Alun-Alun Ponorogo.
Apakah ada wisata alam tersembunyi di Ponorogo?
Ya, beberapa destinasi tersembunyi bisa menjadi alternatif menarik. Air Terjun Sunggah di kawasan Ngebel relatif sepi namun menawarkan keindahan alami. Bukit Gandrung di Sawoo menyajikan panorama pedesaan yang tenang dan belum banyak dijamah wisatawan. Goa Lowo di Sampung menghadirkan keindahan stalaktit alami, meskipun akses menuju lokasi membutuhkan kendaraan pribadi.
Bagaimana cara menuju Air Terjun Pletuk dari pusat kota Ponorogo?
Air Terjun Pletuk berjarak sekitar 25 kilometer dari pusat kota dan terletak di arah Ngebel, dengan waktu tempuh sekitar satu jam. Anda dapat menggunakan sepeda motor atau ojek dengan tarif sekitar Rp 50.000–70.000. Dari area parkir, perjalanan dilanjutkan dengan trekking ringan selama 15–20 menit. Disarankan datang pagi hari untuk menikmati udara segar.
Tips perjalanan apa yang perlu diketahui sebelum ke Ponorogo?
Sebaiknya siapkan uang tunai karena mesin ATM sulit ditemukan di wilayah pedesaan, dan penggunaan kartu belum umum. Kenakan pakaian yang nyaman untuk aktivitas luar ruang, serta berpakaian sopan saat mengunjungi tempat religi. Menyewa sepeda motor sangat direkomendasikan untuk fleksibilitas perjalanan. Jika memungkinkan, datanglah di bulan Agustus untuk merasakan kemeriahan Festival Reog.
Baca Lebih Lanjut

Siap bertualang bersama kami?

Traveloka dulu, travel the world kemudian. Download sekarang!