Bagasi Kabin |
---|
7 kg |
Batas Waktu Check-in |
---|
1 jam sebelum keberangkatan |
Dengan tiket Smart Combo dari Traveloka, Anda bisa pesan tiket pesawat maskapai premium lebih murah hingga 40%. Nikmati penerbangan dengan harga yang lebih terjangkau. Nikmati penerbangan dengan Air France, Cathay Pacific, Etihad, Garuda Indonesia, KLM, Lufthansa, dan Singapore Airlines dengan harga yang lebih terjangkau. Caranya mudah, temukan penerbangan bertanda Smart Combo, lalu pilih yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Lion Air merupakan salah satu maskapai penerbangan swasta bertarif rendah terbesar di Indonesia. Maskapai yang menggunakan pesawat Boeing dan Airbus sebagai armadanya ini melayani 183 rute penerbangan domestik dan internasional. Kode penerbangan Lion Air, antara lain JT777, JT920, JT910, JT747, dan lain sebagainya. Lion Air menyediakan dua tipe kelas dalam kabin pesawatnya, yaitu kelas ekonomi dan kelas bisnis. Berkat dedikasinya di dunia penerbangan, Lion Air berhasil mendapatkan penghargaan dari Skytrax World Airline Awards sebagai World’s Best Low-cost Airline Cabin dan World’s Best Low-cost Premium Seat.
Sesuai dengan slogannya, “We make people fly”, Lion Air memiliki tekad untuk memberi kemudahan kepada semua orang agar dapat terbang ke mana saja dengan harga terjangkau. Dalam penerbangan kelas ekonomi, penumpang mendapat fasilitas tempat duduk yang nyaman, berbahan kulit, dengan panjang 29 inci (sekitar 74 cm).
Agar bisa terus menawarkan harga tiket yang lebih murah, penumpang Lion Air di kelas ekonomi tidak mendapatkan layanan makanan gratis. Meskipun demikian, penumpang Lion Air tetap bisa membeli makanan langsung di pesawat.
Dalam penerbangan kelas bisnis, para penumpang akan diberikan fasilitas tempat duduk berbahan kulit dengan panjang 38 inci (sekitar 96 cm) untuk memberikan kenyamanan lebih dibandingkan dengan kelas ekonomi. Lion Air juga memberikan layanan makanan gratis bagi para penumpangnya di kelas bisnis.
Penumpang Lion Air di kelas bisnis akan ditawarkan sajian menu kelas dunia dengan pilihan masakan khas Indonesia sebagai salah satu favoritnya. Dalam hal ini, Lion Air bekerja sama dengan Lion Boga, salah satu anak perusahaan Lion Group. Dengan dapur berkualitas tinggi, Lion Boga memastikan setiap makanan memiliki kualitas terbaik.
Lion Air menyediakan program frequent flyer untuk para penumpang setianya. Program ini bernama Lion Air Passport. Semua penumpang dapat bergabung menjadi anggota Lion Air Passport secara otomatis setelah melakukan pembelian tiket penerbangan pertama menggunakan Lion Air. Dengan Lion Air Passport, penumpang dapat mengumpulkan poin atau miles dan nantinya dapat ditukar untuk mendapatkan beragam hadiah. Selain itu, para anggota Lion Air Passport akan mendapatkan akses ke Lion King Lounge. Untuk mendapatkan Lion Passport Card (LPC), penumpang harus berusia minimum 17 tahun dan menyerahkan tiga boarding pass Lion Air, baik untuk penerbangan sekali jalan maupun pulang pergi. Sistem keanggotaan Lion Air Passport dibagi dua, yaitu LPC Blue dan LPC Gold.
Demi memberikan kenyamanan maksimal bagi para penumpang, Lion Air menyediakan fasilitas ruang tunggu bandara bernama Lion King yang hanya dapat diakses oleh penumpang kelas bisnis dan pemegang kartu Lion Air Passport. Terletak di Terminal 1A Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Lion King Lounge menyediakan beragam fasilitas dari flight monitor hingga sarana hiburan seperti televisi, majalah, koran, WiFi, serta ruangan bebas asap rokok. Sambil menunggu penerbangan, para penumpang juga dapat menikmati beragam hidangan premium dan camilan yang tersedia di dalam ruang tunggu ini.
Tidak Tersedia
Tidak Tersedia
Tidak Tersedia
Tidak Tersedia
Tidak Tersedia
Tidak Tersedia
Seragam yang dipakai oleh para pramugara dan pramugari Lion Air memiliki corak batik, didominasi oleh warna merah tua dan garis vertikal berwarna biru. Konsep batik dipilih karena batik merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia. Seragam pramugari terdiri dari atasan dan bawahan rok panjang dengan corak yang sama. Meskipun menggunakan rok, terdapat belahan yang cukup tinggi di bagian kiri rok pramugari sehingga pramugari tetap dapat bergerak dengan leluasa. Sedangkan untuk pramugara, seragam yang digunakan berupa kemeja dengan dua buah kantong di bagian dada, dasi bercorak batik yang senada dengan seragam pramugari, serta celana panjang berwarna hitam.
Rute Penerbangan | Kelas Penerbangan | Bagasi Kabin | Bagasi Terdaftar |
Kelas Bisnis | Maks. 30 kg | ||
Kelas Bisnis | Maks. 30 kg | ||
Kelas Bisnis | Maks. 30 kg |
Informasi waktu check-in untuk penerbangan Lion Air dapat Anda lihat pada tabel di bawah. Waktu check-in bisa berbeda jika penerbangan dioperasikan oleh maskapai partner Lion Air. Silakan lihat e-tiket untuk memastikan waktu check-in Anda.
Rute Penerbangan | Waktu Check-in Ideal | Batas Waktu Check-in |
Domestik | 1 jam sebelum keberangkatan | 30 menit sebelum keberangkatan |
Internasional | 1 jam 30 menit sebelum keberangkatan | 45 menit sebelum keberangkatan |
Check-in online untuk penerbangan Lion Air dapat Anda lakukan melalui langkah-langkah berikut:
Secara umum, refund dapat diajukan untuk alasan pribadi, sakit, kehamilan, kematian penumpang, pembatalan/pengubahan jadwal oleh maskapai, force majeure, atau pemesanan ganda. Namun, hal ini tetap bergantung pada kebijakan masing-masing maskapai. Silakan kunjungi halaman Kebijakan Refund [airline name] untuk informasi lengkap mengenai refund.
Untuk mengubah jadwal penerbangan, Anda dapat menggunakan fitur Easy Reschedule. Beberapa maskapai mengizinkan penggantian tanggal, jam, rute, dan maskapai. Tapi ada pula yang hanya mengizinkan penggantian tanggal dan jam penerbangan.
Silakan kunjungi halaman Syarat & Ketentuan Reschedule Lion Air untuk panduan lengkap mengenai pengubahan jadwal penerbangan Anda. Jika pengubahan jadwal tidak dapat Anda lakukan melalui Easy Reschedule, silakan langsung hubungi Lion Air.
Lion Air (IATA code: JT)adalah maskapai penerbangan asal Indonesia yang didirikan oleh PT Lion Mentari Airlines pada 19 Oktober 1999 dan mulai resmi beroperasi pada 30 Juni 2000. Setelah 17 tahun melayani penumpang setianya, Lion Air tumbuh menjadi salah satu maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia. Karakter kuat yang melekat pada maskapai ini adalah tarif penerbangannya yang murah. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang memilih menggunakan jasa Lion Air untuk melakukan penerbangan. Dengan slogan “We make people fly”, Lion Air ingin membuktikan bahwa terbang tidak selalu membutuhkan biaya mahal. Bersama Lion Air, semua orang bisa menikmati penerbangan dengan harga terjangkau. Namun, terlepas dari tarifnya yang rendah, Lion Air tetap mengutamakan keamanan, keselamatan, dan kualitas penerbangannya. Sebagai salah satu maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia, Lion Air memiliki banyak bandara penghubung, mulai dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta, Bandara Juanda di Surabaya, Bandara Internasional Hang Nadim di Batam, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar, Bandara Internasional Sam Ratulangi di Manado, serta Bandara Adi Sumarmo di Surakarta. Sedangkan, kota yang menjadi fokusnya tersebar di beberapa tempat di Indonesia, seperti Banda Aceh, Banjarmasin, Denpasar, Medan, Padang, Palembang, Pekan Baru, Semarang, Tarakan, dan Yogyakarta. Sementara itu, markas utamanya terletak di Jakarta. Saat ini, Lion Air dipimpin oleh Rudi Lemiwengkas sebagai presiden direktur dan Edward Sirait sebagai direktur umumnya. Selain menyediakan layanan penerbangan komersial ke berbagai destinasi yang tersebar di wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah, Lion Air juga menyediakan layanan untuk penumpang yang ingin bepergian ke Tiongkok maupun Hong Kong. Lion Air memiliki jumlah armada yang sangat banyak dan beragam. Dalam mengoperasikan penerbangannya, Lion Air menggunakan empat macam pesawat. Tiga di antaranya merupakan pesawat Boeing, sedangkan sisanya adalah Airbus. Keempat tipe pesawat ini dipilih karena memiliki lorong tunggal dan ganda yang sangat efisien. Pesawat dengan lorong tunggal digunakan untuk melakukan penerbangan domestik, sedangkan pesawat lorong ganda digunakan untuk penerbangan internasional. Pada Desember 2014 lalu, Lion Air mendapatkan sangsi dari Uni Eropa berupa larangan penerbangan ke negara-negara di Eropa. Namun, setelah berhasil menunjukkan progres yang signifikan dengan membuktikan peningkatan kualitasnya, Uni Eropa akhirnya mencabut larangan tersebut pada Juni 2016 lalu. Pada tahun yang sama, Lion Air berhasil meraih dua penghargaan sekaligus dari Skytrax, yaitu sebagai maskapai tarif rendah dengan kabin terbaik di dunia dan maskapai tarif rendah dengan kursi premium terbaik di dunia. Selain itu, Lion Air juga telah mendapatkan sertifikat ISSA yang dikeluarkan oleh IATA pada awal 2016 lalu. Sertifikat ini diberikan kepada maskapai penerbangan yang telah memenuhi standar keselamatan dan keamanan tingkat internasional. Lion Air menawarkan program frequent flyer Lion Air Passport untuk para penumpang setianya. Keanggotaan Lion Air Passport dibagi menjadi dua macam, yaitu Lion Passport Card (LPC) Blue dan Gold. Baik anggota LPC Blue maupun Gold memperoleh akses untuk menikmati ruang tunggu bandara Lion Air yang terletak di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Namun, hanya anggota LPC Gold yang mendapat tambahan kapasitas bagasi sebesar 10 kg. Lion Air Passport memungkinkan penumpang mendapat penerbangan gratis dari poin yang dikumpulkan. Poin ini diakumulasi dari setiap penerbangan yang dilakukan penumpang. Setiap mil penerbangan yang ditempuh penumpang akan dihitung sebagai satu poin. Semakin banyak melakukan penerbangan, maka poin atau miles penumpang akan terus bertambah. Jika poin atau miles sudah terkumpul hingga jumlah tertentu, maka poin tersebut dapat ditukarkan dengan beragam hadiah, mulai dari kapasitas bagasi tambahan hingga tiket gratis. Selain itu, anggota Lion Air Passport juga akan mendapatkan prioritas ketika melakukan check-in dan saat naik ke pesawat. Sebagai wujud konsistensi visi dan misi, sekaligus realisasi slogan untuk memberikan layanan penerbangan dengan tarif rendah, hingga saat ini Lion Air hanya menyediakan layanan penerbangan dalam dua macam kelas, yaitu kelas ekonomi dan kelas bisnis. Penumpang kelas ekonomi mendapat kapasitas bagasi sebesar 15 kg untuk penerbangan domestik dan 20 kg untuk penerbangan internasional. Sementara itu, penumpang kelas bisnis mendapat kapasitas bagasi sebesar 20 kg untuk penerbangan domestik, dan 35 kg untuk penerbangan internasional. Setiap penumpang juga diperbolehkan untuk membawa tas dan satu barang pribadi ke dalam kabin pesawat, dengan berat total maksimum 7 kg. Lion Air juga menyediakan dua macam layanan check-in, yaitu check-in langsung di konter bandara dan check-in online. Konter check-in akan ditutup 30 menit sebelum keberangkatan penerbangan domestik, atau 45 menit sebelum keberangkatan penerbangan internasional. Pintu keberangkatan juga akan ditutup 15 menit sebelum penerbangan. Sementara itu, check-in online sudah bisa dilakukan mulai 24 jam hingga empat jam sebelum keberangkatan. Penumpang yang melakukan check-in online harus sudah tiba di pintu keberangkatan 30 menit sebelum penerbangan.
Didirikan pada 19 Oktober 1999, kini Lion Air dikenal sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah terbesar di Indonesia. Dengan nama perusahaan PT Lion Mentari Airlines, maskapai ini beroperasi dengan nama Lion Air. Meskipun sudah didirikan sejak 1999, Lion Air baru resmi beroperasi pada tahun berikutnya, tepatnya pada 30 Juni 2000. Untuk memaksimalkan kegiatan operasionalnya, pada 2013 Lion Air membentuk anak perusahaan baru bernama Batik Air. Batik Air merupakan maskapai penerbangan berlayanan penuh dengan tarif rendah. Tak hanya itu, pada Mei 2013 lalu, Lion Air pun menjalin kerja sama dengan National Aerospace & Defence Industries Sdn Bhd dari Malaysia untuk membentuk anak perusahaan baru bernama Malindo Airways. Perjalanan Lion Air sempat mengalami hambatan ketika harus memberhentikan 13 armadanya karena dianggap kurang memenuhi standar OTP (On-time Performance). Lion Air sempat dikritik karena memiliki manajemen operasional yang dianggap kurang baik, terutama dalam hal penjadwalan dan keamanan, yang menyebabkannya sempat dilarang terbang ke Eropa. Namun, hal ini tidak membuat Lion Air patah semangat. Maskapai ini senantiasa berusaha memperbaiki kualitasnya hingga akhirnya berhasil meraih sertifikasi dari IATA pada 2016 lalu. Pada Juni 2016, pemerintah Uni Eropa pun kembali mengizinkan Lion Air untuk terbang ke daerah tersebut. Saat ini, Lion Air melayani 183 rute penerbangan dengan tujuan domestik dan internasional. Dalam penerbangan domestiknya, Lion Air menyediakan layanan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Jakarta, Bengkulu, Jambi, Gorontalo, Fakfak, Kaimana, Kendari, Kupang, Makassar, Manado, Pekanbaru, Solo, Semarang, Ambon, Aceh, Balikpapan, Medan, Batam, hingga Jayapura. Sedangkan untuk destinasi internasionalnya, Lion Air melayani penerbangan ke Singapura, Ho Chi Minh City di Vietnam, dan Kuala Lumpur dan Penang di Malaysia. Tak hanya terbatas wilayah Asia Tenggara, rute Lion Air juga telah mencapai wilayah Arab Saudi dan Tiongkok. Pada awal masa beroperasi, Lion Air hanya melayani satu rute penerbangan, yaitu dari Jakarta menuju Pontianak. Penerbangan tersebut menggunakan pesawat Boeing 737-200. Walaupun berawal dari hanya dua armada, pada 2009 Lion Air menambah Boeing 747-400 sebagai armada barunya untuk melayani rute ke Jeddah yang mulai beroperasi di tahun berikutnya. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 2011, Lion Air kembali memesan 201 pesawat jenis Boeing 737 MAX dan 29 unit Boeing 737-900ER. Saat ini, armada Lion Air terdiri dari 112 pesawat Boeing dan Airbus, yang terdiri dari Boeing 737-900ER, Boeing 737-800NG, Boeing 747-400, dan Airbus A330-300. Demi memenuhi tingginya permintaan transportasi udara, Lion Air memilih pesawat komersial dengan lorong tunggal yang sangat efisien untuk penerbangan domestik dan pesawat komersial dengan lorong ganda untuk penerbangan yang mampu menampung banyak penumpang di penerbangan internasional. Lion Air pertama kali menerima pesawat Boeing 737-900ER pada April 2007. Pesawat ini menggunakan bahan bakar yang mampu mengurangi emisi karbon hingga 4% sehingga meninggalkan jejak karbon yang lebih kecil dibandingkan dengan pesawat lain. Dengan ini, Lion Air menjadi maskapai pertama yang menggunakan armada Boeing hibrida di Asia. Pesawat tangguh ini juga dapat terbang sekitar 500 nmi hingga 3.200 nmi (5.925 km), dengan kapasitas 215 kursi kelas ekonomi. Kini, Lion Air memiliki sebanyak 71 unit pesawat jenis ini. Setelah merasakan efisiensi penggunaan bahan bakar pada jenis pesawat Boeing 737-900ER, Lion Air terus berinovasi dengan mencoba menggunakan pesawat Boeing 737-800NG pada 2012. Pesawat Boeing 737-800NG mampu menampung hingga 189 penumpang. Saat ini, Lion Air sudah memiliki 32 unit pesawat Boeing 737-800NG. Selain memiliki pesawat berbadan kecil, Lion Air juga memiliki pesawat berjenis Boeing 747-400, armada terbesar pertama yang pernah dimiliki oleh Lion Air. Didatangkan pada 2009, pesawat yang dikenal dengan istilah Jumbo Jet ini memiliki empat mesin yang dapat terbang dengan kecepatan hingga 909 km/jam dan mampu terbang dengan jarak terjauh di kisaran 13.570 km hingga 15.000 km. Kini, Lion Air memiliki dua unit pesawat Boeing 747-400, dengan kapasitas masing-masing 506 penumpang. Selain Boeing 747-400, armada pesawat berbadan besar terbaru milik Lion Air adalah pesawat Airbus A330-300. Pesawat berbadan besar yang menggunakan mesin Rolls-Royce Trent 700 ini dapat menampung hingga 440 penumpang. Pesawat ini tiba pada November 2015 lalu, dan kini Lion Air telah memiliki tiga unit pesawat Airbus A330-300 untuk memaksimalkan pemenuhan permintaan yang tinggi di Indonesia dan Asia.
Berikut ini adalah langkah untuk memesan tiket Lion Air secara online:
Pembayaran untuk tiket Lion Air Anda dapat dilakukan melalui transfer bank (ATM/SMS Banking/e-banking/teller bank), kartu kredit, dan Indomaret.
Untuk informasi selengkapnya mengenai berbagai metode pembayaran yang tersedia, silakan kunjungi halaman Cara Pembayaran.
E-tiket Lion Air dapat berlaku sebagai bukti pemesanan penerbangan Lion Air Anda. Tunjukkan e-tiket Anda pada saat melakukan check-in di loket Lion Air di bandara, atau gunakan e-tiket untuk melakukan check-in mandiri (di bandara maupun online), untuk mendapatkan boarding pass Anda. Jika Anda tidak menerima e-tiket dalam waktu 60 menit setelah melakukan pembayaran, segera hubungi Customer Service Traveloka.