Perkembangan DKI Jakarta yang begitu pesat menjadikan Jakarta sebagai barometer pembangunan Negara Indonesia hingga saat ini. Tidak heran jika Jakarta banyak sekali memberikan peluang yang signifikan bagi para investor di luar sana. Hal ini menjadikan beberapa kawasan Jakarta sebagai pusat bisnis metropolitan. Sehingga banyak sekali pengunjung resmi yang datang untuk mengadakan pertemuan perdagangan multinasional. Pertemuan tersebut biasanya terfokus pada kawasan-kawasan ini. Kawasan yang sering dijadikan tempat berbisnis ini dikenal dengan segitiga emas, yaitu Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Gatot Subroto, dan Jalan HR Rasuna Said. Ketiga jalan utama tersebut menjadi penentu lokasi yang sangat strategis di kota. Di mana lokasi-lokasi tersebut mencerminkan stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi, dan status Indonesia hingga taraf internasional.
Dengan pesatnya pertumbuhan ini, pada akhirnya akan menciptakan kebutuhan baru serta infrastruktur untuk mengakomodasi kebutuhan beberapa perusahaan multinasional, di mana organisasinya hingga saat ini belum terpenuhi di segitiga emas. Sehingga kebutuhan yang muncul ini perlu didukung dengan adanya berbagai fasilitas yang cukup mewah dan memiliki kualitas yang sangat tinggi.
Saat ini Mega Kuningan merupakan zona multinasional yang sangat terintegrasi, di mana baru-baru ini menjadi kawasan pengembangan utama dalam distrik bisnis komersial di Kota Jakarta. Hal ini menjadikan Mega Kuningan memiliki peran serta lokasi yang cukup strategis. Di mana kualitas dan peluangnya sangat diharapkan dalam pengembangan Kota Jakarta. Konsepnya pun terdiri dari perpaduan antara ruang terbuka, ruang komersial dan juga berbagai fasilitas pendukung, seperti halnya transportasi, akses lalu lintas, sirkulasi dan juga hotel-hotel untuk pendukung kegiatan bisnis di area ini. Hal-hal tersebut akan menghasilkan pengembangan terintegrasi yang menjunjung tinggi fleksibilitas, efisiensi, dan juga kualitas hidup yang mengutamakan bisnis, warga, dan juga pengunjung.
Kawasan Mega Kuningan juga memanfaatkan penggunaan lahan yang bertujuan untuk mengintegrasikan fungsi yang berbeda. Di mana sebuah pembangunan secara bersamaan dan campuran digunakan untuk meningkatkan fleksibilitas serta lingkungan yang sangat dinamis. Pembangunan tersebut menyangkut pembangunan perpaduan antara komersil, kantor, tempat tinggal, rekreasi, hotel, fasilitas parkir, dan lain sebagainya. Sehingga Mega Kuningan menjadi kawasan one-stop living bagi para pebisnis yang sangat menghargai waktunya.
Mengulas kembali sejarah mengenai pasca masuknya Islam ke Kuningan pada masa pemerintahan Cirebon yang dikuasai oleh Sunan Gunung Jati. Pada saat itu pasukan Demak dan pasukan Cirebon dipimpin oleh Faletehan atau yang dikenal sekarang dengan sebutan Fatahillah. Mereka dibantu oleh tentara Kuningan. Di mana tentara Kuningan dipimpin oleh Panglima Dipati Ewangga atau yang sering dikenal sebagai Dipati Cangkuang pada saat itu. Mereka bersatu menyerang dan merebut kekuasaan Banten serta Sunda Kelapa di tahun 1527 M.
Setelah peperangan tersebut, pada akhirnya Sunda Kelapa berhasil ditaklukkan. Dipati Ewangga dan juga sejumlah pasukannya banyak yang menetap di kawasan Sunda Kelapa, begitu juga dengan pasukan dari Cirebon dan Demak. Kemudian, nama Sunda Kelapa mereka ubah menjadi Jayakarta yang saat ini dikenal dengan Kota Jakarta. Mereka juga dikenal sebagai penduduk muslim pertama yang menetap di kawasan tersebut yang kini dikenal dengan nama kawasan pelabuhan.
Pada saat yang bersamaan Dipati Ewangga dan juga pasukannya, Tentara Kuning, lebih memilih kawasan hampir pedalaman dan mendirikan sebuah pemukiman untuk tempat hunian mereka. Pemukiman tersebut dikenal sebagai Kampung Kuningan. Bahkan kawasan Kampung Kuningan kini berubah drastis menjadi kawasan yang cukup elit dengan banyaknya pertokoan dan perkantoran. Hingga saat ini kawasan tersebut dikenal dengan sebutan kawasan Mega Kuningan.
Strategisnya lokasi Mega Kuningan menjadikan kawasan ini memiliki akses yang sangat baik untuk menuju ke pusat-pusat lain dari aktivitas utama di Kota Jakarta. Lokasi Mega Kuningan berada tepat di pusat Segitiga Emas Jakarta. Keuntungan dari lokasinya, Mega Kuningan dibingkai oleh dua jalan utama Kota Jakarta, yaitu Jalan Jenderal Sudirman dan juga Jalan HR Rasuna Said. Bahkan di sisi utara, Anda dapat melewati Jalan Prof Dr Satrio yang menghubungkan bagian timur Jakarta dengan bagian baratnya.
Ini menggambarkan bahwa akses utama menuju dan keluar Mega Kuningan tidak harus selalu melewati Jalan Jenderal Sudirman. Dilihat dari posisi dan mudahnya akses menuju ke sana, Mega Kuningan berada tepat di jantung kehidupan Kota Jakarta dan daerahnya sangat dikelola dengan sangat baik.
Sebagai mobilitas di kawasan Mega Kuningan, pihak pengelola menyediakan dua bus antar jemput yang selalu siap melayani kebutuhan akses transportasi para staf kantor di kawasan Mega Kuningan tersebut. Kedua shuttle bus tersebut disediakan oleh BKS – PPLK yang merupakan bagian dari fasilitas yang difungsikan untuk mengurangi jumlah kendaraan yang memadati jalanan lalu lintas internal di kawasan Mega Kuningan. Bus-bus tersebut biasanya beroperasi pada pukul 07.00 hingga 19.00 wib. Mereka melayani transportasi penyeberangan massa. Yang mana penyeberangan itu dimulai dari Jalan Guru Mughni menuju Jalan Prof Dr Satrio, bolak-balik, dan melalui setiap persimpangan jalan di daerah Mega Kuningan.
Selain shuttle bus Anda juga dapat menggunakan layanan taksi atau penyewaan mobil. Tarifnya sesuai dengan jarak yang ditempuh.
Bagi Anda yang singgah di kawasan Mega Kuningan, maka akan menemukan kawasan bisnis, tempat rekreasi dan juga sarana edukasi untuk keluarga terutama anak-anak. Cyber Spot sangat cocok bagi Anda untuk menikmati suasana kekeluargaan dengan berbagai hiburan. Tempat ini juga memiliki cabang di Mega Kuningan yang berada tepat di Jalan Mega Kuningan Lt. 5 No 1, Jakarta Selatan. Untuk cabang lainnya, Cyber Spot ini dapat ditemukan di Bandung dan Surabaya.
Tidak perlu khawatir karena tentunya kawasan Mega Kuningan juga menyediakan fasilitas mall untuk Anda yang memiliki hobi shopping. Bellagio Boutique Mall merupakan mall yang cukup dikenal di kawasan Mega Kuningan. Tepatnya di Jalan Mega Kuningan Barat, Jakarta Selatan.
Bagi Anda yang singgah di jalan Lingkar Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Anda dapat berwisata kuliner di restoran yang cukup populer, antara lain:
Di sini banyak tersedia sajian makanan yang ditawarkan, khususnya makanan Itali. Harga menu makanan yang disajikan berkisar antara Rp100.000,00 hingga Rp200.000,00/orang.
Delico tidak hanya menjual makanan Western, namun juga berbagai roti dan dessert yang begitu menggugah selera. Harga menu makanan berkisar antara Rp50.000,00 hingga Rp100.000,00/orang
The Safehouse (Bellagio Mansion)
The Safehouse menyajikan berbagai menu masakan Italian dan Western. Harganya mulai dari Rp200.000,00 per orang.
Total Akomodasi | 200 Properties |
Hotel Populer | Manhattan Hotel Jakarta, Ascott Sudirman Jakarta |
Objek Wisata Populer | Mall Kuningan City, Mega Kuningan |