Bagasi Terdaftar |
---|
20 kg |
Bagasi Kabin |
---|
10 kg |
Batas Waktu Check-in |
---|
1 jam sebelum keberangkatan |
Dengan tiket Smart Combo dari Traveloka, Anda bisa pesan tiket pesawat maskapai premium lebih murah hingga 40%. Nikmati penerbangan dengan harga yang lebih terjangkau. Nikmati penerbangan dengan Air France, Cathay Pacific, Etihad, Garuda Indonesia, KLM, Lufthansa, dan Singapore Airlines dengan harga yang lebih terjangkau. Caranya mudah, temukan penerbangan bertanda Smart Combo, lalu pilih yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Sebagai maskapai kelas dunia, Vietnam Airlines membuktikan dirinya dengan terus memperbarui armada Boeing dan Airbus miliknya. Selain tergabung dalam aliansi maskapai dunia SkyTeam, Vietnam Airlines juga telah berhasil mendapat sertifikat penghargaan dari IATA Operational Safety Audit (IOSA) dan penilaian sebagai maskapai berbintang empat dari Skytrax. Dengan tiga kelas penerbangan berbeda, Vietnam Airlines siap membawa penumpangnya ke 21 tujuan domestik dan 28 tujuan internasional.
Sesuai dengan motonya, yaitu “Comfort in Mind”, Kelas Ekonomi menawarkan penerbangan dengan harga yang lebih terjangkau. Namun, penumpang tetap bisa merasakan kenyamanan duduk di kursi dengan posisi bersandar hingga 6 inci dan jarak antar kursi 32 inci. Vietnam Airlines juga menyediakan fasilitas hiburan serta kebutuhan dasar seperti bantal dan selimut.
Penumpang kelas ekonomi akan mendapatkan sajian umum seperti ikan goreng, sup, tumisan daging sapi, roti, sayuran, dan minuman segar. Vietnam Airlines juga siap memenuhi kebutuhan khusus penumpangnya dengan menyediakan berbagai pilihan menu vegetarian, menu halal, menu untuk anak-anak, serta menu makanan sehat.
Kelas ekonomi premium Vietnam Airlines dilengkapi kursi yang bisa disandarkan hingga 7 – 8 inci dengan jarak antar kursi antara 38 – 42 inci, lampu baca pribadi, dan kompartemen besar pada bagian atas untuk tempat penyimpanan. Penumpang kelas ekonomi premium juga dapat menikmati aneka hiburan selama dalam penerbangan. Vietnam Airlines menyediakan on-ground service, seperti bantuan saat pemilihan kursi, penanganan bagasi, check-in, dan boarding.
Selama penerbangan, Vietnam Airlines menyediakan hidangan lengkap mulai dari menu utama seperti tumis daging dengan sayuran dan nasi, hingga pencuci mulut seperti biskuit, kue coklat, buah-buahan, dan roti. Selain itu, penumpang di kelas ekonomi premium juga dapat menikmati berbagai makanan ringan lainnya seperti roti lapis dan mi gelas.
Kelas bisnis memberikan prioritas pada layanan ground service bagi para penumpangnya. Layanan-layanan ini mencakup akses ke Lotus Lounge sebelum penerbangan, check-in di konter kelas bisnis, dan penanganan prioritas untuk bagasi. Selama dalam penerbangan, penumpang dapat menikmati kenyamanan duduk di kursi khusus yang bisa diatur menjadi tempat tidur sambil menikmati berbagai jenis hiburan, seperti musik, permainan interaktif, film-film terbaru, majalah, dan koran harian.
Terbang di kelas bisnis Vietnam Airlines tidak akan lengkap sebelum menikmati hidangan lezat berupa semangkuk sup daging sapi dan mi beraroma rempah khas Vietnam yang biasa dikenal dengan nama Phở Bò. Penumpang kelas bisnis juga bisa menikmati berbagai racikan minuman yang disajikan oleh mixologist terkenal Vietnam, wine, serta minuman bebas alkohol lainnya.
Program frequent flyer yang ditawarkan oleh Vietnam Airlines, biasa dikenal dengan nama Lotusmiles, akan memberikan kesempatan bagi para anggotanya untuk menikmati pelayanan spesial menggunakan kumpulan miles dan penerbangannya bersama Vietnam Airlines. Pengumpulan miles dan penerbangan tersebut bisa dilakukan ketika terbang bersama Vietnam Airlines dan maskapai mitranya yang tergabung dalam aliansi SkyTeam. Tingkatan anggota Lotusmiles dibagi menjadi empat, yaitu Platinum, Gold, Titanium, dan Silver. Untuk menjadi anggota, penumpang hanya perlu mendaftarkan dirinya lewat situs resmi Vietnam Airlines. Siapa pun yang berusia di atas 2 tahun akan langsung terdaftar dan memperoleh nomor keanggotaan permanen.
Salah satu keuntungan menjadi anggota Lotusmiles Platinum dan Gold adalah tersedianya akses langsung ke Lotus Lounge. Lotus Lounge dirancang khusus untuk penumpang kelas bisnis dan anggota Elite SkyTeam. Berlokasi di Bandara Internasional Noi Bai, Hanoi, layanan istimewa ini menjadi tempat yang nyaman untuk bersantai berkat adanya berbagai fasilitas seperti koneksi internet, mesin penjual minuman ringan otomatis, meja makanan dan minuman, serta kamar mandi. Fasilitas-fasilitas ini diperuntukkan bagi para penumpang Vietnam Airlines agar mereka selalu merasa nyaman bagaikan di rumah sendiri sembari menunggu jadwal penerbangan berikutnya.
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Pada Maret 2015, Vietnam Airlines memperkenalkan seragam baru pramugari mereka dengan dua jenis warna: kuning untuk kelas bisnis dan biru cerah untuk kelas ekonomi. Seragam tersebut terinspirasi dari baju tradisional Vietnam, Ao Dai: tunik dengan panjang sebetis yang dipasangkan dengan celana panjang berwarna putih. Belahan dari pinggang ke betis pada samping baju membuat pakaian menjadi nyaman dipakai serta memudahkan gerak para pramugari dalam melayani setiap kebutuhan penumpang selama penerbangan.
Rute Penerbangan | Kelas Penerbangan | Bagasi Kabin | Bagasi Terdaftar |
Internasional | Kelas ekonomi | Maks. 7 kg (Dimensi: 56 x 36 x 23 cm) | Maks. 20 kg (Dimensi: maks. 203 cm) |
Kelas ekonomi premium | 2 buah (maks. 7 kg/buah) (Dimensi: 56 x 36 x 23 cm) | Maks. 30 kg (Dimensi: maks. 203 cm) | |
Kelas bisnis | |||
Semua penerbangan tujuan Amerika | Kelas ekonomi | Maks. 7 kg (Dimensi: 56 x 36 x 23 cm) | 2 buah (maks. 23 kg/buah) (Dimensi: 158 cm/buah or 273 cm/2 buah) |
Kelas bisnis | 2 buah (maks. 7 kg/buah) (Dimensi: 56 x 36 x 23 cm) | 2 buah (maks. 23 kg/buah) (Dimensi: maks. 158 cm) | |
Semua penerbangan tujuan Asia | Kelas ekonomi | Max. 7 kg (Dimensi: 56 x 36 x 23 cm) | Maks. 30 kg (Dimensi: maks. 203 cm) |
Kelas ekonomi premium | 2 buah (maks. 7 kg/buah) (Dimensi: 56 x 36 x 23 cm) | Maks. 40 kg (Dimensi: maks. 203 cm) | |
Kelas bisnis |
Informasi waktu check-in untuk penerbangan Vietnam Airlines dapat Anda lihat pada tabel di bawah. Waktu check-in bisa berbeda jika penerbangan dioperasikan oleh maskapai partner Vietnam Airlines. Silakan lihat e-tiket untuk memastikan waktu check-in Anda.
Rute Penerbangan | Waktu Check-in Ideal | Batas Waktu Check-in |
Domestik | 1 jam sebelum keberangkatan | |
Internasional | 2 jam sebelum keberangkatan |
Check-in online untuk penerbangan Vietnam Airlines dapat Anda lakukan melalui langkah-langkah berikut:
Secara umum, refund dapat diajukan untuk alasan pribadi, sakit, kehamilan, kematian penumpang, pembatalan/pengubahan jadwal oleh maskapai, force majeure, atau pemesanan ganda. Namun, hal ini tetap bergantung pada kebijakan masing-masing maskapai. Silakan kunjungi halaman Kebijakan Refund Vietnam Airlines untuk informasi lengkap mengenai refund.
Untuk mengubah jadwal penerbangan, Anda dapat menggunakan fitur Easy Reschedule. Beberapa maskapai mengizinkan penggantian tanggal, jam, rute, dan maskapai. Tapi ada pula yang hanya mengizinkan penggantian tanggal dan jam penerbangan.
Silakan kunjungi halaman Syarat & Ketentuan Reschedule Vietnam Airlines untuk panduan lengkap mengenai pengubahan jadwal penerbangan Anda. Jika pengubahan jadwal tidak dapat Anda lakukan melalui Easy Reschedule, silakan langsung hubungi Vietnam Airlines.
Vietnam Airlines (kode IATA: VN) merupakan sebuah maskapai dengan kantor pusat di distrik Long Bien, Hanoi. Vietnam Airlines juga memiliki dua pusat operasi utama, yaitu Bandara Internasional Noi Bai dan Tan San Nhat, serta pusat operasi tambahan di Bandara Internasional Da Nang. Sesuai moto mereka, “Reach Further” atau “Menjangkau Lebih Jauh”, Vietnam Airlines menumbuhkan bisnisnya tidak hanya dalam penerbangan domestik, tapi juga dalam penerbangan internasional. Vietnam Airlines senantiasa menghargai perbedaan dengan menyediakan berbagai layanan untuk memenuhi berbagai kebutuhan penumpangnya tersebut. Pada dasarnya, Vietnam Airlines memiliki aspirasi untuk menjadi maskapai modern yang dapat diandalkan, dikenal karena kualitas layanannya, serta keramahan dan kehangatan khas masyarakat Vietnam. Sebagai maskapai negara Vietnam, menjaga identitas nasional menjadi salah satu hal penting bagi Vietnam Airlines. Hal ini bisa dilihat dari seragam para pramugarinya yang terinspirasi dari pakaian tradisional Vietnam, Ao Dai, serta pilihan makanan tradisional Vietnam yang ditawarkan dalam penerbangan. Pada 20 Oktober 2002, Vietnam Airlines memperkenalkan logo barunya, yaitu Golden Lotus atau Teratai Emas, yang merupakan simbol dari perubahan dan pencapaian dramatis perusahaan sejak pertama kali berdiri. Logo ini menggantikan logo sebelumnya, yang berupa burung bangau biru yang terbang melintasi bulan purnama. Bagi warga Vietnam, teratai adalah simbol dari budaya kuno mereka, yang melambangkan kemampuan masyarakat Vietnam untuk bertahan dalam masa-masa sulit. Mereka juga percaya bahwa bunga teratai adalah bunga suci yang erat hubungannya dengan pencerahan dan kesempurnaan. Sementara itu, warna keemasan yang berkesan mewah dipilih untuk menunjukkan kualitas tinggi produknya. Namun, pada 2015, logo ini mengalami sedikit perubahan, yaitu dengan menambahkan latar belakang biru serta penggantian jenis tulisan. Pada akhir 1999, Vietnam Airlines menambah layanannya dengan menawarkan Lotusmiles, sebuah program frequent flyer untuk para penumpang setianya. Program ini memberikan kesempatan bagi para anggotanya untuk menukarkan akumulasi penerbangan atau miles dengan hadiah atau layanan khusus lainnya. Lotusmiles juga bekerjasama dengan berbagai program frequent flyer lainnya di seluruh dunia, termasuk ANA Mileage Club dari Jepang. Pada 2016, Vietnam Airlines berhasil meraih beberapa penghargaan, di antaranya dengan meraih Asia’s Leading Airline (Kelas Ekonomi) dan Asia’s Leading Cultural Airline dari World Travel Award. Pada tahun yang sama, Vietnam Airlines juga berhasil berada di posisi kedua sebagai maskapai dengan jumlah penumpang tertinggi se-Asia Tenggara, dengan membawa hingga 20.6 juta penumpang dalam setahun. Vietnam Airlines membagi penerbangannya dalam tiga jenis, yaitu kelas ekonomi, kelas ekonomi premium, dan kelas bisnis. Masing-masing kelas menyediakan fasilitas hiburan selama penerbangan seperti musik, film-film terbaru, permainan interaktif, majalah, dan koran harian. Penumpang kelas ekonomi mendapatkan kapasitas bagasi terdaftar hingga 20 kg dan diperbolehkan membawa satu bagasi kabin. Sementara itu, penumpang kelas ekonomi premium dan kelas bisnis mendapat kapasitas bagasi terdaftar hingga 30 kg dan diperbolehkan membawa dua bagasi kabin. Ada pula kapasitas bagasi tambahan untuk anggota Lotusmiles. Selanjutnya, Vietnam Airlines juga menyediakan tiga alternatif check-in untuk penumpang. Pertama, penumpang dapat melakukan check-in langsung di konter bandara. Check-in dapat dilakukan mulai dari dua jam hingga 40 menit sebelum keberangkatan penerbangan domestik, atau dari tiga jam hingga 50 menit sebelum keberangkatan penerbangan internasional. Penumpang juga bisa melakukan check-in melalui kios yang ada di bandara atau secara online — keduanya dapat dilakukan mulai 24 jam hingga dua jam sebelum waktu keberangkatan.
Vietnam Airlines resmi didirikan pada Januari 1956, dua tahun setelah tahap pertama Perang Vietnam berakhir. Pada awalnya, maskapai ini berdiri di bawah nama Vietnam Civil Aviation yang dimiliki pemerintah Vietnam. Dengan pelayanan berkapasitas kecil, maskapai ini hanya beroperasi menggunakan lima pesawat di Bandara Gia Lam. Pesawat-pesawat pertama yang digunakan oleh maskapai ini adalah dua unit Lisunov Li-2, yang kemudian diganti dengan dua unit Ilyushin II-14, dan tiga unit Aero Ae-45. Delapan bulan kemudian, maskapai ini mulai membuka layanan penerbangan domestik antara Hanoi dan Saigon, yang sekarang lebih dikenal dengan nama Ho Chi Minh City. Pada 1990, Wakil Direktur Vietnam Airlines Pham Ngoc Minh mulai mendiskusikan penggunaan pesawat buatan Barat. Pada Januari 1991, maskapai mengadakan perjanjian sewa dengan TransAvia dari Belanda atas Boeing 737-300. Perjanjian ini berarti TransAvia akan menyediakan tidak hanya pesawat tapi juga kru, perawatan mesin, dan asuransi, sementara Vietnam Airlines hanya perlu mengeluarkan biaya untuk bahan bakar, biaya bandara, serta biaya pajak dan lainnya. Vietnam Airlines kemudian kembali membuat kesepakatan serupa dengan TEA Basle, hingga hampir keseluruhan 1991 digunakan untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat. Pada akhir tahun, Amerika Serikat akhirnya menyetujui perjanjian sewa tersebut dengan syarat pesawat harus diposisikan di luar Vietnam serta logo dan nama Vietnam Airlines tidak boleh dipasang pada badan pesawat. Akhirnya pada 15 Februari 1992, pilot TEA Basle mulai mengoperasikan Boeing 737, namun dengan kru kabin Vietnam Airlines. Pada Januari 1993, Ansett Worldwide menyewakan sebuah B767-200ER bersama dengan 767-300ER dari maskapai Royal Brunei yang tiba pada bulan Januari tahun berikutnya. B767-300ER diterbangkan sepenuhnya oleh pilot Royal Brunei, sedangkan B767-200ER diterbangkan oleh kapten dari Ansett bersama beberapa kru dari Vietnam Airlines. Setelah beberapa tahun, perjanjian sewa ini terbukti berdampak positif pada Vietnam Airlines. Kedatangan armada 767 merupakan awal yang baik untuk membangun hubungan dengan Boeing serta perusahaan non-AS lainnya. Hal ini merupakan sebuah pencapaian bagi maskapai Vietnam, karena telah berhasil menarik perhatian beberapa perusahaan. Pada April 1993, Vietnam Airlines resmi menjadi maskapai pembawa bendera Vietnam yang manajemennya berada di tangan pemerintah. Selanjutnya pada Agustus, Vietnam Airlines menandatangani surat perjanjian kerjasama dengan Air France, yang meliputi pelatihan untuk pilot dan kru kabin, aliansi pemasaran, perawatan, dan area teknis. Namun, tujuan utama perjanjian ini adalah perjanjian sewa armada Airbus. Tiga unit A320 sewaan tiba pada Oktober 1993, diikuti dengan dua unit tambahan yang tiba pada Februari tahun berikutnya. Pesawat-pesawat tersebut beroperasi untuk melayani penerbangan dengan tujuan Singapura, Bangkok, Hong Kong, Kuala Lumpur, dan Phnom Penh. Sebagai hasilnya, Vietnam Airlines menambah kepadatan penumpangnya menjadi 1,06 juta orang, 418.000 di antaranya memiliki tujuan penerbangan internasional. Meskipun perjanjian dengan Air France berhasil mengatasi masalah ketersediaan armada Vietnam Airlines, maskapai tersebut tetap berencana untuk melakukan perombakan penuh atas armadanya. Vietnam Airlines ingin mengganti pesawat buatan Rusia miliknya, terutama ketika Amerika Serikat telah mengangkat kebijakan embargonya pada Februari 1994. Pada bulan yang sama, John McDonnell, perwakilan dari pembuat pesawat McDonnell Douglas, bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam Vo Van Kiet untuk menawarkan bantuan pembiayaan untuk pesawat apa pun yang dibutuhkan oleh Vietnam. Vietnam Airlines terus mengutamakan operasi penerbangan domestik pada 1994. Maskapai ini terus memperluas jangkauannya ke 14 kota di wilayah Vietnam, serta ke Bangkok, Vientiane, dan Phnom Penh. Selain itu, mereka juga memulai hubungan kerja sama dengan maskapai lain, misalnya Cathay Pacific, demi meningkatkan pertumbuhan penumpangnya dari 520.000 penumpang pada 1991 hingga 1.1 juta penumpang pada 1993. 750.000 dari jumlah tersebut merupakan wisatawan internasional dan wisatawan bisnis. Dari 1995 hingga 1997, Vietnam Airlines sempat menegosiasikan beberapa pesawat tambahan dari Region Air sebagai pengganti pesawat sewaan yang mereka gunakan saat itu. Vietnam Airlines juga mengatur rencana penggantian pesawat-pesawat lamanya dengan pesawat-pesawat buatan Barat seperti Boeing, ATR, Airbus, dan McDonnell Douglas. 2001 merupakan tahun yang penting bagi Vietnam Airlines Corporation. Pada akhir tahun, perusahaan ini akhirnya berhasil mencapai kesepakatan dagang bilateral dengan Boeing. Melalui kesepakatan ini, Vietnam Airlines dapat membeli empat unit Boeing 777-200ER dan menyewa enam unit tambahan dari International Lease Finance Corp (ILFC), anggota dari American International Group, Inc. Kedua belah pihak pun sepakat bahwa hal ini juga bisa menjadi langkah awal dari terbentuknya hubungan antara Amerika Serikat dan Vietnam. Pada 2006, Vietnam Airlines berhasil memperoleh sertifikasi IATA Operation Safety Audit (IOSA). Empat tahun kemudian, pada 2010, Vietnam Airlines secara resmi bergabung dalam aliansi penerbangan global SkyTeam. Selanjutnya pada 12 Januari 2016, Vietnam Airlines membentuk hubungan kerjasama dengan ANA Group, yang merupakan grup maskapai terbesar di Jepang. Melalui hubungan kerja sama ini, ANA Group berkuasa atas 8,8% saham Vietnam Airlines, atau seharga 2,432 miliar Dong Vietnam (US$108 juta). Hubungan ini juga memungkinkan kedua belah pihak untuk bekerja sama dalam memberikan layanan penerbangan di Asia. Saat ini, Vietnam Airlines mengoperasikan 66 penerbangan setiap minggunya dengan melayani 10 rute yang menghubungkan Jepang dan Vietnam, sementara ANA mengoperasikan 14 penerbangan pada dua rute.
Berikut ini adalah langkah untuk memesan tiket Vietnam Airlines secara online:
Pembayaran untuk tiket Vietnam Airlines Anda dapat dilakukan melalui transfer bank (ATM/SMS Banking/e-banking/teller bank), kartu kredit, dan Indomaret.
Untuk informasi selengkapnya mengenai berbagai metode pembayaran yang tersedia, silakan kunjungi halaman Cara Pembayaran.
E-tiket Vietnam Airlines dapat berlaku sebagai bukti pemesanan penerbangan Vietnam Airlines Anda. Tunjukkan e-tiket Anda pada saat melakukan check-in di loket Vietnam Airlines di bandara, atau gunakan e-tiket untuk melakukan check-in mandiri (di bandara maupun online), untuk mendapatkan boarding pass Anda. Jika Anda tidak menerima e-tiket dalam waktu 60 menit setelah melakukan pembayaran, segera hubungi Customer Service Traveloka.